TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Main Character Syndrome, Terobsesi dengan Diri Sendiri! 

Dunia hanya berpusat pada dirinya 

ilustrasi bergaya (pexels.com/Godisable Jacob)

Jika kamu sering menonton film atau membaca novel, pasti tahu bahwa alur cerita biasanya berpusat ke permasalahan karakter utama. Tentunya hal ini tidak bisa terjadi di dunia nyata. Tidak mungkin seluruh dunia dan kehidupan hanya berpusat kepada satu orang.

Namun ada segelintir orang yang memiliki main character syndrom atau menganggap dirinya adalah karakter utama dalam kehidupan. Istilah ini sebenarnya bukanlah diagnosis kesehatan mental, tetapi mengacu pada sifat seseorang yang narsis dan egois.

Orang dengan sifat ini biasanya tidak menyadari bahwa mereka agak menyebalkan, tapi orang-orang di sekeliling mereka dapat merasakannya. Lantas, apakah temanmu memiliki sifat main character syndrome ini? Atau jangan-jangan dirimu sendiri? Lebih baik cek dulu sederet tandanya!

1. Tidak bisa menerima kritik 

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Semua orang berhak memberikan kritik dan saran kepada orang lain, apalagi jika itu demi kebaikan. Namun, orang dengan main character syndrome menganggap kritik bagaikan sebuah peluru.

Bisa dibilang, orang dengan sifat ini merasa hidupnya sudah sempurna sehingga tidak perlu dikritik. Mereka tidak ingin berubah menjadi lebih baik karena merasa dirinya adalah yang terbaik.

Sekalipun kritik itu diberikan oleh keluarga atau sahabat terdekat, mereka tidak akan mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kritik diberikan oleh orang yang iri dan ingin menurunkan kepercayaan diri mereka.

Baca Juga: Arti Pick Me Girl dan Pick Me Boy

2. Terobsesi untuk menjadi spesial 

ilustrasi wanita bergaya (pexels.com/Elias de Carvalho)

Seperti di film-film, karakter utamanya memiliki suatu keunikan yang membedakannya dengan karakter lain. Entah dari sifatnya, ciri fisiknya atau cerita hidupnya. Sama seperti orang dengan main character syndrome yang merasa dirinya paling spesial dan unik.

Mereka tidak mau mengakui keberhasilan orang lain. Bahkan untuk mengucapkan kata-kata afirmasi seperti "kamu hebat sekali" atau "aku bangga padamu" juga sulit. Berteman dengan orang seperti ini sangat menyebalkan karena mereka jarang mengapresiasi kelebihan orang lain.

3. Tidak berempati terhadap permasalahan orang lain 

ilustrasi sahabat (pexels.com/Trinity Kubassek)

Tidak semua orang pandai memberi nasihat, tetapi setidaknya kita harus bisa berempati dan mendengarkan cerita orang lain. Orang dengan main character syndrome seolah tidak peduli dengan kesulitan dan kesenangan orang lain.

Setiap ada orang yang bercerita tentang masalahnya, mereka selalu membandingkan masalah tersebut dengan kehidupan mereka. Kata-kata seperti "aku pernah mengalami yang lebih berat, lho" atau "baru segitu aja mengeluh" akan sering kamu dengar jika curhat dengan mereka.

Pada akhirnya, mereka akan bercerita tentang dirinya lagi, walaupun bukan mereka yang sedang butuh didengarkan. Jika temanmu memiliki sifat ini, beri mereka pengertian untuk tidak memotong pembicaraanmu. Bilang saja dengan jujur bahwa kamu sedang sedih dan butuh didengarkan.

4. Hanya peduli dengan dirinya sendiri 

ilustrasi wanita bergaya (pexels.com/cottonbro studio)

Mempunyai teman yang selalu memikirkan diri sendiri pasti sangat menyebalkan, bukan? Egois adalah salah satu sifat yang dimiliki orang dengan main character syndrome. Dalam keadaan apa pun, mereka tidak peduli dengan perasaanmu.

Mereka tidak suka merayakan kebahagiaan orang lain. Baginya hidup selalu tentang persaingan. Bahkan mereka melihat keberhasilan orang terdekatnya sebagai ancaman dalam hidup.

Baca Juga: 7 Hal yang Diam-Diam Ditakuti oleh Orang Narsis, Si Paling Sempurna

Verified Writer

Delweys Octoria

Hi, bestie! Have a great day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya