TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Kamu Udah "Lebih dari Sayang" dengan Sahabatmu, Jatuh Cinta?

Jadian gak, ya?

pexels.com/@hamann-la-338986

Persahabatan dengan lawan jenis terkadang tidak bisa dihindari, bahkan seringkali memunculkan zona nyaman yang membuat tidak menyadari aslinya perasaan. Jika persahabatan berlangsung dalam waktu yang lama, bisa jadi akan ada perasaan yang berbeda yang tidak dirasa di antara keduanya.

Tampaknya baik-baik saja sebagai sahabat, namun akan ada momen yang membuat salah satu atau keduanya menyadari bahwa ikatan itu bukan hanya sebatas sahabat. Nah, berikut 6 tanda yang bisa saja kamu rasakan saat menjalin persahabatan dengan lawan jenis.

Sayangnya, kalau kamu memiliki tanda-tanda ini, hubunganmu dengan sahabat sepertinya harus diperjelas lagi, sekadar sahabat atau ada rasa yang lebih lagi.

1. Saling perhatian dan nyaman, tapi dalihnya hanya sebatas sahabat

pexels.com/@mali

Perhatian tidak melulu ditunjukkan secara langsung di depan sahabatmu, bisa jadi saat kalian terpisah jarak, salah satu di antara kalian masih stalking atau meninggalkan komentar yang berbau perhatian. Selain hal tersebut, bisa jadi perhatian ditunjukkan dengan mengingat detail kejadian yang dilalui dengan sahabat maupun beberapa pesan yang pernah diperbincangkan.

Hal ini selanjutnya akan berubah ke zona saling nyaman. Namun, bisa jadi kamu dan sahabatmu tidak menyadarinya karena keduanya menganggap "hanya sahabat" dan tidak mungkin timbul perasaan lain.

Bagi kamu yang merasakannya, coba cek lagi hati yang terdalam, benarkah hanya sebatas sahabat?

Baca Juga: Girls, Wajar Kok Mengalami 5 Perasaan Ini Saat Semua Sahabatmu Menikah

2. Kebahagiaan sahabat adalah yang utama, meski diri remuk redam dibuatnya

unsplash.com/@priscilladupreez

Melihat sahabat bahagia rasanya adalah prioritas utama, misalkan saat sahabat menemukan pasangannya, menekuni hobi atau bisa jadi sahabatmu menceritakan hal-hal yang membuatnya bahagia.

Bagimu, melihat senyum merekahnya juga menstimulasi dirimu untuk tertular bahagianya. Pun jika kamu melihat sahabatmu murung, segala cara kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa ada sahabat yang selalu ada dalam suka dan suka. Ekstremnya lagi, kadang mengorbankan kebahagiaan diri sendiri.

3. Bahagia dan terluka di saat yang sama, saat sahabat menemukan pasangan hidupnya

unsplash.com/@alexisrbrown

Ini fase paling terasa. Walau awalnya bahagia mendapat kabar sahabat baikmu segera melangsungkan pernikahannya, di saat yang sama pula kamu akan mengerahkan jurus kepo terbaikmu untuk menganalisa apakah calonnya itu cocok atau tidak dengan sahabatmu.

Jika cocok kamu akan mundur perlahan mengubur perasaan, di lain sisi kamu turut berbahagia dengan kabar yang diberikannya. Namun waspada, mengubur perasaan tanpa mengungkapkan ini dapat menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja.

4. Ingin mengungkapkan perasaan tapi takut persahabatan akan renggang

unsplash.com/@iyolanda

Ketika menganggap persahabatan adalah yang utama, kadang perasaan pun harus tertahan tanpa perlu sahabatmu mengetahuinya. Sebab, jika sahabatmu tidak merasakan hal yang sama, bisa jadi dia akan perlahan mengurangi komunikasi agar kamu tidak berharap kepadanya.

Nah, gara-gara memikirkan efek dominonya, akhirnya kamu memilih memendam perasaan demi persahabat yang terjaga di masa depan.

5. Merasa kehilangan yang mendalam saat tak lagi bersama sahabat

unsplash.com/@letanloc1941995

Hal paling menyakitkan adalah merasa kehilangan. Padahal hanya mengganggap sebagai sahabat, namun jika salah satu tidak ada akan terasa ada yang hilang. Nah, biasanya ini juga menjadi tanda bahwa selama ini persahabatanmu bukan sekadar sahabat biasa.

Meski tak pernah merasa saling memiliki, jika pada waktunya berpisah dan tak berjumpa lagi, akan ada sesuatu yang hilang dalam diri. Nah, makanya ungkapkan baik-baik sebelum menyesal kemudian. 

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dipahami Jika Berkencan dengan Sahabat

Verified Writer

Vita Ayu Kusuma Dewi

IG : @vitaakdewi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya