TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Cewek Masih Menyimpan Luka Masa Lalu Saat Menjalin Hubungan

Membuat sulit melangkah maju ke depan 

potret pasangan sedang duduk bersama (pexels.com/Katerina Holmes)

Melupakan masa lalu saat menjalin hubungan yang baru, tidak pernah mudah. Ada kalanya, luka tersebut berubah menjadi trauma yang terasa menghantui, bahkan menuntun tindakan kamu dengan cara yang bisa tak disadari.

Bagi cewek, dampak luka ini bisa sangat mendalam, mempengaruhi perilaku secara halus, bahkan hingga bertahun-tahun kemudian. Kamu sendiri, mungkin sebagai perempuan tidak menyadari perilaku tersebut, sampai membaca beberapa tanda-tandanya yang dijelaskan dalam artikel ini.

Memahami jika kamu masih menunjukkan tanda-tanda luka masa lalu yang belum sembuh, bisa membuat kamu mengatasi masalah yang ada di hubungan sekarang. Kamu mungkin bisa menjalani hubungan lebih sehat dan lancar.

Tanpa disadari, saat luka masa lalu ini sudahb terkubur, biasanya akan sulit untuk dikenali, hingga kamu mungkin tak merasa melakukannya, namun pasanganmu merasa terganggu akan itu. Jadi, sebelum kondisi hubungan kamu terasa semakin parah, segera atasi trauma akibat luka masa lalu ini dengan kenali tanda-tandanya di artikel berikut!

1. Analisis berlebihan

potret pasangan sedang duduk bersama (pexels.com/Trần Long)

Sudah menjadi sifat manusia sebenarnya, memiliki rasa ingin mengetahu banyak alasan di balik banyak hal. Terutama, saat berkaitan dengan dinamika hubungan yang rumit. Pasangan mungkin mendapati kamu terus-menerus menganalisis percakapan, interaksi, dan pertengkaran di masa lalu.

Mungkin inilah cara kamu memahami jika ada sesuatu yang salah. Namun, saat kamu memulainya sebagai upaya penyelesaian, sering kali justru berubah menjadi siklus berpikir yang berlebihan, hingga membuat seseorang terjebak di masa lalu.

Tidak salah jika menyebut menganalisis tingkah laku atau kebiasaan pasangan maupun dalam hubungan, itu penting dilakukan. Namun, saat kamu sudah melakukannya dengan cara yang berlebihan bahkan hingga mengganggu jalanannya hubungan tersebut, maka sudah tidak normal.

Jangan sampai pasanganmu merasa tidak nyaman dengan sikapmu ini karena terlalu banyak kehati-hatian yang kamu lakukan. Ketahuilah, bahwa kamu tidak bisa selalu mendikte apa yang pasangan atau dirimu lakukan dalam hubungan. Bahkan, setiap orang memiliki cara bersikap dan bereaksi berbeda-beda pada berbagai situasi.

2. Pemicu emosional

potret pasangan sedang saling menguatkan (pexels.com/Anete Lusina)

Otak manusia sangat terampil dalam menghubungkan pengalaman sensorik dan respon emosional. Bagi cewek yang masih menyimpan luka dari hubungan masa lalu, pemicu emosional ini bisa sangat kuat.

Contohnya, bisa jadi saat sebuah lagu yang membangkitkan kenangan lama yang diputar di kafe, membuat suasana hati langsung berubah. Menurut penelitian yang disampaikan oleh Frontiers in Psychology, pemicu sensorik seperti aroma yang familiar sangat tertarik dengan pusat emosional otak.

Khususnya dengan apa yang disebut dengan amigdala dan hipokampus yang terlibat dalam memproses emosi dan memori. Memiliki kesadaran akan situasi ini akan sangat membantu kamu untuk terbebas dari masa lalu dan bergerak menuju kondisi emosional yang lebih sehat.

Pahamilah, saat kamu sudah terbuka akan hubungan baru dan berada di dalamnya, itu artinya kamu sudah memiliki kesempatan untuk berubah, melupakan masa lalu, menemukan kebahagiaan yang baru, dan memiliki masa depan yang cerah.

Baca Juga: 3 Cara Membuat Rencana Masa Depan Bersama Pasangan LDR

3. Ketakutan akan pengulangan

potret pasangan duduk di pinggir danau (pexels.com/Marina Abrosimova)

Luka yang ditinggalkan dari hubungan masa lalu, sering kali membuat kamu dihantui ketakuan akan kejadian yang sama terulang kembali di masa kini atau masa mendatang. Ketakutan akan sejarah yang terulang kembali ini dapat terwujud dalam banyak cara, muolai dari keengganan untuk memulai hubungan baru, hingga merusak hubungan romantis baru yang sebenarnya potensial.

Seorang perempuan yang masih berhadapan dengan situasi luka ini mungkin akan mendapati diri terus-menerus waspada setiap kali ada tanda-tanda masalah. Terkadang, saat sebenarnya tidak ada masalah sekalipun, kamu berpikiran tetap ada sesuatu yang tidak beres.

Kondisi ini merupakan reaksi protektif diri, mengingat ada luka yang belum sembuh. Sayangnya, situasi ini dapat menghambat kamu dari berkembangnya hubungan yang sehat.

Jadi, jika kamu merasa diri kamu saat ini sedang merasakan situasi ini, jangan mengabaikannya. Kamu mungkin akan sulit mendapatkan hubungan bahagia yang diidamkan, saat kamu belum melepaskan luka masa lalu.

4. Kesulitan mempercayai orang lain

potret pasangan sedang mengobrol (pexels.com/Trung Nguyen)

Dalam perjalanan menyembuhkan luka dari hubungan masa lalu, kepercayaan sering kali jadi krisis terberat yang sulit untuk diatasi. Kamu mungkin tanpa sadar telah membangun tembok yang sangat kuat di sekitarmu, menahan dengan kuat siapapun yang akan mendekat atau bahkan masuk ke dalam hidupmu.

Tujuannya, tentu karena kamu berharap tidak ada lagi yang menyakitimu. Saat luka masa lalu belum sembuh, kecurigaan terhadap setiap orang yang datang ke hidupmu bisa terjadi. Kamu mungkin juga berpikir jika orang-orang yang datang mendekatimu ini hanya ada karena ada motif tertentu.

Kamu mempertanyakan ketulusan hingga pujian dari orang yang sebenarnya memang tertarik padamu. Kesulitan untuk menaruh rasa percaya terhadap orang lain, merupakan tanda paling umum jika luka masa lalu seseorang belum sembuh.

Reaksi ini merupakan perlindungan diri, di lain sisi juga menghambat kamu mendapatkan hubungan yang tulus, dan menghambat proses penyembuhan. Membangun kepercayaan kembali itu memerlukan waktu dan upaya sadar, namun cara ini juga merupakan langkah penting jika ingin maju.

Verified Writer

Nadhifa Salsabila Kurnia

Menulis dimana saja dan kapan saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya