TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pertanyaan Sangat Jujur untuk Dirimu Saat Ragu dengan Hubungan

Usir ragu dengan menemukan jawaban untuk setiap pertanyaan

potret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Andres Ayrton)

Tidak ada hubungan yang berjalan dengan sangat mulus untuk bisa mencapai ekspektasi yang kamu inginkan. Terutama, jika itu berkaitan dengan membawa hubungan tersebut ke jenjang yang lebih serius. Keraguan dalam hubungan ini bisa jadi juga sebuah lampu kuning yang menjadi sebuah peringatan untuk memerhatikan hubungan tersebut secara lebih mendalam. Perasaan ragu seperti ini mungkin sangat mudah untuk diabaikan, meyakinkan dirimu sendiri jika semua baik-baik saja, tetapi keraguan yang berjalan perlahan bisa menjadi penyebab rusaknya suatu hubungan.

Jadi, daripada berhadapan dengan ketidakpastian, keraguan, dalam hubungan yang berlarut-larut, lebih baik kamu menghadapinya. Salah satunya, dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan sejujur-jujurnya terhadap diri kamu sendiri, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dalam hubungan tersebut dan bagaimana potensi perkembangan hubungan tersebut ke depannya. Segera temukan kejelasan dalam hubungan kamu sekarang, dengan menjawab sejumlah pertanyaan penting di bawah ini!

Baca Juga: 6 Alasan Terlalu Banyak Pilihan Justru Bikin Ragu

1. Apakah kamu bahagia?

potret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Katerina Holmes)

Pertanyaan ini sering kali sulit untuk dedefinisikan, tak terkecuali dalam sebuah hubungan, namun tetep sangatlah penting. Kebahagiaan memang merupakan hal yang rumit, namun saat kamu menyelaminya lebih dalam, makna kebahagiaan itu pada akhirnya bisa ditemukan. Jika berkaitan dengan pasanganmu, pertanyaan paling umum adalah, apakah kamu lebih bahagia saat pasangan kamu ada atau apakah kamu lebih bahagia saat pasanganmu tidak ada? 

Luangkan waktu untuk menjawab pertanyaan seputar kebahagiaan ini. Pertimbangkan suasana hati, emosi, dan kesejahteraan kamu secara menyeluruh saat bersama pasangan, dibandingkan saat kalian terpisah. Pahami, jika hubungan yang baik akan membawa lebih banyak kegembiraan daripada perasaan stres. Jika kamu merasakan sebaliknya, maka mungkin inilah saatnya kamu mempertimbangkan kembali hubungan tersebut.

2. Apakah kamu merasa dihormati?

potret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Rasa hormat merupakan landasan untuk setiap hubungan yang sehat. Maksud rasa hormat ini bukan sekadar bersikap sopan satu sama lain, melainkan tentang menghargai pikiran, perasaan, dan pengalaman satu sama lain. Saat kamu berada dalam hubungan yang tidak memiliki rasa hormat, ibarat sedang membangun rumah di atas pasir, tidak akan berhasil. Jadi, coba kembali renungkan bagaimana pasangan kamu memperlakukanmu. Apakah ia selalu mendengarkan saat kamu berbicara, apakah ia menghargai pendapatmu, atau apakah ia mempertimbangkan perasaanmu.

Menurut psikolog, menumbuhkan perasaan hormat di dalam hubungan dapat meningkatkan kepercayaan, keamanan emosional,  dan kecocokan jangka panjang. Jika kamu merasa tidak dihormati, maka itu merupakan tanda serius bahwa hubungan tersebut harus segera ditangani. Kamu tidak akan bahagia bahkan bisa kehilangan jati diri, saat pasangan kamu tidak menunjukkan rasa hormatnya padamu. Rasa hormat itu hak yang seharusnya dimiliki oleh masing-masing pasangan. Bukan hanya pria atau wanita saja.

Baca Juga: 5 Alasan Jangan Pernah Ragu Ketika Ingin Melakukan Sesuatu

3. Apakah kamu bisa menjadi dirimu sendiri?

potret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Amina Filkins)

Pertanyaan ini penting untuk diajukan, karena dalam hubungan sehat, kamu tidak perlu berubah menjadi orang lain, jika tujuannya hanya untuk membahagiakan pasangan. Saat kamu mengorbankan diri, mengubah sikap, penampilan, kebiasaan, bahkan lingkungan pertemanan hanya untuk pasangan, percayalah pada akhirnya itu hanya akan membuat kamu merasa lelah. Itu tidak akan menjadi hubungan yang berjalan dengan sehat. Menjadi autentik sangat penting untuk pertumbuhan pribadi dan hubunganmu.

Jika kamu terus-menerus bersikap berhati-hati, berusaha untuk membuat pasanganmu tidak kesal, maka itu adalah sebuah pertanda kurang baik. Hubungan yang sehat dan memiliki banyak sinyal positif, tidak akan membuatmu tertekan bahkan dipenuhi banyak tuntutan. Selain itu, hubungan juga harus berjalan seimbang dan timbal balik, tidak bisa hanya satu orang yang berkorban, sementara yang lain hanya menerima tanpa memberi. Pada dasarnya, pasangan tetaplah dua orang berbeda yang pada awalnya juga memiliki kepentingan dan tujuan masing-masing yang kemudian berhasil bersama, karena berjalan selaras.

4. Apakah kamu baik-baik saja dengan perpisahan?

potret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Trung Nguyen)

Berlawanan dengan intuisi, namun pertanyaan apakah kamu akan baik-baik saja saat berpisah dengan pasangan, juga penting untuk diajukan. Saat kamu dan pasangan saling jatuh cinta, ternyata dalam psikologi bukan berarti kamu dan pasangan harus terus bersama sepanjang waktu. Penelitian menunjukkan, bahwa hubungan yang sehat membutuhkan keseimbangan antara kebersamaan dan individualitas. Jadi, penting untuk masing-masing individu dalam pasangan tetap memiliki minat, hobi, dan waktu sendiri.

Jika pikiran untuk menghabiskan waktu jauh bersama pasangan membuat kamu merasa cemas dan tertekan, bisa jadi ini merupakan sebuah tanda keterikatan yang kurang sehat. Merasa baik-baik saja saat tidak sedang bersama dengan pasangan, bukan berarti kamu tidak mencintainya. Kondisi ini justru menandakan jika kamu memiliki rasa percaya diri yang kuat dan dapat mempertahankan individualitas kamu saat menjadi  bagian dari pasangan.

Verified Writer

Nadhifa Salsabila Kurnia

Menulis dimana saja dan kapan saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya