3 Tips agar Suka Makan Sayur, Khasiatnya Bantu Jaga Kesehatanmu!
ilustrasi seseorang yang sedang makan (pexels.com/Miriam Alonso)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bicara soal makanan sehat, tentu beragam jenis sayuran tidak boleh dilupakan. Sayangnya, masih banyak orang tidak suka mengonsumsi sayur karena dianggap memiliki rasa yang kurang lezat, terlebih bila dibandingkan dengan pangan asal hewan. Padahal, bahan makanan ini mengandung berbagai macam nutrisi yang diperlukan tubuh untuk menunjang kesehatan supaya menjadi semakin prima. Inilah mengapa, permasalah seperti ini harus segera diatasi.
Tanpa asupan gizi dari beragam jenis sayuran, tubuh tentu akan kekurangan komponen penting untuk menjalankan metabolisme yang baik. Akibatnya, kamu jadi lebih rentan mengalami sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, coba ikuti beberapa tips bermanfaat supaya kamu jadi lebih suka makan sayur!
1. Pahami manfaat mengonsumsi sayuran
ilustrasi memanen sayur (pexels.com/Yan Krukov)Sayuran adalah bahan pangan yang mengandung beragam nutrisi. Setiap jenis sayuran memiliki kandungan gizi yang bervariasi, sehingga akan lebih baik bila membiasakan diri untuk mengonsumsi banyak jenis sayur agar mendapatkan manfaat yang lebih lengkap. Nah, alasan kamu tidak suka makan sayur karena mungkin selama ini belum memahami keuntungannya.
WebMD melansir bahwa berbagai jenis sayuran mengandung nutrisi penting yang mampu menjaga fungsi pencernaan, menurunkan tekanan darah, mencegah risiko penyakit jantung, hingga bantu mengontrol kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes. Oleh sebab itu, rasanya rugi sekali bila kamu tidak menyukai bahan makanan yang kaya akan kebaikan ini. Jadi, coba biasakan untuk makan sayur mulai hari ini, ya!
Baca Juga: 5 Manfaat Sayur Bayam untuk Kesehatan, Nutrisinya Baik untuk Mata?
2. Selalu usahakan memasukkan sayur dalam setiap menu makanan
Editor’s picks
ilustrasi bersantai menikmati makanan (unsplash.com/Pablo Merchán Montes)Upaya untuk membentuk suatu kebiasaan baik memang terkadang membutuhkan paksaan terlebih dahulu. Hal ini juga bisa diterapkan bila kamu tidak suka makan sayur. Pasalnya, bahan makanan yang satu ini tidak kalah penting dengan protein hewani yang bisa kamu konsumsi dengan suka rela.
Oleh sebab itu, selalu usahakan untuk memasukkan sayur ke dalam setiap menu makananmu. Meski porsinya terbilang kecil, tetapi jauh lebih baik dari pada tidak mengonsumsi sama sekali. Lambat laun, coba tambah lagi hingga mencapai jumlah ideal yang dibutuhkan untuk memenuhi asupan nutrisimu. Dengan begini, tubuh jadi lebih sehat dan kuat, sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang merugikan.
3. Hindari cara pengolahan sayur yang tidak kamu sukai
ilustrasi salad kale (unsplash.com/Nutriciously)Tidak dapat dimungkiri bahwa pengolahan suatu bahan makanan memang berkontribusi pada rasa yang akan dihasilkan, tidak terkecuali untuk sayuran. Beberapa orang menyatakan bahwa dirinya tidak suka dengan sayur yang dimasak menjadi hidangan tertentu dan menganggap bahwa jenis sayur lainnya juga sama tidak enaknya. Tentu saja opini ini sangat tidak tepat.
Ada banyak cara untuk mengonsumsi sayur, baik dimakan mentah seperti salad, atau dimasak menjadi beragam menu yang lezat. Kalau kamu tidak suka sayur diolah menjadi hidangan tertentu, maka hindari hal itu. Sebaliknya, konsumsi dengan cara yang kamu sukai, sehingga tidak ada lagi cerita tidak mau makan sayur, ya!
Sayur adalah bahan pangan yang kaya akan beragam nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Oleh sebab itu, jangan sampai kamu tidak suka makan sayur. Jika memang tidak ingin mengonsumsi beberapa jenis sayuran karena alasan tertentu, carilah pilihan sayur yang lain dan terapkan cara pengolahan yang tepat. Dengan membiasakan diri makan sayur, kamu bakal mendapatkan manfaat yang tidak ternilai harganya.
Baca Juga: 7 Sayur Pendamping Makan Ikan Mujair yang Bikin Nafsu Makan Meningkat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
