TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sensasi Butterfly In My Stomach, Perasaan saat Jatuh Cinta?

Apakah kamu pernah merasakannya?

Ilustrasi kencan (unsplash.com/Frank Alarcon)

Sebagian besar dari kita tentu pernah merasakan jantung seperti berdebar-debar. Biasanya kita merasakan sensasi ini ketika jatuh cinta, kencan pertama, wawancara kerja, atau saat melakukan presentasi penting di depan banyak orang. Perasaan ini disebut dengan butterfly in my stomach.

Istilah tersebut untuk menggambarkan perasaan yang kamu rasakan saat gugup atau gembira akan sesuatu. Ini menjadi fenomena umum bagi semua orang. Lalu seperti apa sih butterfly in my stomach? Simak di bawah ini.

1. Apa itu butterfly in my stomach?

ilustrasi kencan di pantai (pexels.com/Josh Willink)

Mengutip Collins Dictionary, butterfly in my stomach adalah perasaan gugup atau gembira tentang sesuatu. Hal serupa juga dijelaskan dalam Cambridge Dictionary, situasi ini juga bisa menggambarkan ketika kamu gugup, cemas, atau takut akan sesuatu hingga terasa hingga ke perut.

Biasanya, perasaan butterfly in my stomach ini muncul dalam beberapa situasi. Misalnya, ketika akan wawancara kerja, kamu merasa gugup yang luar biasa. Atau, ketika sedang sedang kencan pertama, mungkin kamu merasakan hal serupa, tapi lebih pada perasaan yang bahagia.

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Perasaan Kesepian, Tak Perlu Merasa Sendiri 

2. Mengapa disebut butterfly in my stomach?

Ilustrasi kencan (pexels.com/George Pak)

Hal ini karena otak dan usus selalu berkomunikasi melalui jaringan serabut saraf yang rumit disebut saraf vagus. Jalan informasi ini, membentang antara otak dan perut. Itulah mengapa pikiran kita bisa memengaruhi usus secara unik.

“Usus terkadang disebut ‘otak kedua’ karena mengandung lebih dari 100 juta sel saraf yang mengirim dan menerima pesan ke dan dari otak, juga bisa memengaruhi pikiran kita secara dramatis,” terang Laurie Keefer, seorang profesor psikiatri dan kedokteran di di Rumah Sakit Mount Sinai New York City dikutip dari The New York Times.

"Bakteri di usus kita memiliki kemampuan untuk memberi sinyal pada pusat emosi di otak kita. Bakteri ini bisa memengaruhi seberapa cemas kita, seberapa tertekan kita, dan bahkan seberapa mudah kita bisa beradaptasi terhadap perubahan," sambung dr. Keefer.

3. Apakah perasaan ini ada hubungannya dengan cinta?

Ilustrasi kencan (unsplash.com/Frank Alarcon)

Meskipun bisa berasumsi bahwa perasaan butterfly in my stomach didorong oleh cinta, dr. Keefer menjelaskan pada kenyataannya, pergolakan dalam usus adalah proses stres emosional. Menurutnya dalam sebuah penelitian tahun 1949, telah menyelidiki bagaimana berbagai jenis stres memengaruhi usus.

Para ilmuwan juga menunjukkan bahwa kata-kata dan suara keras yang tidak harmonis diputar di telinga, pada saat yang sama juga bisa mengganggu ritme usus kita. Bahkan, menurut dr. Keefer hal ini juga bisa muncul ketika berbohong, atau membahas kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan dalam hidup seperti ditolak oleh kekasih.

Yvette Taché, seorang ahli saraf dan profesor kedokteran U.C.L.A., telah mempelajari bagaimana stres memengaruhi komunikasi antara usus dan otak. Misalnya, kalau kamu berharap kencan pertama berjalan lancar, atau tidak yakin dengan perasaan pasangan terhadapmu, stres tersebut bisa menyebabkan otak melepaskan molekul yang disebut hormon kortikotropin, yang juga bisa membuat jantung berdebar kencang karena situasi tertentu.

Pada saat yang sama, molekul tersebut meningkatkan kortisol. Hormon inilah yang akan menguat dalam beberapa bulan pertama ketika kamu sedang jatuh cinta. Tetapi kemudian turun saat hubungan sudah mulai stabil atau berjalan beberapa waktu.

Jadi, istilah butterfly in my stomach adalah untuk menggambarkan perasaan ketika kamu gugup, cemas, takut, atau gembira akan sesuatu. Tentu kamu juga pernah mengalaminya dalam berbagai situasi.

Baca Juga: 7 Tanda Seseorang Jatuh Cinta Padamu Sejak Pandangan Pertama, Cek Yuk!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya