6 Contoh Puisi tentang Maulid Nabi yang Indah dan Menyentuh
Intinya Sih...
- Puisi Maulid Nabi merupakan ungkapan spiritual dan penghormatan
- Menyentuh makna mendalam ajaran dan teladan Nabi Muhammad
- Berbagai contoh puisi dari berbagai antologi yang menggambarkan rasa cinta dan keagungan Nabi Muhammad
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cara yang bisa dipilih untuk memperingati Maulid Nabi, salah satunya dengan membuat sebuah puisi yang indah dan menyentuh. Puisi menjadi sarana yang untuk mengekspresikan rasa cinta, penghormatan, dan kebanggaan.
Puisi tentang Maulid Nabi gak hanya menyentuh sisi spiritual, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan makna mendalam dari ajaran dan teladan Nabi Muhammad. Berikut beberapa contohnya.
1. Maulid Nabi
Mengutip buku Tarian Pena (Antologi Puisi) oleh Muthi' Ahmad, berikut puisinya:
Gelapnya malam yang begitu mencekam
Seakan membuat lentera menjadi padam
Hati yang tidak karuan...
Ingin sekali mendapati sebuah siraman
Siraman rohani...
Membuat hati ini menjadi suci
Bagaikan gelas guci...
Yang penuh dengan intan yang murni
Perbedaan adalah suatu rahmat
Di balik itu terdapat beribu nikmat
Tanpa mengedepankan sikap sok taat
Dengan hujaah yang diplomat
Maulid Nabi Muhammad...
Adalah merupakan implementasi kemantapan i'tiqad
Atas diberikannya limpahan rahmat
Bukannya kok dianggap sesat...
2. Nabi Muhammad SAW
Mengutip dari buku Spiritualitas Kemanusiaan, penerbit Ircisod (2021), berikut puisinya:
Aduhai Nabi, damailah engkau
Aduhai Rasul, damailah engkau
Aduhai kekasih, damailah engkau
Sejahteralah engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria
Engkau matahari, engkau purnama
Engkau cahaya di atas surga
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati
Aduhai kekasih, duhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat
Baca Juga: 7 Susunan Acara Maulid Nabi 2024 yang Lengkap, Bisa Jadi Inspirasi
3. Maulid Nabi
Mengutip dari dari buku Selalu Ada Jalan Keluar (SAJAK); Antologi Puisi, berikut isinya:
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nurin
Engkau bagai mentari menyinari semesta alam
Engkau bagai purnama di tengah kerdipan jutaan bintang
Marwahmu bagai magnet yang mempesona sejak 14 abad silam
Engkau cahaya di atas cahaya
Membawa terang di malam kelam
Menuntun manusia ke alam terang
Engkau manusia paripurna
Menjadi teladan dengan akhlak karimah
Menjadi sumber mata air kebaikan
Laksana embun penyejuk hati
Tatkala manusia dalam kekeringan ruhani
Pengaruhmu meluas di planet bumi
Miliaran manusia menjadi saksi
Menyebut namamu sembilan kali sehari-semalam
Engkau selalu terasa hadir dalam hati
Engkau jadi model sepanjang masa dari bangun tidur hingga ke tempat tidur
Ya Rabbi salli ala Muhammad
ya Rabbi salli alaihi wa sallim
ya Rabbi ballighul wasilah
ya Rabbi khussahu bil fadilah
4. Muhammad SAW
Dikutip dari buku Antologi Puisi Skenario Kuasa Sang Pencipta, puisi karya Bilqis Nur Sakilatul Mawaddah:
Muhammad sang peneduh jiwa
Terdengar tangisan bahagia
Editor’s picks
Angin yang berhembus selembut sutra
Terasa hangat pelukan sang Ibunda
Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa
Bagai butir mutiara penyejuk jiwa
Sang Muhammad bin Abdullah
Dengan kekurangannya yang tak bisa menulis dan membaca
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT
Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hiro, mendapatkan wahyu pertamanya
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela islam
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad
Kini engkau telah tiada, meninggalkan cahaya imanmu untuk selalu dikenang umatmu hingga hari akhir nanti tiba
Wahai Rasulku, Nabiku, dan Junjunganku
Selamatkanlah kami hambamu yang hina ini dengan syafaatmu
Wahai sang peneduh jiwaku...
5. Rindu Rasul
Puisi dikutip dari buku Sang Pemabuk (Antologi Puisi), penerbit Deepublish:
Malam maulid
Syahdu melantun shalawat
Mengantar puji dan salam
Gema keagungan namamu
Semaikan bait-bait perindu
Padamu wahai panutan
Sang pembawa perubahan
Tangis kami, akankah
Datang masa sepertimu lagi
Wahai rasul
Hampiri kami senyapkan kegelisahan akhir jaman, dan
Angkat kami dari kecarumarutan
Laku langkahi aturan
Panjat doa kami, tuntun kami raih syafaatmu
di hari penghisaban
6. Nabi dengan Kasihnya yang Berlimpah
Dalam lembayung pagi yang tenang,
Tersingkap kisah cinta tak bertepi,
Nabi Muhammad, cahaya yang terang,
Kasihmu mengalir dalam setiap hembus nafas kami
Di antara doa dan zikir yang syahdu,
Kau lahir sebagai teladan yang suci,
Kasihmu berlimpah, tak tertandingi,
Meleburkan kebencian dalam kehangatan hati.
Langkahmu adalah petunjuk yang abadi,
Dalam setiap ajaran dan nasihat,
Engkau mengajarkan makna cinta sejati,
Melalui kesabaran dan kearifan yang hakiki
Ketika kami terjatuh dalam gelombang,
Kasihmu adalah pelita penuntun,
Dengan sabar dan tawakal yang mendalam,
Engkau mengajarkan arti ketulusan.
Nabi mulia, panutan yang tiada tara,
Kasihmu berlimpah, seperti samudera yang luas,
Dalam setiap doa dan dzikir yang kami ucapkan,
Nama dan cintamu abadi, tak akan pernah pudar.
Dalam setiap hari dan setiap saat,
Kami mengingatmu dengan penuh syukur,
Kasihmu adalah anugerah yang tiada habis,
Menjadi sumber kekuatan dalam hidup yang penuh warna
Itu dia beberapa contoh puisi tentang Maulid Nabi yang indah dan menyentuh hati. Semoga bisa menginspirasi kamu, ya!
Baca Juga: 7 Pidato Tentang Maulid Nabi yang Menarik Perhatian Audiens
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.