TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Seni Memahami Kekasih yang Stres di Tempat Kerja

Ajak pasangan keluar sebentar

stres bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya Sih...

  • Pentingnya mendengarkan pasangan yang mengalami stres kerja dengan penuh perhatian dan tanpa gangguan untuk memberikan dukungan yang tepat.
  • Hindari interupsi atau langsung memberikan solusi, tunjukkan kepedulian dengan bahasa yang mendukung dan penuh empati.
  • Ajukan pertanyaan yang mendorong pasangan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, ciptakan rutinitas santai setelah pulang kerja untuk membantunya melepaskan stres.

Menghadapi stres di tempat kerja bisa sangat menekan, terutama bagi perempuan yang sering kali harus menyeimbangkan berbagai peran di dalam dan di luar rumah. Seni memahami kekasih yang stres di tempat kerja berarti tahu bagaimana memberikan dukungan yang tepat dan menciptakan lingkungan yang mendukung di rumah agar mereka merasa lebih baik.

Menurut penelitian Deloitte yang dilansir Inc.com, setengah dari perempuan mengatakan bahwa tingkat stres mereka meningkat dari tahun sebelumnya, terutama karena ketidakmampuan untuk benar-benar lepas dari pekerjaan. Oleh karena itu, seni memahami kekasih yang stres di tempat kerja menjadi penting saat ini.

1. Dengarkan pasangan dengan penuh perhatian

ilustrasi mendengarkan curhatan (pexels.com/SHVETS production)

Ketika pasangan pulang dan mulai bercerita tentang stres kerjanya, pastikan kamu mendengarkan dengan sepenuh hati. Fokus sepenuhnya kepada apa yang ia katakan tanpa gangguan dari ponsel atau televisi. Memberi perhatian penuh bisa membantu pasangan merasa lebih dihargai dan didukung. Ini penting karena, seperti dilansir Axiom Medical, banyak perempuan merasa tekanan berlebih dari pekerjaan karena sering kali menangani tanggung jawab di tempat kerja dan di rumah.

Hindari interupsi atau langsung memberikan solusi kecuali diminta. Kadang, pasangan hanya butuh tempat untuk meluapkan perasaannya tanpa merasa dinilai. Ini membantunya merasa lebih lega setelah bercerita.

2. Tawarkan dukungan dengan empati

ilustrasi menawarkan bantuan (pexels.com/SHVETS production)

Tunjukkan kepedulianmu dengan menggunakan bahasa yang mendukung dan penuh empati. Hindari membandingkan stresnya dengan stresmu sendiri. Ini malah bisa membuatnya merasa tidak dimengerti.

Menurut survei yang dilakukan Deloitte, perempuan dengan tanggung jawab rumah tangga yang lebih banyak cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki beban tersebut. Saat ia mulai mengeluh, jangan langsung menawarkan solusi. Cobalah untuk berempati dan tunjukkan bahwa kamu memahami betapa sulitnya situasinya. Ini bisa membuatnya merasa lebih diperhatikan dan dihargai.

Baca Juga: 5 Hewan Laut yang Paham Seni Memahami Kekasih, Romantis!

3. Memainkan peran sebagai pelatih

ilustrasi membantu (pexels.com/MART PRODUCTION)

Jika kamu merasa pasangan mungkin salah paham tentang situasi di tempat kerja, ajukan pertanyaan yang mendorongnya untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Tanyakan dengan cara yang tidak menghakimi, seperti “Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?” Ini membantunya mempertimbangkan perspektif lain, terutama jika ia mengalami tekanan tambahan saat perempuan sering kali merasa kelelahan karena beban kerja yang berlebihan.

Tawarkan saran jika ia meminta, tetapi lakukan dengan lembut dan tidak mendesak. Cobalah untuk memberikan nasihat dengan cara yang konstruktif, seperti “Aku punya ide yang mungkin bisa membantu, bolehkah aku berbagi?” Ini membantunya merasa didukung tanpa merasa tertekan.

4. Refleksikan jenis stres yang dialami

ilustrasi mengamati (pexels.com/SHVETS production)

Amati jenis stres yang pasanganmu alami apakah itu stres jangka pendek atau kronis. Stres kronis mungkin menandakan bahwa ia tidak puas dengan pekerjaannya atau merasa terjebak dalam rutinitas. Diskusikan tentang kepuasan kerjanya pada waktu yang tepat, seperti saat makan malam bersama.

Tanyakan dengan lembut tentang bagaimana perasaannya tentang pekerjaannya dan jika ada perubahan yang ingin ia buat. Ini bisa membuka kesempatan untuk percakapan yang lebih mendalam dan membantunya mengatasi masalah yang mungkin lebih besar dari yang tampak. Banyak perempuan yang menunjukkan gejala stres fisik seperti masalah pencernaan dan serangan panik, yang sering kali diakibatkan oleh tekanan pekerjaan yang terus-menerus.

Verified Writer

Muhammad Alfi

Life is a choice

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya