Memberi anak ruang untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis ketika menginjak usia dewasa adalah suatu hal yang wajar, karena bagaimanapun juga anak punya hak untuk jatuh cinta dan punya pasangan. Tapi meskipun begitu sebagai orangtua tetap harus mengawasi anak supaya hubungan percintaannya tidak melewati batas wajar.
Makanya sangat perlu bagi orangtua untuk tegas dalam menetapkan batasan saat anaknya pacaran. Baik itu batasan kontak fisik yang boleh dilakukan, batasan jam saat keluar malam dan kencan, hingga jenis hubungan seperti apa yang tidak boleh ia jalin. Kalau mau tahu lebih lengkapnya bisa lihat pada pembahasan berikut ini. Disimak ya!
1. Apapun alasannya tidak boleh menginap di rumah satu sama lain
ilustrasi orangtua (pexels.com/RODNAE Productions) Meskipun setiap orangtua punya ketentuannya sendiri, tapi ada baiknya untuk tegas tidak memperbolehkan anak dan pasangannya untuk saling menginap. Baik itu pasangannya yang menginap di rumah, ataupun anakmu yang menginap di rumah pasangannya.
Bukannya jahat, tapi ini demi menjaga kehormatan satu sama lain selama menjalin hubungan. Karena takutnya kalau terbiasa menginap malah merusak nama baik satu sama lain dengan timbulnya fitnah dari orang lain.
Baca Juga: 5 Manfaat Penting Menetapkan Batasan Sehat dalam Hubungan Pertemanan
2. Jam keluar malam dibatasi terutama untuk anak perempuan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Cottonbro) Batasan lainnya yang perlu orangtua tegaskan saat anak pacaran ialah tentang jam keluar malam khususnya untuk anak perempuan. Kenapa? Karena semakin larut malam mereka berkencan ditakutkan risiko bahaya di luar rumah semakin tinggi.
Apalagi perempuan kerap menjadi sasaran kejahatan kalau sudah malam. Jadi meskipun kamu percaya dengan pasangannya, akan lebih baik untuk menetapkan hal ini saat anak pacaran demi keamanannya dan ketenanganmu sebagai orangtua.
3. Harus pakai logika kalau mau effort ke pasangan, sewajarnya saja
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi pasangan belanja (pexels.com/Andrea Piacquadio) Yang namanya menjalin hubungan dan pacaran tentu suatu hal yang wajar kalau berjuang untuk pasangan. Melakukan effort sebagai bukti cinta pada pasangan dan demi mempertahankan hubungan.
Tapi dalam hal ini juga sebaiknya orangtua memberi batasan yang tegas, yakni kalau mau melakukan effort untuk pasangan alangkah baiknya jika sewajarnya saja. Karena yang namanya hubungan pacaran masih bisa putus kapan saja, dan jangan sampai anak malah jadi bucin kalau terbiasa effort berlebihan untuk pacarnya.
4. Tinggalkan pasangan dan hubungan yang toxic
ilustrasi putus hubungan (pexels.com/RODNAE Productions) Kalau sudah tahu pacarnya merupakan orang yang toxic dan hubungan yang dijalani juga membawa dampak buruk maka wajib hukumnya untuk lepas dari itu. Orangtua harus menegaskan hal ini pada anak ketika pacaran supaya tidak merusak dirinya sendiri.
Karena jangan sampai anak malah bertahan dan berakhir rusak mentalnya ketika dibiarkan berada dalam hubungan yang toxic. Bukannya bermaksud terlalu ikut campur urusan asmara anak, tapi sebagai orangtua tentu tidak ingin anaknya jadi rusak dan tersiksa gara-gara pacaran, kan.
Baca Juga: 5 Batasan yang Harus Ada pada Pasangan yang Telah Menikah, Hargai!