5 Konsekuensi yang Terjadi jika Sifat Perfeksionismu Membabi Buta

Perfeksionis boleh saja namun jangan berlebihan

Memiliki sifat perfeksionis nyatanya gak selalu berdampak baik. Bisa dibilang sifat ini lumayan banyak membawa dampak buruk untuk hidupmu jika gak kamu atasi dengan bijak. Menjadi pribadi yang perfeksionis membuatmu memiliki standar serba tinggi dalam hidup. Hal inilah yang kemudian memicu permasalahan yang tanpa sadar menjadi racun tersendiri dalam keseharian.

Memang gak berlaku untuk semua orang. Kendati begitu, ada baiknya jika kamu belajar mengelola sifat perfeksionis yang kamu punya agar gak berubah menjadi toksik dari sekarang.

Biar makin paham dan sadar, berikut lima konsekuensi yang akan kamu hadapi jika terus-terusan membiarkan sifat perfeksionismu membabi buta. Baca sampai selesai, ya!

1. Kamu sering merasa stres tanpa sebab

5 Konsekuensi yang Terjadi jika Sifat Perfeksionismu Membabi Butailustrasi perempuan stres (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sifat perfeksionis dan mudah stres adalah paket yang gak bisa dipisahkan satu sama lain. Umumnya pribadi yang memiliki sifat perfeksionis memiliki dorongan lebih untuk selalu tampil sempurna di hadapan orang lain. Alhasil, dorongan tersebut gampang membuat mereka khawatir dan tertekan dalam keseharian.

Pribadi yang perfeksionis biasanya gak terlalu percaya kepada orang lain sehingga mereka selalu meletakkan tanggung jawab kepada diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba untuk memposisikan segala hal dalam hidupnya sesuai dengan standar yang mereka punya walaupun hal tersebut juga melibatkan peran orang lain.

Mereka gak berpikir dua kali untuk mengulang sebuah pekerjaan jika hasil dari pekerjaan tersebut gak sesuai dengan espektasi mereka. Terdengar melelahkan bukan?

2. Kamu sulit memiliki hubungan pertemanan yang baik

5 Konsekuensi yang Terjadi jika Sifat Perfeksionismu Membabi Butailustrasi perempuan bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Mungkin sebelumnya kamu sudah pernah mendengar kalau sifat perfeksionis bisa membuat seseorang sulit memiliki hubungan pertemanan yang baik.

Nah, jika kamu merasa sulit membangun hubungan pertemanan yang baik selama ini, bisa jadi hal tersebut karena kamu gak bisa mengatasi sifat perfeksionismu, nih. Pasalnya, seseorang dengan sifat perfeksionis selalu menuntut orang lain yang berada di dekatnya tampak sempurna di matanya. Tentu sulit bukan untuk diwujudkan?

Contoh kecilnya, orang yang perfeksionis biasanya selalu menjunjung tinggi yang namanya kerapian. Saat dia berteman dengan orang yang sembrono dan kurang rapi tentu dia akan tergerak untuk menasihati bahkan kadang memberi tahu dengan cara yang kurang mengenakkan.

Sekilas mungkin hal tersebut baik, tapi jika terlalu sering dilakukan tentu hal tersebut membuat orang lain gak nyaman bukan? Terlebih jika yang dikomentari atau dikritisi adalah ranah pribadi teman yang harusnya gak perlu diurusi secara berlebihan.

Baca Juga: 5 Sikap yang Bisa Dicontoh dari Si Perfeksionis, Gak Selalu Buruk

3. Gak kuat menghadapi kegagalan

dm-player
5 Konsekuensi yang Terjadi jika Sifat Perfeksionismu Membabi Butailustrasi perempuan melamun (pexels.com/Karolina Grabowska)

Harapan terbesar pribadi perfeksionis adalah hidup yang berjalan sesuai espektasinya. Mereka rela jungkir balik demi menciptakan hidup yang bahagia versi mereka. Parahnya, bahagia versi mereka adalah kisah hidup yang kadang sulit diterima logika. Contohnya, hidup tanpa kegagalan.

Gagal itu bagian dari kehidupan yang gak mungkin bisa kita hindari meskipun lari ke ujung dunia sekalipun. Setiap manusia sudah membawa jatah gagalnya masing-masing ketika mereka menjalani kehidupannya. Mulai sekarang belajarlah untuk menyiapkan hal-hal buruk sebelum siap menerima hal-hal baik.

Memiliki standar yang tinggi boleh-boleh saja. Asalkan jangan lupa bahwa hidup gak selalu manis kadang juga harus menghadapi hal-hal miris.

4. Kerap terlalu lama dalam menyelesaikan tugas

5 Konsekuensi yang Terjadi jika Sifat Perfeksionismu Membabi Butailustrasi perempuan kelelahan (pexels.com/Ron Lach)

Jika orang normal mengerjakan tugas dengan tujuan 'selesai', gak begitu tujuannya bagi orang perfeksionis. Mereka cenderung ingin memberikan tugas dengan hasil yang terbaik, tanpa celah, dan sulit merasa puas dengan apa yang mereka hasilkan. Mereka bahkan rela menggadaikan waktu istirahat mereka demi mengerjakan suatu tugas agar sesuai espektasi mereka.

Memberikan yang terbaik dalam mengerjakan tugas tentu gak salah, dengan catatan gak mempersulit diri sendiri dan memakan banyak waktu. Sayangnya, hal ini kerap diabaikan oleh seseorang yang memiliki sifat perfeksionis.

Kita juga tahu kan bahwa espektasi 'bagus' orang perfeksionis gak bisa dikerjakan dalam waktu yang singkat? Nah, itu sebabnya mereka selalu kewalahan jika berhadapan dengan waktu dan kerap terlambat mengumpulkan tugas.

5. Sulit mengambil keputusan

5 Konsekuensi yang Terjadi jika Sifat Perfeksionismu Membabi Butailustrasi perempuan pusing (pexels.com/Yan Krukau)

Orang perfeksionis gak bisa bekerja dengan cepat dan berada di bawah tekanan. Mengapa demikian? Yups, karena mereka memikirkan segala hal secara mendalam dan mendetail. Begitu pula untuk urusan mengambil keputusan. Orang yang perfeksionis paling sulit jika diminta untuk memutuskan sesuatu secara singkat.

Bayangan kegagalan dan kerugian kerap menjadi momok yang menakutkan bagi pemilik sifat perfeksionis. Inilah yang membuat mereka cenderung terlalu berhati-hati dan mengulur waktu proses pengambilan keputusan. Sikap semacam ini tentu gak sepenuhnya baik. Terlebih jika mereka adalah seorang pemimpin yang diharuskan memutuskan sesuatu secara tepat dan bijak.

Punya standar yang tinggi dan ketelitian di atas rata-rata memang gak salah. Tetapi jika kamu gak bisa mengontrolnya dengan bijak tentu hal tersebut justru membawa dampak buruk untuk diri sendiri dan orang lain.

Sesekali mengerjakan tugas dengan baik saja sudah cukup, kok. Gak perlu menyulitkan diri dengan selalu mengejar kesempurnaan hingga mengurangi kadar kebahagiaan yang kamu rasakan. Yuk, lebih bijak lagi!

Baca Juga: [QUIZ] Ada 4 Tipe Perfeksionis, Kamu Termasuk yang Mana?

Yulia Nor Annisa Photo Verified Writer Yulia Nor Annisa

Tulislah agar tidak melupa | Banjarmasin, South Borneo

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya