TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Ciri Pasangan yang akan Membuat Hidupmu Tenang dan Bahagia

#IDNTimesLife Mumpung belum menikah, pilih dengan hati-hati

ilustrasi pasangan (pexels.com/Daisy Anderson)

Walaupun memiliki pasangan menjadi harapan mayoritas orang, jika itu terjadi belum tentu membuat hidupmu sepenuhnya bahagia.

Alasan pertama, hidup sendiri maupun bersama pasangan tetap ada ujiannya. Kedua, bahagia atau menderita juga sangat dipengaruhi oleh cara pandangmu terhadap segala hal dalam hidup. Alasan ketiga, dirimu bisa saja salah dalam memilih pasangan. Ini sebabnya kamu wajib amat berhati-hati dalam menyeleksi calon pasangan sehidup semati. Lebih baik dirimu tidak menikah cepat-cepat daripada telanjur mengikat janji sehidup semati dengan orang yang gak tepat.

Lalu seperti apa ciri pasangan yang lebih mungkin membuat kehidupanmu bersamanya bahagia? Terdapat tujuh kriteria utama yang mesti ada dalam dirinya biar hubungan kalian ke depannya minim masalah serius. Ketujuhnya dapat terlihat selama masa pacaran kok. Yuk simak!

1. Lebih percaya padamu daripada orang lain

ilustrasi pasangan (pexels.com/Felix Young)

Kepercayaan di antara pasangan amat penting agar hubungan tidak mudah digoyahkan oleh berbagai isu apalagi sekadar rasa curiga pribadi. Jika selama kamu berpacaran dengan seseorang saja dia lebih gampang percaya pada perkataan orang lain daripada dirimu, waspadalah. Kamu akan selalu ditempatkannya di posisi yang layak dicurigai.

Setiap saat dirimu disibukkan oleh keharusan memberikan penjelasan dan bukti hingga seterang mungkin guna menyangkal berbagai tuduhannya. Proses yang berulang ini bakal bikin kamu kelelahan. Hubungan kalian barangkali sudah jalan beberapa tahun, tetapi apa artinya bila dia gak cukup memercayaimu? Namun, ingat bahwa kamu pun wajib menjaga kepercayaannya dengan baik.

2. Gak emosian apalagi menjadikanmu pelampiasan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Luiz Woellner Fotografia)

Berpasangan dengan orang yang emosian menjauhkanmu dari ketenangan hidup. Hal-hal sepele pun bakal membuatnya marah dan mengomel tak henti-henti. Kalau dirimu mencoba menenangkannya, dia malah bersikap tambah menjengkelkan. Sikapnya cenderung kekanak-kanakan dan mengedepankan emosi.

Padahal bila seseorang telah dikuasai emosi, ruang diskusi sudah tertutup. Gak ada gunanya kamu berusaha mengajaknya bicara baik-baik. Belum lagi apabila ia gelap mata oleh sesuatu dan menjadikanmu sasaran empuk dari kemarahannya. Jangan sampai keselamatanmu dari segi fisik dan psikis terancam oleh pasangan yang emosian. 

3. Tidak punya masalah keuangan yang serius

ilustrasi pasangan (pexels.com/Helena Lopes)

Hampir semua orang pernah memiliki masalah keuangan. Bahkan orang kaya pun tak luput dari persoalan ini. Akan tetapi, seberapa parah masalah finansial yang menjerat calon pasanganmu? Jika dia sekadar kadang bokek apalagi di tanggal tua, ini terbilang wajar. Begitu pula dia mesti berhemat demi mencapai tujuan finansial.

Akan tetapi bila masalah keuangannya adalah lilitan utang yang besar, tidak jelas penggunaannya, dan tak kunjung bisa diselesaikan; ini sebenarnya sudah lampu merah untukmu. Apabila kalian menjadi sepasang suami istri, sedikit banyak persoalan keuangannya juga akan memengaruhi kondisi rumah tangga. Kamu membutuhkan pasangan yang meski tidak kaya raya, minimal aman secara keuangan.

Baca Juga: 7 Prinsip Pernikahan yang Wajib Diketahui Pasangan yang Mau Menikah

4. Tahu cara mengkritik dan menasihatimu dengan baik

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Saat kamu dikritik secara kasar oleh atasan atau dewan juri dalam sebuah kompetisi saja pasti rasanya menyakitkan hati. Apalagi bila hubunganmu dengan orang yang mengkritik makin dekat seperti suami atau istri. Dia seharusnya tahu cara memperlakukanmu dengan baik. Bukan mempermalukan atau melukaimu atas nama kritik dan nasihat.

Sebagai orang terdekatmu, ia pun semestinya mengerti hal-hal yang paling sulit diterima olehmu. Di sisi lain, dirimu masih membutuhkan kritik dan nasihat buat kebaikan pribadimu maupun rumah tangga kalian. Maka pastikan calon pasanganmu sekarang merupakan tipe orang yang memahami cara mengkritik dan menasihati dengan baik.

5. Tak terlalu banyak menuntut dan mengatur

ilustrasi pasangan (pexels.com/Beata Nykiel)

Memang kehidupan rumah tangga tidak bisa disamakan dengan saat kamu masih lajang. Sebagai lajang, dirimu bebas melakukan apa saja. Jika terjadi sesuatu, dirimu mempertanggungjawabkannya sendiri. Akan tetapi, setelah kamu menikah nanti tentu ada banyak hal yang perlu diatur dan disepakati bersama pasangan.

Tujuannya agar rumah tangga kalian berjalan dengan baik. Tapi makin dominan sikap pasanganmu yang ingin mengatur segalanya bakal bikin kamu stres. Dirimu seperti tidak memiliki hak di rumah sendiri. Kebebasanmu direnggut olehnya.

Pun berbagai tuntutannya yang terkait materi atau nonmateri sudah melebihi kemampuanmu dalam memenuhi. Cegah kamu gak bahagia dalam perkawinan dengan menghindari tipe pasangan yang otoriter. Aturan-aturan perlu dibuat bersama dan secukupnya. Permintaan pada pasangan juga kudu didahului dengan pemahaman akan batas kemampuan masing-masing.

6. Punya rasa tanggung jawab yang besar

ilustrasi pasangan (pexels.com/Helena Lopes)

Gak cuma pria yang harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Perempuan pun mesti memilikinya karena dampak dari ketiadaan rasa tanggung jawab amat fatal dalam hubungan. Bila pasanganmu bersikap masa bodoh, komitmen di antara kalian dengan mudah dilanggarnya. Ia pun bisa kapan saja meninggalkan perannya sebagai suami atau istri bahkan ayah atau ibu tanpa rasa bersalah.

Perasaan terikat pada apa yang telah menjadi tanggung jawabnya sangat penting. Tingkat tanggung jawab seseorang terlihat jelas dari caranya menyikapi kewajiban pribadi. Orang dengan rasa tanggung jawab yang rendah mudah menyalahkan serta membebankan tugasnya pada orang lain termasuk kamu. Jika dia sudah menunjukkan ciri begini sejak kalian berpacaran, lebih baik hubungan gak diteruskan ke pernikahan.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya