TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gaslighting: Definisi, Bahayanya hingga Contoh!

Merupakan bentuk manipulasi

Tangkapan layar series "You" season 3 (foto Netflix via variety.com)

Mungkin beberapa dari kamu belum banyak yang mengenal istilah gaslighting. Secara sederhana, gaslighting adalah bentuk manipulasi seseorang ke orang lain. Biasanya perilaku ini sering terjadi dalam hubungan asmara.

Namun tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi dalam lingkungan kerja, kehidupan sosial, dan lainnya. Buat kamu yang ingin tahu lebih jauh mengenai gaslighting, kamu bisa menyimak artikel ini.

1. Apa itu gaslighting?

tanda toxic dalam hubungan yang dianggap normal (unsplash.com/kalisaveer)

Gaslighting adalah bentuk kekerasan mental yang membuat seseorang meragukan kepercayaan dan pandangannya terhadap realita. Perilaku ini juga bentuk manipulasi seseorang terhadap orang lain.

Saat seseorang menjadi korban, dia akan merasa tidak percaya diri dengan dirinya dibarengi dengan ketidakpercayaan atas ingatan atau kejadian yang pernah dialami. Setelah itu, korban justru akan merasa dirinya salah karena menganggap menjadi penyebab dari suatu masalah.

Biasanya, seseorang yang menjadi korban gaslighting dalam hubungan, dia tidak percaya bahwa dirinya tidak sehat secara mental. Kemudian dia akan cenderung bergantung pada pasangan atau orang yang melakukan gaslighting.

Baca Juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Pasangan yang Suka Gaslighting

2. Contoh perilaku gaslighting

ilustrasi toxic relationship (pexels.com/RODNAE Productions)

Tentunya kamu tak mau menjadi korban gaslighting. Untuk itu, kamu harus tahu seperti apa perilakunya. Dengan begitu, diharapkan kamu bisa terhindar dari kejahatan mental ini. Berikut beberapa contoh perilaku gaslighting.

  • Suka meremehkan emosi dan perasaan atau menyebut pendapatmu berlebihan. Biasanya dia akan mengatakan, “Mengapa kamu begitu sensitif?”
  • Sengaja mendistorsi pikiran atau mengalihkan topik agar kesalahannya tertutupi atau tidak dibahas lagi. Terkadang dia akan berbalik mempertanyakan perilakumu.
  • Dia suka berbalik menyalahkan saat ketahuan berbuat salah. Dia akan menyalahkan kamu karena membuatnya merasa disudutkan. Kamu pun justru malah yang meminta maaf.
  • Mengubah perilaku menjadi baik untuk sementara, lalu tak lama kembali seperti aslinya.
  • Membuat kamu merasa sendiri dan ditinggalkan. Mungkin dia hanya datang ketika membutuhkan kamu, dan tidak sebaliknya.
  • Dia merasa sudah berbuat banyak, padahal yang sebenarnya dia lakukan adalah hal-hal yang standar saja. Kemudian dia melebih-lebihkan dan mengungkit hal-hal yang dianggapnya hebat.

3. Bahaya perilaku gaslighting

Ilustrasi perempuan korban gaslighting (pexels.com/RODNAE Productions)

Perilaku ini bisa dibilang kejam, pasalnya korban akan merasa tertekan secara mental. Itulah kenapa jangan sampai kamu terjebak dengan seseorang yang melakukan gaslighting. Berikut ini adalah bahayanya.

  • Kehilangan kepercayaan, baik bagi diri sendiri atau orang lain, sehingga kamu tidak bisa membedakan apa yang benar dan salah.
  • Korban akan merasa dirinya gila atau sakit mental, sehingga cenderung menganggap dirinya tidak berharga di mata keluarga atau teman.
  • Korban akan kesulitan mendapatkan bantuan, karena dia menganggap perlakukan yang diberikan pelaku adalah bentuk kepedulian dan tidak berbahaya atau salah.
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan. Tidak menutup kemungkinan jika dia belum sadar bahwa dirinya menjadi korban, justru akan bergantung dengan pelaku gaslighting atau minta pendapatnya.
  • Perilaku gaslighting bisa membuat seseorang 'sakit' dan meningkatkan risiko gangguan kecemasan hingga depresi.

Baca Juga: 5 Tanda Seseorang Melakukan Gaslighting Padamu! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya