TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Detail Pernikahan yang Disukai dan Tidak Disukai Gen Z, Setuju?

Mereka ingin acaranya terlihat autentik

ilustrasi foto nikah (pexels.com/trungnguyenphotog)

Intinya Sih...

  • Gen Z menghargai pernikahan autentik dan penuh makna
  • Mereka ingin suasana pesta yang meriah dan energik
  • Gen Z selektif terhadap tradisi pernikahan yang sudah ada sejak lama

Dalam perencanaan pernikahan, memahami perspektif generasi yang berbeda bisa sangat membantu, terutama ketika berhadapan dengan generasi Gen Z. Sebagai kelompok yang dikenal dengan pandangan yang segar dan inovatif, Gen Z membawa ekspektasi unik terhadap perayaan pernikahan.

Mereka memiliki cara tersendiri dalam menilai apa yang membuat sebuah pernikahan istimewa, serta aspek-aspek yang mungkin kurang mereka hargai. Lantas, apa saja hal yang disukai dan tidak disukai oleh Gen Z dalam merayakan pernikahan? Temukan jawabannya dalam artikel ini!

1. Ingin terlihat autentik

ilustrasi foto pra-wedding (pexels.com/minan1398)

Gen Z sangat menghargai perayaan yang autentik serta penuh makna, dan ini tercermin dalam detail pernikahan yang mereka sukai. Dilansir Brides, menurut perencana acara, Jove Meyer, Gen Z lebih suka pernikahan yang merayakan kepribadian pasangan secara tulus, tanpa terjebak dalam formalitas atau tradisi yang terasa tidak relevan.

Elemen-elemen yang dianggap penting bagi mereka termasuk sentuhan personal yang mencerminkan karakter asli pengantin, serta detail yang dipilih dengan hati-hati untuk menambah keaslian acara. Mereka cenderung mengabaikan tradisi yang dirasa tidak penting atau hanya untuk memenuhi ekspektasi keluarga. Gen Z lebih memilih perayaan yang jujur secara emosional dan benar-benar mencerminkan keunikan mereka.

"Gen Z lebih menyukai pernikahan dengan jumlah tamu yang lebih sedikit, pengiring pengantin yang lebih sedikit, dan lebih banyak kebebasan dari tradisi," kata Mayer.

2.  Menyukai pesta yang meriah dan dinamis

ilustrasi pernikahan (pexels.com/zhorzholiani)

Gen Z sangat mengutamakan suasana pesta yang meriah dan energik dalam pernikahan. Mereka menginginkan acara yang tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga penuh dengan kegembiraan dan aktivitas yang menyenangkan. Bagi mereka, sebuah pesta yang hebat mencakup berbagai elemen, seperti musik yang menggugah semangat, menu makanan yang beragam dan lezat, serta area dansa yang ramai. 

Mereka lebih suka menghindari acara yang terlalu kaku atau terstruktur, seperti makan malam formal yang panjang. Mereka lebih menikmati suasana santai dan interaktif, di mana mereka dapat bersosialisasi dengan teman-teman, menikmati makanan ringan khas, dan merasakan kehangatan suasana pesta yang dinamis dan penuh warna.

3. Lebih memilih dekorasi mencolok

ilustrasi dekorasi bunga dalam wadah (pexels.com/asadphoto)

Gen Z juga lebih suka perayaan yang menampilkan elemen visual yang mencuri perhatian dan penuh warna, dibandingkan dengan palet warna netral dan desain yang terlalu sederhana. Mereka menyukai dekorasi yang berani, seperti elemen sculptural yang menonjolkan bentuk dan tekstur, serta penggunaan warna-warna cerah yang menciptakan suasana yang hidup dan energik.

Gen Z juga cenderung menyukai desain yang unik dan kreatif, yang mencerminkan kepribadian pengantin dan memberikan kesan yang tak terlupakan. Sebaliknya, mereka kurang tertarik pada dekorasi yang terlalu tradisional atau monoton, yang dianggap tidak sesuai dengan selera modern mereka.

“Mereka sudah bosan dengan putih tradisional dan lebih memilih warna-warna cerah serta palet yang lebih hidup,” kata Jove Meyer.

Baca Juga: 8 Gaya Tamu dan Keluarga di Pernikahan Anak Tora Sudiro, Kompak!

4. Tidak terlalu menyukai tradisi lama

ilustrasi pernikahan (pexels.com/danuhidayaturrahman)

Generasi Z dikenal dengan pandangan mereka yang lebih terbuka dan modern, termasuk dalam hal pernikahan. Ketika berbicara tentang tradisi pernikahan yang sudah ada sejak lama, Gen Z cenderung lebih selektif dalam memilih mana yang ingin diikuti. Mereka tidak merasa harus mematuhi tradisi hanya demi tradisi itu sendiri.

Sebagai contoh, banyak dari mereka tidak terlalu peduli dengan prosesi masuk yang megah, pemotongan kue, atau lemparan buket bunga. Bagi Gen Z, pernikahan adalah tentang merayakan cinta dengan cara yang lebih relevan dan bermakna bagi mereka, bukan sekadar mengikuti adat yang sudah ketinggalan zaman.

5. Tidak terlalu menyukai konsep makanan formal yang kaku

ilustrasi dekorasi bunga pernikahan (pexels.com/rovenimagescom)

Gen Z tidak terlalu menyukai konsep makanan formal yang kaku dalam pernikahan. Mereka lebih memilih suasana santai dan interaktif, seperti prasmanan atau jamuan gaya keluarga, di mana tamu bisa bebas memilih dan menikmati hidangan tanpa harus duduk sepanjang waktu.

Gen Z juga kurang tertarik pada pidato panjang atau toast yang berlebihan, dan lebih menghargai makanan yang sederhana namun lezat, yang bisa dinikmati sambil terus menikmati pesta. Bagi mereka, pernikahan yang ideal adalah yang menyediakan makanan enak, mudah diakses, dan tidak membatasi keseruan acara dengan aturan formal yang kaku.

Verified Writer

Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya