TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Ada dalam Hubungan Cinta dan Benci, Campur Aduk?

Sulit membuat keputusan, bertahan atau tinggalkan

ilustrasi cinta dan benci (pexels.com/Jep Gambardella)

Sebagian besar orang menganggap bahwa hubungan asmara selalu dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang. Meski benar adanya, tak jarang jika ada perasaan kesal dan bahkan benci di saat yang bersamaan. Apakah hubunganmu juga berada dalam konsep semacam itu? 

1. Putus nyambung secara konsisten

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Perasaan cinta dan benci yang menjadi satu membuat siklus hubungan jadi tidak beraturan dan berantakan. Ketika ada suatu permasalahan, tak segan untuk mengucapkan kata putus dan memutus hubungan pada saat itu juga.

Namun, di lain waktu, kamu melupakan bagaimana pertengkaran itu terjadi seakan tidak pernah ada masalah. Hubungan kembali menjadi baik dan dipenuhi dengan cinta, walaupun tidak akan bertahan lama dan memulai kembali putus nyambung secara berulang.

Baca Juga: 5 Zodiak Keras Kepala yang Benci Perubahan, Terjebak di Zona Nyaman!

2. Rasa cemburu yang nyata

ilustrasi pasangan cemburu (pexels.com/Budgeron Bach)

Kecemburuan dalam asmara sering kali dinilai wajar, tapi akan sangat terasa dalam hubungan cinta dan benci. Rasa marah dan posesif akan mendominasi hubungan, tidak adanya rasa percaya terhadap pasangan dan bahkan bisa menyerang ke ranah privasi.

Cemburu sering dikaitkan sebagai tanda cinta. Namun, terlalu berlebihan juga bukan bagian dari perasaan cinta, tapi bagaimana sebuah pemikiran negatif memengaruhimu untuk terus merasa cemburu pada pasangan.

3. Menganggap hubungan sebagai tantangan

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/George Pak)

Bagaimana bisa cinta menjadi benci? Pada awalnya, kamu menyukai pasangan dari sisi yang positif, mulai dari cara dia bersikap dan juga berperilaku. Namun, ketika sisi negatifnya muncul, kamu mulai merasa tidak nyaman dan ingin mengakhiri hubungan.

Akibat dari kelebihan yang pasangan miliki, kamu menjadikannya sebagai tantangan, bagaimana hubungan itu bisa dipertahankan. Kamu berniat menjadikan dia tetap berkomitmen secara permanen, atau pada akhirnya menyerah pada keinginan sendiri.

4. Sering berpikir untuk mengakhiri hubungan

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/cottonbro)

Berpikir untuk mengakhiri hubungan menjadi bagian dari cara kamu menghibur diri atas kisah asmara yang tidak sesuai dengan harapan. Ada bagian yang didominasi oleh rasa benci, ingin keluar tapi kamu gak bisa meninggalkannya.

Kamu hanya sebatas berpikir, tidak pernah melakukannya secara nyata dan bahkan masih menjalin hubungan. Hal ini akan terus menerus terulang, merasa tidak adanya kecocokan namun tetap mempertahankan atas dasar cinta dan perasaan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Thailand tentang Benci jadi Cinta, Menarik!

Verified Writer

Andri Yanto

Hi, Bro!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya