TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Atur Emosi Saat Bicara dengan Pasangan yang Suka Menuduh

Cari waktu dan tempat yang tepat

ilustrasi bertengkar dengan pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Pernah gak, sih kamu ngobrol dengan orang yang suka menuduh? Pasti bawaannya langsung kesal, ya. Akan tetapi, bagaimana jadinya jika orang itu adalah pasanganmu sendiri? Nah, menghadapi pasangan yang suka menuduh memang bisa sangat melelahkan dan mempengaruhi kesejahteraan emosionalmu. 

Ditambah lagi, tuduhan yang gak berdasar bisa menyebabkan konflik, stres, dan ketidakpercayaan dalam hubungan. Itulah kenapa, kamu harus mengetahui cara mengendalikan emosi dan merespons situasi dengan bijak. Simak lima poinnya berikut.

1. Tetap tenang dan hindari reaksi impulsif

ilustrasi memberi saran pada pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Saat menghadapi tuduhan, wajar banget jika reaksimu mungkin adalah membela diri atau bahkan menyerang balik. Namun, kamu harus tahu, reaksi impulsif seperti ini justru hanya akan memperburuk situasi dan bikin konflik semakin memanas. Makanya, langkah pertama yang harus diambil adalah tetap tenang dan menghindari reaksi impulsif.

Coba deh, mengambil napas dalam-dalam dan memberi dirimu waktu sejenak untuk merenung sebelum merespon tuduhan. Ini bikin kamu punya kesempatan untuk mengendalikan emosi dan berpikir jernih. Selain itu, hindari menggunakan kata-kata atau tindakan yang bisa memperkeruh suasana, ya. 

2. Dengarkan dan pahami perspektif pasangan

ilustrasi pasangan memberi apresiasi (pexels.com/Blue Bird)

Kemudian, salah satu cara paling efektif untuk mengendalikan emosi saat mendapat tuduhan adalah dengan mendengarkan pasanganmu. Meskipun tuduhannya mungkin gak berdasar, kamu harus mencoba memahami dari mana perasaan itu berasal. Mendengarkan berarti memberi perhatian penuh pada apa yang dikatakan pasangan tanpa menginterupsi atau menyela.

Dengan mendengarkan secara aktif, itu menunjukkan kepada pasangan bahwa kamu peduli dan ingin memahami perasaannya. Ini bisa membantu meredakan ketegangan dan membuka jalan untuk komunikasi yang lebih efektif. Empati juga diperlukan demi membantumu melihat situasi dari perspektif pasangan, sehingga membuat kamu tahu kenapa dia merasa atau berpikir seperti itu. 

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Jika Sering Menuduh Pasangan Berselingkuh, Stress?

3. Bicarakan masalah dengan jujur dan terbuka

ilustrasi pasangan memberi kritik (pexels.com/SHVETS production)

Membicarakan semuanya dengan jujur dan terbuka adalah kunci untuk mengatasi tuduhan dalam hubungan. Setelah kamu mendengarkan pasangan, saatnya untuk membagikan perspektifmu secara jujur dan terbuka. Jelaskan perasaanmu dan kenapa tuduhan itu sama sekali gak berdasar. Akan tetapi, ingat, lakukan dengan cara yang tenang dan penuh kasih sayang, ya.

Fokuslah pada perasaanmu dan bagaimana tuduhan tersebut bikin kamu sedih, jangan malah berusaha menyalahkan pasanganmu. Selain itu, jelaskan juga fakta-faktanya dengan jelas. Sebab, transparansi adalah kunci untuk membangun kembali kepercayaan dan mengurangi kecurigaan yang mungkin dirasakan si dia.

4. Cari waktu dan tempat yang tepat untuk diskusi

ilustrasi suami istri (pexels.com/Ba Tik)

Gak hanya itu, memilih waktu dan tempat untuk mendiskusikan tuduhan tersebut juga sangat penting. Membicarakan masalah serius di tengah-tengah aktivitas sehari-hari atau saat emosi sedang memuncak tentunya sangat gak efektif, bukan? Sebaliknya, carilah waktu dan tempat yang tenang dan bebas dari gangguan untuk berdiskusi dan mengobrol.

Bisa dibilang, menunda diskusi sampai saat yang tepat menunjukkan bahwa kamu serius ingin menyelesaikan masalah dan gak ingin bikin situasi semakin tegang. Selain itu, memilih tempat yang nyaman dan privat juga penting, lho. Hindari membicarakan masalah di tempat umum apalagi di depan anak-anak, karena ini bisa menambah tekanan dan bikin pasanganmu merasa terpojok.

Verified Writer

Desy Damayanti

Read what I write and you will find out who I really am, IG: Desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya