5 Alasan Orang Memilih Rehat Menulis, Sedang Lelah?

Cari tahu di sini agar gak penasaran!

Semangat yang dimiliki oleh tiap penulis, memang tidak selamanya akan bertahan dalam kondisi terbaiknya. Ada masa-masa di mana semangat menulis mereka jadi menurun. Juga, rasa bosan dalam menulis, kadang datang tanpa diminta sama sekali. Itulah sebabnya, gak sedikit penulis yang memilih mengambil waktu hiatus atau rehat sejenak dari kegiatan menulis.

Bila kamu sebagai pembaca, justru mendapati kalau penulis favoritmu tiba-tiba berhenti menerbitkan tulisan baru. Maka jangan salah paham dulu. Bukan berarti ia sudah keluar atau tidak ingin lagi menekuni profesi kepenulisannya. Mungkin, mereka hanya memilih jeda sejenak, karena didasari oleh lima alasan berikut!

1. Tidak sedang ingin berkutat dengan kata-kata

5 Alasan Orang Memilih Rehat Menulis, Sedang Lelah?ilustrasi rehat dari menulis (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dalam menulis, tidak hanya kemampuan menuangkan isi pikiran saja yang menjadi poin utama. Keahlian merangkai kata juga diperlukan dalam prosesnya, agar hasil tulisan menjadi lebih terstruktur dan pesannya mudah dicerna pembaca. 

Bahkan, sebagai penulis yang baik, para penulis masih harus terus mengembangkan pengetahuan dan wawasan kepenulisannya dengan membiasakan diri membaca. Pokoknya, kegiatan seorang penulis gak jauh-jauh dari berurusan dengan kata-kata. 

Sama seperti pekerja lainnya, ada masa-masa di mana seorang penulis dapat merasakan kejenuhan dengan kegiatan menulisnya. Terlalu sering berkutat dengan kata-kata, mungkin saja membuat mereka jadi lelah dan tidak ingin berurusan dengan hal tersebut untuk sementara waktu. Makanya, mereka memilih mengambil hiatus sejenak.

2. Butuh inspirasi baru

5 Alasan Orang Memilih Rehat Menulis, Sedang Lelah?ilustrasi kekurangan inspirasi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Meskipun di masa kini, inspirasi dapat dengan mudah ditemukan di internet maupun media sosial. Namun, beberapa penulis masih tetap memerlukan waktu khusus untuk mencari inspirasi baru. Hal inilah yang akhirnya membuat mereka memilih libur sejenak dari kegiatan menulis.

Waktu rehat dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk pergi ke tempat-tempat baru, menjelajahi pengalaman baru, atau melakukan kesenangan favoritnya. Pada dasarnya, inspirasi untuk membuat tulisan dapat diperoleh dari mana saja, bahkan di saat seseorang sedang tidak berkutat dengan pekerjaan menulisnya sekalipun.

Baca Juga: 5 Cara Mengubah Situasi Writer's Block Jadi Bahan Tulisan

3. Tengah punya kesibukan lain

5 Alasan Orang Memilih Rehat Menulis, Sedang Lelah?ilustrasi sibuk dengan urusan lain (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Hal ini biasanya berlaku bagi mereka yang hanya menjadikan menulis sebagai kegiatan sampingannya. Tidak setiap saat waktu bakal selalu berpihak pada penulis seperti ini. Adakalanya juga waktu justru mencemburui mereka. Hal ini membuat mereka jadi tidak bisa mengerjakan dua hal sekaligus, layaknya hari-hari biasanya. Gak heran kalau mereka pun mengambil jeda dari kegiatan menulis.

Dengan mengeliminasi salah satu kegiatan, mereka jadi bisa fokus terhadap pekerjaan lain yang mungkin tengah dikejar deadline. Lagi pula, daripada mengerjakan dua hal sekaligus dengan risiko keduanya tidak bisa selesai bersamaan. Tentu akan lebih baik jika memilih salah satunya saja. Bukan begitu?

4. Stok ide dirasa tidak menarik

5 Alasan Orang Memilih Rehat Menulis, Sedang Lelah?ilustrasi merasa ide tidak menarik (pexels.com/Ivan Samkov)

Stok ide yang mengendap di draft memang ada banyak. Namun, beberapa penulis mungkin merasa bahwa stok ide yang dimilikinya, sebagian besar tidak cukup menarik untuk diangkat menjadi tulisan. Meskipun masalah seperti ini sebenarnya bisa disiasati dengan tetap berusaha menyelesaikan satu per satu ide yang ada. 

Sayangnya, beberapa penulis malah semakin kebingungan dan dilanda rasa frustrasi, ketika terus memaksakan diri. Rasanya, kreativitas mereka sebagai penulis menjadi tumpul dan mereka juga kesusahan untuk mengembangkan ide yang ada. Dengan berbagai problem tersebut, jalan terbaik pun dipilih dengan beristirahat sejenak dari kegiatan menulis.

Harapannya, setelah mengambil waktu off selama beberapa saat, pandangan mereka terhadap ide-ide lama dapat berubah. Ide yang mereka punya sebenarnya masih sangat berpeluang untuk dieksekusi menjadi artikel bagus. Namun, faktor kelelahan fisik atau mental, terkadang memang dapat memengaruhi perspektif seseorang dalam memandang sesuatu.

5. Kehilangan motivasi menulis

5 Alasan Orang Memilih Rehat Menulis, Sedang Lelah?ilustrasi kehilangan motivasi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jika ditanya tentang alasan apa yang dapat membuat seseorang kehilangan motivasi menulis, maka jawabannya bisa bermacam-macam. Sebab pertama, bisa terjadi ketika seorang penulis sudah berusaha membuat banyak artikel, namun karyanya masih belum kunjung diterbitkan.

Kedua, saat tulisan mendapat kritikan dari pembaca atau seseorang di dunia nyata. Ketiga, ketika si penulis tengah stres atau ditimpa masalah berat yang bikin kehilangan semangat untuk melakukan apa pun, termasuk menulis.

Selain tiga penyebab tadi, masih ada banyak alasan lainnya yang dapat membuat seseorang kehilangan semangat untuk menulis. Waktu rehat yang diambil oleh masing-masing penulis pun dapat berbeda. Beberapa mungkin merasa cukup dengan mengambil waktu rehat sejenak. Sementara yang lainnya, barangkali memerlukan waktu lebih lama untuk memulihkan motivasi menulis mereka.

Intinya, bukan berarti penulis yang tidak update tulisan selama beberapa waktu itu, disebabkan karena mereka menyerah dengan pekerjaan menulis mereka. Barangkali, alasan-alasan di ataslah yang menjadi pertimbangan mereka untuk akhirnya rehat dari kegiatan menulis.

Baca Juga: Bukan Malas, Ini 5 Alasan Umum Mengapa Kamu Sering Kehilangan Motivasi

Hay Lee Photo Verified Writer Hay Lee

☃️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya