TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips ketika Pasangan Meluapkan Emosi Gak Logis saat Kamu Berhasil

Semestinya dia mengapresiasi sambil memuji

ilustrasi merasa kesal (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu hal yang membanggakan dan menyenangkan adalah ketika meraih keberhasilan. Entah dalam karier, usaha pribadi, hingga karya-karya lainnya. Mendapatkan penghargaan dari atasan, rekan kerja, teman-teman, keluarga, dan orang tersayang lainnya adalah respons yang wajar. Perasaan bahagia pasti bertambah, karena impian tercapai, dan dihargai oleh orang lain.

Akan tetapi, terselip kesedihan di hati, karena pasanganmu sendiri malah bereaksi berbeda. Bukannya memberi apresiasi, tapi dia malah kesal, marah, kecewa, bahkan menjauhimu karena baru saja mencetak prestasi. Respons yang gak terduga pastinya, momen bahagia pun berubah menjadi duka. Untukmu yang mengalami kejadian serupa, ini lima tips menghadapi pasangan yang meluapkan emosi gak logis ketika kamu berhasil.

1. Berusaha untuk gak tersedot ke emosinya

ilustrasi bersikap tenang (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memang mengejutkan, ketika yang lain memberi selamat dan ucapan doa supaya semakin sukses, pasanganmu malah marah dan kesal karena keberhasilanmu. Jangan terpengaruh hingga tersedot masuk ke emosi negatifnya. Berusahalah setenang mungkin menghadapi situasi ini. Kuasai diri supaya emosimu tetap stabil dan gak bereaksi yang di luar akal. Sehingga, gak membuatnya semakin kesal dan gak terlalu merusak kebahagiaanmu.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Pasangan yang Manipulatif, Harus Tahu!

2. Saat mulai reda, ajak dia berbicara

ilustrasi berbicara dalam kondisi tenang (pexels.com/cottonbro)

Ketika suasananya sudah mendingin, emosinya mulai reda, coba ajak dia berbicara berdua saja. Berikan senyuman dan sikap hangatmu, lalu tanyakan padanya apa yang sedang terjadi, kenapa sampai bereaksi seperti itu.

Secara logika, ketika pasangan berhasil semestinya memberi apresiasi, bukan malah melampiaskan emosi negatif dengan marah, kesal, hingga berkata-kata yang menyakitkan. Apakah dia kurang mendukung prestasimu karena hal tertentu, atau memang ada masalah dengan empatinya. Nah, daripada menduga-duga yang belum tentu benar, lebih baik tanyakan saja.

3. Pertimbangkan lagi, apakah hubungan masih layak dijalani?

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Masha Raymers)

Jika pasangan memberikan alasan yang juga masih sulit kamu pahami dan gak logis, atau malah menutup diri hingga menjauhi, maka saatnya mempertimbangkan lagi, apakah hubungannya masih layak dijalani? Berpasangan dengan orang yang malah beremosi negatif saat kamu berhasil, itu gak bikin kamu berkembang, baik dalam hubungan cintanya maupun kepribadian. Daripada masa depan yang kamu impikan berantakan, pertimbangkan untuk mengambil satu keputusan bijaksana.

4. Tingkatkan rasa cinta kepada diri sendiri

ilustrasi menyayangi diri sendiri (pexels.com/Pixabay)

Menjalin relasi dengan pasangan tipe seperti ini, hanya akan menurunkan kualitas diri. Seharusnya, pasangan itu mendukung proses perjuanganmu meraih cita-cita, bukan malah bereaksi yang bikin semangatmu turun dan merasa gak dihargai. Tingkatkan rasa cinta kepada diri sendiri. Jangan biarkan pasangan mengacaukan proses pengembangan dirimu.

Makanya, sejak pendekatan jadilah versi terbaik yang percaya diri menunjukkan kemampuan yang dimiliki. Sehingga, prestasi yang sekarang berhasil diraih, bisa diprediksi oleh gebetan. Lalu, pilihlah pasangan yang bisa memberikan dukungan, bukan malah menjatuhkan.

Baca Juga: 8 Tanda Anxious Attachment Style, Obsesi pada Pasangan

Verified Writer

Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya