3 Alasan Jadi Orang yang Terlalu Baik itu Gak Bijaksana, Renungkan!

Segala sesuatu yang berlebihan pasti merugikan, betul?

Menjadi sosok yang baik barangkali merupakan cita-cita banyak orang. Bagaimana gak, menyebarkan kebaikan dapat menciptakan sensasi kelegaan yang luar biasa di dalam hati dan mampu membuat hidup terasa semakin bermakna. Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang positif apabila seseorang bersedia untuk terus meningkatkan kualitas diri agar dapat menjadi pribadi yang baik.

Namun demikian, segala sesuatu apabila kadarnya berlebihan justru dapat mendatangkan dampak buruk. Hal ini pun turut berlaku untuk hal-hal yang menyangkut kebaikan. Ketika kamu menjadi orang yang terlalu baik, maka pertimbangkan untuk segera evaluasi diri dan berbenah. Mengapa demikian? Pahami beberapa alasannya dalam rangkuman di bawah ini.

Baca Juga: 6 Sikap Bijak Hadapi Teman yang Terlalu Kompetitif

1. Kamu kesulitan untuk melihat sisi negatif dari seseorang

3 Alasan Jadi Orang yang Terlalu Baik itu Gak Bijaksana, Renungkan!ilustrasi mengobrol (pexels.com/cottonbro)

Selama ini kamu tentu sudah banyak mendengar saran yang menyatakan bahwa gak boleh berprasangka buruk pada orang lain karena dapat mendatangkan kerugian. Namun, sebenarnya pernyataan ini tidak dapat dianggap seratus persen benar. Melihat sisi negatif dari seseorang tetap diperlukan, bukan untuk memberikan penilaian minus, melainkan agar kamu waspada.

Ketika kamu menjadi sosok yang terlalu baik, sifat ini biasanya identik dengan selalu berprasangka baik. Padahal, tidak semua orang yang berada di dekatmu memang tulus ingin bersamamu. Oleh sebab itu, buat level kebaikanmu jadi lebih wajar agar mampu waspada terhadap orang lain.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Baik yang Bantu Kamu untuk Evaluasi Diri

2. Kebaikanmu mudah dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab

dm-player
3 Alasan Jadi Orang yang Terlalu Baik itu Gak Bijaksana, Renungkan!ilustrasi seorang perempuan yang sedang merenung (pexels.com/Liza Summer)

Melatih diri menjadi pribadi yang baik memang sangat disarankan. Namun demikian, kamu perlu mengatur tingkat kebaikan itu agar tidak berlebihan. Pasalnya, saat kamu terlalu baik, akan datang orang-orang tidak bertanggung jawab yang tega memanfaatkan kondisi tersebut demi memenuhi keuntungannya sendiri.

Orang-orang ini tahu persis bahwa kamu tidak tega untuk menolak suatu permintaan dan ingin menolong siapa saja yang meminta bantuan. Akibatnya, kamu akan terus memberikan apa yang mereka inginkan. Tentu saja ini jadi sesuatu yang sangat menyenangkan bagi mereka, tetapi merugikan untukmu. Jadi, jangan pernah menjadi terlalu baik agar tidak mudah untuk diperdaya.

3. Mempersulit diri sendiri

3 Alasan Jadi Orang yang Terlalu Baik itu Gak Bijaksana, Renungkan!ilustrasi stres dalam pekerjaan (pexels.com/Kampus Production)

Ingin menjadi sosok yang punya kebaikan hati memang sungguh mulia. Hal ini bak penerang di tengah gelapnya dunia yang penuh dengan perbuatan kurang bijaksana. Oleh karena itu, terus asah dirimu agar mampu melakukan berbagai hal bermanfaat yang kelak dapat memudahkan diri sendiri dan orang-orang yang ada di sekitarmu.

Namun demikian, kamu juga perlu mengerti batasan tentang sejauh mana berbuat baik itu diperbolehkan. Pasalnya, ketika level kebaikan hatimu itu terlalu tinggi, justru bisa jadi bumerang bagimu. Kamu akan merasa jadi tempat bergantung bagi banyak orang, sehingga harus selalu bisa memberikan pertolongan.

Tindakan ini bakal sulit untuk ditolerir bila terus terjadi. Bukannya menciptakan kedamaian hati, kebaikanmu itu malah akan mendatangkan kesulitan yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Oleh sebab itu, kebijaksanaan sangat diperlukan agar niat baik tidak berbalik menyakiti diri sendiri.

Artikel ini tidak bermaksud mengajak orang untuk menjadi jahat. Tetaplah berusaha untuk menjadi sosok yang baik karena hal ini sangat mulia dan bernilai tinggi. Namun demikian, jangan sampai kebaikanmu itu berlebihan karena justru dapat mendatangkan berbagai kerugian, terutama bagi diri sendiri. Utamakan bijaksana dalam melakukan segala sesuatu agar tetap selamat, ya!

Baca Juga: 6 Buku Ringan Bantu Hindari Pikiran Negatif Saat Hidup Tak Baik-Baik

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya