TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Berhenti Menganggap Dunia Milik Berdua Saat Jatuh Cinta

Kita perlu lebih dewasa dalam membangun hubungan

ilustrasi menjalin hubungan dengan sikap dewasa (pexels.com/Rebeca Medeiros)

Jatuh cinta menjadi momen yang membahagiakan bagi banyak orang. Saat jatuh cinta kita kerap merasakan efuoria yang kerap tak terkendali. Maka, tak heran apabila banyak orang yang menganggap dunia seolah milik berdua apabila sedang merasa jatuh cinta. Artinya kita bisa bersikap abai pada orang di sekitar ataupun kondisi di sekitar saat sedang mengalami jatuh cinta.

Padahal, realitanya, selalu ada ruang untuk dunia ikut campur dengan setiap urusan kita, termasuk mengenai jatuh cinta. Maka, sudah semestinya kita tidak menganggap dunia ini terasa hanya milik berdua saat sedang bahagia karena cinta. Kita tetap perlu mengedepankan kontrol diri pada momen tersebut lantaran beberapa alasan seperti berikut.

1. Bahagia yang berlebihan saat jatuh cinta bisa membuat kita lupa dengan realitas

ilustrasi pasangan (pexels.com/Min An)

Banyak orang yang kerap menganggap dunia seperti milik berdua saat sedang jatuh cinta. Hal tersebut terjadi lantaran jatuh cinta terasa membahagiakan. Apabila kita mengalami hal demikian dan tidak segera menyadarinya, maka kita bisa lupa dengan realitas yang sebenarnya.

Bahwa menjalin asmara tidak melulu persoalan bahagia. Pada langkah berikutnya, kita akan mengalami beragam tantangan maupun ujian yang berasal dari aspek internal maupun eksternal.

Menganggap dunia hanya milik berdua saat jatuh cinta akan membuat kita tidak siap ketika dihadapkan dengan beragam persoalan dalam hubungan yang berada di luar kendali.

2. Bahagia yang berlebihan saat jatuh cinta membuat kita tak bisa berpikir jernih

ilustrasi perempuan bergantung pada pasangan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Merasa dunia hanya milik berdua saat sedang jatuh cinta menjadi tanda bahwa kita dan pasangan terlalu berlebihan dalam menyikapi sebuah hubungan. Apabila kita tidak segera menyadarinya, maka hal itu bisa membahayakan.

Kita maupun pasangan bisa kehilangan kendali untuk berpikir dengan jernih. Imbasnya, kita akan memaknai cinta dengan sudut pandang subjektif.

Maka, berhentilah bersikap impulsif saat sedang jatuh cinta. Pasalnya perasaan cinta saja tidak cukup untuk menjadi fondasi dalam membangun sebuah hubungan. Dibutuhkan komitmen, kedewasaan, kesediaan untuk berkompromi, dan sikap saling menghargai di dalamnya.

Baca Juga: 6 Alasan yang Bikin Kamu Sulit Jatuh Cinta, Punya Standar Tinggi

3. Ketahuilah bahwa dalam menjalin hubungan bukan persoalan cinta semata

ilustrasi saling menatap (pexels.com/king caplis)

Di awal jatuh cinta, tentu kita akan berada dalam fase bahagia. Seolah tidak ada kesedihan yang akan terjadi. Bahkan kita akan berpikir bahwa semua hal bisa dilalui asalkan masih ada cinta di dalam hubungan yang dijalani. 

Sejatinya sudut pandang tersebut hanya prasangka semata. Hal demikian dapat terjadi apabila kita menganggap bahwa cinta adalah segalanya sehingga dunia ini terasa seperti milik berdua saja.

Padahal nyatanya, cinta tak menjamin apa pun. Artinya kita perlu kesadaran diri untuk tetap berpikir jernih dalam memaknai rasa cinta dan membangun hubungan.

4. Dalam menjalani hidup, selalu dibutuhkan keseimbangan antar beragam aspek

ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Dunia terasa hanya milik berdua menjadi ungkapan bagi pasangan yang sedang dimabuk asmara. Apabila kita mengalami fase tersebut, maka segeralah untuk berhenti menyikapi rasa jatuh cinta dengan berlebihan. Pasalnya dunia itu sangat luas, bukan persoalan tentang cinta semata. 

Dalam menjalani hidup, kita perlu memperhatikan keseimbangan antar beragam aspek. Cinta yang berlebihan tentu akan membuat hidup kita mengalami ketimpangan di bagian tertentu. Artinya kita bisa mengabaikan aspek sosial, diri sendiri, bahkan mengenai masa depan.

Verified Writer

Izah Cahya

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya