5 Kebiasaan saat Idul Fitri yang Harus Dilestarikan, Bikin Meriah

Bagi-bagi THR adalah tradisi yang paling dinanti

Idul Fitri adalah momen yang penuh makna bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai perayaan kemenangan setelah menjalani bulan Ramadan, Idul Fitri juga menjadi waktu untuk mempererat hubungan sosial dan mempertahankan tradisi-tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam era modernisasi yang terus berkembang, penting bagi kita untuk tetap menjaga dan melestarikan kebiasaan tradisional saat Idul Fitri sebagai bagian dari identitas budaya kita. Berikut adalah lima kebiasaan saat Idul Fitri yang harus dilestarikan.

1. Mudik

5 Kebiasaan saat Idul Fitri yang Harus Dilestarikan, Bikin Meriahilustrasi mudik (unsplash.com/Swansway Motor Group)

Mudik adalah tradisi yang telah menjadi ikonik dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia. Mudik mengacu pada perjalanan pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.

Meskipun kadang-kadang diwarnai dengan tantangan seperti kemacetan dan kepadatan transportasi, namun semangat untuk bertemu dengan keluarga dan merayakan bersama tetap menjadi dorongan kuat bagi masyarakat.

Tradisi mudik tidak hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga tentang semangat kebersamaan dan kebahagiaan yang dihasilkan dari pertemuan keluarga yang jarang terjadi.

2. Berkunjung ke rumah tetangga dan sanak saudara

5 Kebiasaan saat Idul Fitri yang Harus Dilestarikan, Bikin Meriahilustrasi berkunjung ke sanak saudara (pexels.com/RDNE Stock project)

Selama Idul Fitri, tradisi berkunjung ke rumah tetangga dan sanak saudara sangat diperhatikan. Kegiatan ini menjadi sarana untuk saling bermaaf-maafan dan memperkuat tali silaturahmi.

Di setiap rumah yang dikunjungi, para tamu akan disambut dengan hangat dan diberi hidangan lezat khas Idul Fitri seperti ketupat, opor ayam, dan kue-kue tradisional. Berkunjung ke rumah tetangga dan sanak saudara juga menjadi momen untuk bertukar cerita, berbagi kebahagiaan, dan saling menguatkan satu sama lain.

Baca Juga: 5 Makna Hari Raya Idul Fitri yang Sebenarnya, Kebahagiaan Umat Islam!

3. Salat Idul Fitri di masjid atau lapangan

5 Kebiasaan saat Idul Fitri yang Harus Dilestarikan, Bikin Meriahilustrasi salat Idul Fitri (pexels.com/Didno Didno)

Salat Idul Fitri adalah ibadah yang sangat penting dalam perayaan Idul Fitri. Setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa, umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan salat Idul Fitri sebagai tanda syukur atas rahmat dan ampunan Allah SWT.

Salat Idul Fitri biasanya dilaksanakan di masjid besar atau lapangan terbuka, di mana umat Muslim dari berbagai lapisan masyarakat berkumpul untuk bersama-sama melaksanakan ibadah tersebut. Selain sebagai momen ibadah, salat Idul Fitri juga menjadi kesempatan untuk mempererat persaudaraan umat Muslim dalam satu komunitas.

4. Bagi-bagi THR (Tunjangan Hari Raya)

5 Kebiasaan saat Idul Fitri yang Harus Dilestarikan, Bikin Meriahilustrasi bingkisan hari raya (pexels.com/RDNE Stock project)

Tradisi bagi-bagi THR menjadi momen yang berharga dalam membangun kedekatan dan kebersamaan antaranggota keluarga. Anak-anak yang menerima THR merasa diakui dan dihargai oleh anggota keluarga yang lebih tua. Hal ini menciptakan ikatan emosional yang kuat dan mempererat hubungan antaranggota keluarga.

Menerima THR juga membawa rasa kebahagiaan dan harapan bagi anak-anak. Uang yang diterima dapat digunakan untuk membeli mainan, buku, atau kebutuhan lainnya yang mereka inginkan. Hal ini menciptakan suasana yang penuh dengan senyuman dan kegembiraan di tengah-tengah perayaan Idul Fitri.

5. Makan bersama dan bermaaf-maafan

5 Kebiasaan saat Idul Fitri yang Harus Dilestarikan, Bikin Meriahilustrasi makan bersama (pexels.com/PNW Production)

Tradisi makan bersama dan bermaaf-maafan menjadi penutup yang manis dari perayaan Idul Fitri. Setelah melaksanakan salat Idul Fitri, umat Muslim berkumpul untuk menikmati hidangan lezat bersama keluarga dan teman-teman.

Momennya penuh dengan tawa, cerita, dan kebersamaan yang menghangatkan hati. Di saat yang sama, tradisi bermaaf-maafan juga sangat diperhatikan, dimana setiap orang saling memaafkan dan membersihkan hati dari segala kesalahan dan ketidaksempurnaan.

Dalam era modern yang serba cepat dan canggih seperti sekarang ini, melestarikan kebiasaan tradisional saat Idul Fitri menjadi semakin penting. Tradisi-tradisi tersebut bukan hanya merupakan bagian dari identitas budaya kita, tetapi juga merupakan fondasi dari nilai-nilai kebersamaan, kasih sayang, dan persaudaraan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Dengan mempertahankan kebiasaan tradisional tersebut, kita dapat memastikan bahwa semangat Idul Fitri tetap hidup dan berkembang, dan bahwa kebersamaan dan silaturahmi akan terus menguat di tengah-tengah masyarakat kita. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna wa minkum.

Baca Juga: 7 Tips Menghadapi Pertanyaan Kurang Menyenangkan saat Lebaran

Oktavia Isanur Maghfiroh Photo Verified Writer Oktavia Isanur Maghfiroh

keep going!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya