TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Logis Takut Ketemuan Sama Orang yang Ditaksir, Merasakan?

Saking deg-degan dan malunya sampai gak berani lihat, nih

ilustrasi pasangan melindungi (pexels.com/Jeswin Thomas)

Salah satu hal yang bikin orang berpikir keras ialah dunia percintaan. Bagaimana tidak, terkadang ada beberapa hal aneh yang terjadi di dalamnya. Salah satunya, seperti takut untuk bertemu langsung dengan orang yang ditaksir. 

Tentunya, kamu akan bertanya-tanya, jika suka lantas mengapa harus tak berani berinteraksi dengan gebetan? Semua hal itu terasa aneh jika dibayangkan. Terlebih, bukankah justru jadi bahagia hingga berbunga-bunga saat punya kesempatan untuk ketemuan dengan orang yang ditaksir? Hal aneh pun terjadi lagi.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Langsung simak alasan-alasan logisnya di bawah ini, ya. 

1. Takut tampil tidak sempurna di depannya

ilustrasi pasangan (pixabay.com/Pexels)

Kalau sedang naksir dengan seseorang, wajar rasanya jika ingin tampil sesempurna mungkin saat ada di depannya, ya. Sayangnya, keinginan untuk tampil sempurna biasanya yang berlebihan ini akhir jadi boomerang buat kamu sendiri. 

Kamu jadi takut untuk berinteraksi dengan sang pujaan hati, takut melihatnya, takut ngobrol dengannya, dan berbagai ketakutan lainnya. Pikirmu, bagaimana jika dari salah satu kegiatan tersebut ternyata kamu salah bersikap maupun bertindak.

Belum apa-apa saja sudah dibuat malu hanya dengan memikirkan hal yang tidak-tidak saat bertemu dengannya. Relate?

2. Punya kebiasaan salah tingkah yang berlebihan

ilustrasi pasangan (pixabay.com/Jupilu)

Siapa sih yang enggak salah tingkah saat bertemu dengan sang pujaan hati? Rasanya sudah otomatis langsung salting, ya. Mulai dari salting saat melihat pesona akan visualnya, kemampuan bicaranya, keahliannya, kelebihannya, dan berbagai sikap maupun tindakan baik lainnya yang bikin kamu kagum. 

Namun, sangat disayangkan salting dan lahir dari rasa kagum akan sosok orang yang kamu sukai itu justru menyerangmu balik. Alhasil, kamu dibuat gerogi dan deg-degan maksimal yang bikin kamu jadi tampil aneh di depannya. Sederhananya, seperti saat ngobrol jadi absurd yang kamu bahas, pun belibet atau berbelit-belit cara ngomongnya. 

3. Terbiasa nyaman menyukai dari jarak jauh

ilustrasi pasangan (pixabay.com/Takmeomeo)

Definisi terbiasa menyukai dalam diam, tak pernah ada interaksi, melihat dari jarak jauh, pun hanya sekadar membayangkannya saja. Tentunya, kamu akan merasa canggung saat bertemu langsung dengan orang yang kamu taksir, ya. 

Dengan begitu, wajar saja jika kamu ketakutan saat bertemu dengannya, meski kamu menyukainya. Sederhananya, bayangkan saja saat kamu terbiasa menonton pertandingan olahraga dari televisi, tentunya saat menyaksikan secara langsung akan beda rasanya, canggung dengan keramaian, dan sebagainya. Ilustrasi tersebut juga berlaku dalam urusan kebiasaan akan caramu mencintai gebetan dari jarak jauh. 

Baca Juga: 3 Kencan yang Disukai Gebetan, Ngobrolnya untuk Saling Mengenal

4. Sudah lama jomblo atau bahkan belum pernah jatuh cinta sebelumnya

ilustrasi pasangan (pixabay.com/CHENA)

Menjadi sosok jomblo, hidup sendiri, kemana-mana bisa sendiri, apa pun bisa dilakukan sendiri, tentu akan lahir kebiasaan mandiri dalam hidup. Dengan begitu, wajar jika kamu belum terbiasa dengan hadirnya orang baru, meski kamu naksir dengannya. Membayangkan kehadirannya saja sudah canggung, apalagi sampai bertemu dan berinteraksi langsung, ya.

Apalagi kalau ternyata kamu jomblonya sudah lama alias tidak pernah berpacaran. Sehingga, orang yang kamu taksir ini menjadi cinta pertamamu. Tentu saja wajar jika kamu tak ada pengalaman bagaimana bersikap dan bertindak dengan orang yang kamu taksir. Alhasil, kamu yang tak ada pengalaman bercinta ini jadi takut untuk bertemu dengan orang yang kamu taksir, nih. 

5. Insecure dengan sosok saingan

ilustrasi pasangan (pixabay.com/Jupilu)

Namanya juga kehidupan sosial, tentu di dunia ini tak hanya ada kamu dan gebetanmu saja, ya. Lebih parahnya lagi, jika memang sekitarmu juga naksir dengan gebetanmu. Apalagi, ternyata menurut penilaianmu dia yang jadi sainganmu tampak lebih sempurna daripada kamu.

Melihat kenyataan yang ada, kamu jadi tak punya keberanian untuk bersaing. Kamu pun merasa insecure dengan kelebihan yang dimiliki sainganmu. Kamu jadi tak percaya diri dengan kelebihanmu sendiri. Padahal, bukankah setiap orang punya jatah kekurangan dan kelebihannya masing-masing, termasuk kamu dan sainganmu, ya.

Verified Writer

Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya