Perilaku Phubbing, Fenomena Pasangan yang Suka Sibuk dengan Ponselnya

Perilaku yang sering dialami banyak orang

Pernahkah kamu sedang makan bersama pasangan atau teman, lalu tiba-tiba dia mengeluarkan ponsel dan asyik sendiri dengan gadget-nya? Ya, perilaku semacam ini memang sering terjadi di sekitar kita. Tentu rasanya juga gak enak ketika kamu dicuekin seperti itu.

Perilaku ini disebut dengan phubbing. Fenomena ini memang masih baru, mulai muncul sejak adanya media sosial dan akses internet melalui smartphone.

1. Apa itu phubbing?

Perilaku Phubbing, Fenomena Pasangan yang Suka Sibuk dengan PonselnyaIlustrasi chatting (unsplash.com/Kev Costello)

Phubbing berasal dari dua kata “phone” dan “snubbing”. Istilah ini mengacu pada tindakan mengabaikan orang yang sedang bersama kamu secara fisik demi ponselnya. Mengutip National Library of Medicine, phubbing adalah tindakan mengabaikan seseorang dalam lingkungan sosial dengan melihat ponselnya alih-alih memperhatikan orang lain.

Praktik ini telah menjadi fenomena baru yang disebabkan karena ponsel pintar ada di mana-mana dan sering digunakan dalam interaksi yang dilakukan bersamaan. Phubbing juga bisa digambarkan sebagai seseorang yang melihat ponselnya saat berbicara dengan orang lain, memainkan ponselnya, dan menghindari komunikasi interpersonal.

Phubbing bisa berupa berbagai perilaku yang berbeda, mulai dari sekadar melirik ponsel di tengah percakapan sedang berlangsung, hingga mengecek ponsel saat percakapan terhenti sejenak, atau menaruh ponsel di dekatnya,” kata psikolog pasangan dan keluarga Anthony Chambers dikutip dari The New York Times.

2. Pengaruh phubbing dalam hubungan

Perilaku Phubbing, Fenomena Pasangan yang Suka Sibuk dengan PonselnyaIlustrasi phubbing (Pexels.com/cottonbro studio)

Phubbing mengganggu kemampuan seseorang untuk hadir dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Mengutip Health Line yang telah di-review secara medis oleh psikiatri dan psikolog Timothy J. Legg, PhD, PsyD, studi menemukan bahwa berkirim pesan teks untuk membangun percakapan membuat pengalaman kurang memuaskan bagi kebanyakan orang, jika dibandingkan tatap muka langsung.

Bahkan perilaku phubbing dan penggunaan telepon pintar juga bisa berdampak pada hubungan. Studi menemukan bahwa phubbing menurunkan kepuasan dalam hubungan. Konflik terkait penggunaan telepon menjadi salah satu pendorong dari masalah ini. Studi lain menemukan bahwa pasangan yang saling melakukan phubbing mengalami tingkat depresi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Apa Itu Catfishing? Kenali Tanda Bahayanya!

3. Tanda perilaku phubbing

Perilaku Phubbing, Fenomena Pasangan yang Suka Sibuk dengan Ponselnyailustrasi phubbing (pexels.com/Budgeron Bach)

Phubbing merupakan bentuk mengabaikan seseorang di sekitar untuk lebih memperhatikan ponsel. Perilaku ini sebenarnya menggambarkan seseorang yang secara kompulsif menggunakan ponselnya, hingga merusak interaksinya dengan orang lain. Berikut tanda-tanda dari perilaku ini.

1. Kamu membawa ponsel ke mana-mana

Mungkin kamu bermasalah dengan perilaku phubbing jika ponsel selalu di genggaman kamu sepanjang waktu. Ini bisa berarti kamu tidak bisa pergi ke mana pun tanpa membawa ponsel.

"Kalau kamu tidak bisa menghabiskan waktu makan malam, atau pergi ke kamar mandi, atau percakapan langsung tanpa menggulir layar ponsel, kamu  mungkin seorang phubber," kata terapis dan dokter Willow McGinty, LMHC, dikutip dari Well and Good.

2. Kamu memprioritaskan ponsel daripada interaksi langsung

"Kalau kamu menyelesaikan percakapan tanpa mengingat apa isi percakapan itu, atau kamu seperti kehilangan jejak percakapan pada saat itu karena penggunaan ponsel, kamu mungkin melakukan phubbing," kata terapis pernikahan dan keluarga Claudia de Llano, LMFT.

3. Kamu merasa cemas saat tidak menggunakan ponsel

Kecanduan ponsel pintar dan media sosial berjalan beriringan dengan perilaku phubbing. Kalau kamu merasa mudah tersinggung, gelisah, cemas, atau terganggu saat tidak menggunakan ponsel atau terpisah dari ponsel, kemungkinan besar kamu akan cenderung menggunakan ponsel saat berada di dekat orang lain yang membutuhkan perhatianmu.

4. Kamu perlu mengecek ponsel untuk memproses perasaan

Saat melakukan percakapan lengsung dengan seseorang, berbagai emosi dapat muncul. Kalau kamu menggunakan ponsel sebagai sarana untuk menenangkan diri saat sedih, marah, atau gembira, mungkin kamu seorang phubber.

5. Kamu merasa lebih buruk saat menggunakan ponsel

Orang yang melakukan phubbing sering kali tidak bisa mengalihkan pandangan atau meletakkan ponselnya. Meskipun mereka ingin memberikan fokus kepada orang-orang di sekitarnya, tapi merasa kehilangan kendali.

"Waspadalah jika kamu cenderung lupa waktu saat menggunakan ponsel," terang kata McGinty.

6. Kamu sering diminta seseorang untuk menyimpan ponsel

Tanda phubbing yang paling pasti adalah ketika seseorang sering menegur kamu atas penggunaan ponsel. Jika kamu merasa bahwa orang-orang di sekitar baik pasangan, teman, atau lainnya sering mengingatkan kamu untuk menyimpan ponsel agar bisa menemani mereka, kamu mungkin memiliki masalah dengan phubbing.

4. Cara menghentikan phubbing

Perilaku Phubbing, Fenomena Pasangan yang Suka Sibuk dengan PonselnyaIlustrasi sibuk dengan ponselnya (pexels.com/cottonbro studio)

Phubbing bisa sangat mengganggu bagaimana kamu membangun hubungan dengan orang sekitar. Hal ini tidak hanya sebatas pada asmara, keluarga atau teman, bahkan bisa dalam pekerjaan. Jadi, kamu harus menghentikan perilaku tidak sehat ini.

Tanyakan pada diri sendiri mengapa kamu selalu menggunakan ponsel

Kalau telah merasa seorang phubber, untuk melepaskan diri dari kebiasaan tersebut, kamu perlu memahami mengapa kamu melakukannya. Tanyakan pada diri sendiri apa tujuan kamu menggunakan ponsel saat di hadapan orang lain. Lakukan refleksi diri, pahami motivasinya agar bisa membantu menetapkan batasan penggunaan digital.

Tetapkan batasan untuk diri sendiri

Putuskan seperti apa penggunaan ponsel yang sehat. Tetapkan secara spesifik seperti seberapa sering dan dalam situasi apa. Lalu kapan dan di mana sebaiknya kamu tidak menggunakannya. Menguraikan hal ini bisa membantu.

"Ini dapat membantu kamu menetapkan batas waktu penggunaan ponsel per hari dan aturan seputar penggunaan ponsel di sekitar orang lain," kata de Llano.

Hormati kesepakatan kamu sendiri

Bagian tersulit dari menghentikan kebiasaan adalah memulainya. Itulah sebabnya kamu perlu membatasi penggunaan ponsel secara menyeluruh, agar tidak tergoda untuk tidak menggunakannya sesekali. Itu berarti meninggalkan ponsel di dalam tas kalau sedang keluar atau selama percakapan dengan teman atau pasangan, dan patuhi batas waktu penggunaan yang sudah kamu sepakati.

"Kecuali jika kamu membutuhkan ponsel untuk urusan pekerjaan. Sebaiknya jangan membiarkan penggunaan ponsel mengganggu waktu interpersonal kamu," kata psikolog klinis Carla Marie Manly, PhD.

Jadi, phubbing adalah tindakan mengabaikan orang sekitarnya dan menaruh perhatian pada ponsel. Tentu kamu harus menghindari perilaku ini agar bisa menjaga interaksi sosial kamu menjadi lebih sehat.

Baca Juga: Sensasi Butterfly In My Stomach, Perasaan saat Jatuh Cinta?

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya