TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali Breadcrumbing dalam Hubungan? Ini Cara Hadapinya!

Apakah kamu pernah mengalami situasi ini?

Ilustrasi kesepian (unsplash.com/Klara Kulikova)

Secara umum breadcrumbing dipandang sebagai bentuk manipulasi dalam hubungan. Terlepas dari apakah disengaja atau tidak, perilaku tersebut tetap menimbulkan kebingungan emosional. Bahkan, seseorang yang jadi korban bisa mengalami kemarahan, keraguan diri, kecemasan, malu hingga rasa ketidakmampuan.

Itulah kenapa, penting untuk memahami dan mengenali perilaku breadcrumbing ini. Dengan begitu kamu tahu cara menghindari atau bahkan menghadapinya. Simak ulasannya di bawah ini.

1. Apa itu breadcrumbing?

ilustrasi chatting (pexels.com/Mikoto)

Mengutip laman Cleveland Clinic, psikolog Susan Albers, PsyD, menjelaskan apa yang dimaksud dengan breadcrumbing. Menurutnya, breadcrumbing bisa digambarkan ketika seseorang mencoba memikat kamu jauh lebih dalam, tetapi pada akhirnya membuat kamu seperti tersesat atau kebingungan.

Breadcrumbing adalah ketika kamu memberi seseorang cukup banyak ruang perhatian agar tetap ada ketertarikan atau ikatan pada hubungan, tapi tanpa adanya niat untuk benar-benar berkomitmen,” jelas dr. Albers.

Pada dasarnya, ini adalah taktik yang digunakan seseorang untuk mengelabui atau memanipulasi. Meskipun sering terjadi dalam konteks hubungan romantis, breadcrumbing juga bisa terjadi dalam bentuk hubungan apa pun.

Misalnya di tempat kerja, bos kamu memuji atau memberi janji bahwa mungkin kamu akan dipromosikan. Kamu pun bertahan demi hal itu. Tapi pada akhirnya tidak pernah terjadi.

Breadcrumbing campuran antara harapan dan kekecewaan. Ada harapan bahwa seorang individu akan terlibat dalam suatu hubungan. Dan kemudian, ada kekecewaan ketika hal itu tidak berlanjut,” terang Albers.

2. Tanda perilaku breadcrumbing

ilustrasi kesepian (pexels.com/Alena Darmel)

Perilaku breadcrumbing bisa membuat seseorang merasa bingung, kecewa, dan sakit hati. Itulah kenapa konsep breadcrumbing ini juga termasuk red flag dan harus kamu hindari. Berikut ini tanda-tanda yang mengarah pada perilaku breadcrumbing menurut profesor psikologi Kelly Campbell, Ph.D., dikutip dari Brides.

Mereka sulit atau tidak pernah menepati janji

Orang yang kamu minati kurang tertarik untuk bertemu dengan dibandingkan dengan kamu. Bahkan jika membuat janji, mereka tidak pernah datang atau menepatinya.

"(Breadcrumbers) membuat rencana denganmu, tetapi membatalkan atau dia tidak muncul, dan mereka tampak terlalu sibuk," jelas Campbell.

Gaya komunikasi mereka tidak bisa bisa ditebak

Mereka mungkin butuh waktu berminggu-minggu untuk membalas pesanmu. Mereka mungkin menghujani kamu dengan berbagai pujian, lalu tiba-tiba bisa menghilang. Atau, mereka bisa berubah sikap denganmu menjadi cuek atau sejenisnya.

"Komunikasi mereka bersifat sporadis, tidak konsisten, dan tidak bisa diprediksi dalam menunjukkan ketertarikannya kepada kamu," terang Campbell.

Mereka tidak berkomitmen pada rencana masa depan

Mereka yang melakukan breadcrumber tidak pernah membicarakan komitmen. Itulah kenapa kamu bisa dibuat bingung ke ke mana arah hubungan ini karena semuanya sangat spontan. Dan jika kamu mencoba untuk memastikan hal itu, mereka mungkin akan mencari alasan,menunda, berpura-pura, dan seterusnya.

Tindakan mereka tidak sesuai dengan kata-kata mereka

Mereka mungkin berbicara dengan baik sesekali, tetapi seorang breadcrumber tidak akan menindaklanjutinya. Mungkin mereka membatalkan kencan di menit-menit terakhir. Mungkin mereka mengirim satu atau dua pesan teks yang menggoda, tetapi tidak pernah benar-benar memulai hubungan secara fisik atau bertemu langsung.

Baca Juga: 5 Ciri Breadcrumbing saat PDKT, Si Manipulatif yang Harus Diwaspadai

3. Alasan seseorang melakukan breadcrumbing

ilustrasi chatting (pexels.com/cottonbro studio)

Alasan mengapa seseorang melakukan breadcrumbing bisa bervariasi setiap orangnya. Tapi menurut Campbell salah satunya mungkin bisa dipengaruhi oleh harga diri dan haus akan perhatian.

"Orang biasanya melakukan breadcrumbing karena harga diri mereka dipengaruhi oleh seberapa banyak perhatian yang didapatkan dari orang lain," terangnya.

"Semakin banyak perhatian dari orang lain yang mereka pertahankan, semakin baik perasaan mereka tentang diri mereka sendiri," lanjut Campbell.

Orang-orang yang melakukan breadcrumbers juga sering kali membutuhkan validasi lanjutan. Pasalnya, mereka cenderung tidak merasa nyaman atau percaya diri kecuali mereka mendapatkan kepastian terus-menerus dari orang lain bahwa mereka memang layak atau bernilai.

Alasan lainnya, breadcrumbers sering kali orang-orang yang narsis. Cara pendekatan mereka juga sangat dangkal dan suka mempermainkan hubungan. Bahkan memanipulasi seseorang tanpa ada rasa bersalah.

"Sering kali, orang-orang ini memiliki kepribadian yang dicirikan oleh narsisme. Mereka tidak merasa bersalah ketika memanipulasi orang lain dan mempermainkan emosi orang lain," ujarnya.

"Bisa dibilang beberapa breadcrumbers sudah menjalin hubungan dengan seseorang, tetapi masih mencari perhatian dari orang lain," ungkap Campbell.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya