TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Tips Melupakan Seseorang yang Masih Dicintai, Begini Kata Ahli! 

Bebaskan dirimu dari kenangan lama dan lanjutkanlah hidup

ilustrasi perempuan memandangi foto (pexels.com/Ivan Samkov)

Intinya Sih...

  • Melupakan seseorang yang dicintai perlu, meskipun sangat menyakitkan
  • Penerimaan kenyataan dan menjauhi hal-hal yang mengingatkan memudahkan proses melupakan
  • Berbagi dengan orang terdekat, melakukan aktivitas fisik, dan fokus pada pertumbuhan pribadi membantu pulih dari rasa sakit hati

Jika kamu baru saja putus cinta atau memiliki perasaan cinta yang tidak terbalaskan, maka melupakan seseorang yang kamu cinta itu perlu, meskipun sangat menyakitkan. Cinta adalah salah satu perasaan luar biasa yang dimiliki oleh setiap manusia, khususnya dalam hubungan asmara.

Namun, betapa kuatnya rasa cinta yang ada di dalam hatimu terkadang tidak cukup untuk membuat suatu hubungan bertahan lama ataupun membalas cintamu. Oleh karena itu, mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang saat masih mencintainya bisa menjadi hal yang sangat sulit.

Ini bukanlah proses yang mudah, tetapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Begitu kamu mampu melupakan orang tersebut dan melanjutkan hidup, kamu akan memahami bahwa ini adalah keputusan terbaik yang bisa diambil. Beberapa tips dari para ahli berikut ini bisa membantumu melupakan seseorang yang masih dicintai.  

1. Akui dan terima keadaan bahwa kamu tidak bisa bersama

ilustrasi perempuan bersedih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ketika kamu telah menghabiskan banyak waktu dengan pasanganmu atau mencintai seseorang secara diam-diam, hatimu mungkin belum siap untuk menerima bahwa semuanya sudah berakhir. Misalnya, putus dengan pacar, bercerai, atau tidak bisa memiliki seseorang yang kamu cintai.  

Mungkin kamu masih berharap bahwa semuanya akan berubah menjadi lebih baik, tetapi menerima kenyataan kalau kalian tidak bisa hidup bersama untuk selamanya akan membantu meringankan rasa sakit hati. Di samping itu, kamu mungkin mulai berpikir untuk mencari cara melupakannya.

2. Berikan ruang dan waktu untuk berduka

ilustrasi seorang perempuan menangis (pexels.com/RDNE Stock project)

Menurut Anne Hodder Shipp, ACS, CSE, seorang terapis seks, dilansir Bustle, berduka bukan berarti hanya ditunjukkan kepada seseorang yang telah ditinggal pergi (kematian), melainkan juga terhadap hal-hal yang dapat memicu lara. Saat putus cinta, kamu tengah mengalami proses berduka, mulai dari sedih, kecewa, hingga marah.

Oleh karena itu, wajar bila kamu membutuhkan ruang dan waktu untuk meluapkan serta memproses segala emosi negatif yang dirasakan. Jangan menekan atau menyangkal perasaan tersebut. Sebaliknya, biarkan emosi itu mengalir.

“Jujurlah pada diri sendiri walaupun itu menyakitkan dan sulit untuk dijalani karena kamu sedang menahan berbagai emosi yang berbeda sekaligus. Akan tetapi, hindari melawan emosi untuk membantu memberi dirimu ruang untuk pulih,” kata Jenni Skyler, Ph.D., selaku direktur The Intimacy Institute, dikutip Bustle.

3. Jauhkan hal-hal yang dapat mengingatkanmu padanya

ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/Ilya Batorshin)

Dikutip Stylecraze, seorang pelatih hubungan bersertifikat, Sneha Tale, MA, menuliskan, jika kamu masih mencari tahu kabar mantanmu, memeriksa profilnya di media sosial ataupun memandangi barang-barang pemberiannya, itu menunjukkan bahwa belum bisa move on. Sebab, salah satu cara untuk move on adalah menjauhkan hal-hal yang dapat mengingatkanmu padanya, termasuk mengecek media sosialnya, memandangi fotonya, ataupun menyimpan barang-barang darinya.

Tentu ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi kamu harus memulai sesuatu yang baru dan berhenti mengingat masa lalu. Cara terbaik untuk bisa melupakan seseorang adalah dengan bersikap acuh tak acuh.

“Singkirkan apa pun yang mengingatkanmu pada mantan atau orang yang kamu cintai. Hal ini tidak berarti kamu kalah, tapi hanya berusaha memberi ruang yang layak untuk dirimu sendiri,” jelas Tale.

4. Utarakan kesedihanmu kepada orang yang dipercaya

ilustrasi curhat dengan teman (pexels.com/Liza Summer)

Menurut seorang penulis, Ratika Pai, M.Com dan sudah ditinjau oleh pelatih hubungan bersertifikat, Erica Wiederlight, dikutip Momjunction, menyimpan emosi untuk diri sendiri dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karenanya, hindari mengurung diri dari kehidupan sosial. Sebaliknya, berbagilah dan proseslah rasa sakit itu dengan orang-orang yang dipercaya, baik itu teman dekat ataupun keluarga.

Mungkin harga dirimu terpukul setelah mengalami cinta yang bertepuk sebelah tangan ataupun berpisah dengan pasangan. Namun di saat yang sama, ini juga merupakan waktu yang tepat untuk kembali bangkit.

“Berada di tengah-tengah orang-orang yang menyanyangi dan peduli padamu akan membantumu melupakan cinta lama. Kamu bisa mengutarakan semua kesedihan dan biarkan mereka membimbing serta mendukungmu. Apa yang tidak kamu lihat, mungkin dapat dilihat oleh mereka. Mereka mungkin bisa membantu melihat sisi yang lebih baik dari semua yang terjadi,” terang Pai.

Baca Juga: 4 Tips Ampuh Membedakan Cinta Sejati dan Nafsu Belaka!

5. Manjakan diri dengan melakukan aktivitas fisik

ilustrasi orahraga (pexels.com/Nathan Cowley)

Tentu rasanya sulit untuk meniggalkan kamar dan menghadapi dunia, serta kenyataan bahwa orang yang kamu cintai tidak dapat kamu miliki. Maka dari itu, salah satu cara terbaik untuk keluar dari situasi yang buruk ini adalah dengan melakukan aktivitas fisik.

Berolahragalah karena dengan berolahraga akan membantu melepaskan hormon perasaan senang dan bisa menyalurkan emosi negatif. Di samping itu, lakukan perawatan diri dengan pergi ke salon atau spa bisa menjadi proses awal menuju mencintai diri sendiri.

“Temukan kembali dirimu dengan menjadikan perawatan diri sebagai prioritas dan lakukan kegiatan yang membawa kegembiraan serta kepuasan. Misalnya melakukan hobi, berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi, dan tidur yang cukup. Merawat kesehatan fisik dan mental akan membantumu membangun kembali kekuatan dan semangat hidup,” kata psikiater, Dr. Jyoti Kapoor, dikutip Healthshots.

6. Fokus pada pertumbuhan karier dan impianmu

ilustrasi bekerja di kantor (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Alih-alih terus memikirkan seseorang yang sudah jelas tidak bisa kamu miliki selamanya, lebih baik alihkan fokusmu terhadap pertumbuhan pribadi. Ini saatnya untuk membuka lembaran baru, memperbarui agenda, dan menetapkan tujuan hidup.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki cita-cita yang belum terwujud, maka dedikasikan dirimu agar dapat meraihnya atau jika kamu ingin mempunyai karier yang lebih baik, maka kejarlah itu. Jangan biarkan rasa sakit hati membuatmu menjadi seseorang yang tidak berdaya. Justru, rasa sakit itu bisa kamu ubah menjadi sesuatu hal yang memotivasi hidup untuk menjadi lebih baik.

“Tetapkan tujuan dan aspirasi baru. Salurkan energimu ke dalam pertumbuhan pribadi sambil mempelajari cara untuk meningkatkan kualitas diri sendiri. Baik itu mengejar karier baru ataupun mempelajari keterampilan baru. Alihkan fokusmu dan ciptakan tujuan,” tutur Dr. Kapoor.

7. Sambut orang-orang baru di hidupmu

ilustrasi kenalan (pexels.com/Thirdman)

Meskipun kamu tergolong orang yang mudah bersosialisasi atau bukan, tetapi membuka diri terhadap orang-orang baru di dalam hidup bisa mendatangkan banyak manfaat. Selain membantu mengalihkan pikiran dari perpisahan, lewat orang-orang baru yang kamu temui, kamu juga bisa mendapatkan inspirasi dan harapan baru.

Keluarlah dari zona nyaman dan perluas relasimu. Dunia ini luas, bahkan begitu luas untuk dijelajahi. Jadi, manfaatkan waktu dan energimu untuk mengeksplorasi kelompok sosial, seperti bergabung dengan komunikas buku atau pergi tempat di mana kamu bisa bertemu dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama denganmu.

Verified Writer

Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya