Kenapa Laki-laki Tidak Boleh Memakai Emas? Alasannya Terkait Kesehatan

Bisa memicu berbagai penyakit

Intinya Sih...

  • Menurut Islam, laki-laki dilarang memakai emas karena atomnya bisa masuk ke dalam darah dan urine, meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
  • Akumulasi atom emas dalam tubuh laki-laki juga dapat menyebabkan penyakit lain yang tidak menyerang perempuan, seperti gangguan saraf otak.
  • Lemak unik dalam tubuh perempuan mencegah atom emas mencapai jaringan dalam tubuh dan darah, sehingga mereka diperbolehkan memakai emas.

Alasan laki-laki tidak boleh memakai emas menjadi salah satu hal yang cukup banyak dipertanyakan oleh sebagian orang. Selain karena agama, ternyata ada alasan lain yang juga berkaitan dengan kesehatan.

Lantas, apa saja yang akan terjadi jika laki-laki terus menerus menggunakan aksesori berbahan emas? Simak pemaparannya di bawah!

1. Adanya alasan kesehatan

Kenapa Laki-laki Tidak Boleh Memakai Emas? Alasannya Terkait Kesehatanilustrasi perempuan di laboratorium (unsplash.com/Ani Kolleshi)

Menurut kepercayaan Islam, laki-laki tidak diperbolehkan menggunakan aksesori yang berbahan dasar emas. Anjuran ini makin diperkuat tatkala munculnya penjelasan ilmiah yang juga tidak menganjurkan kaum adam untuk menggunakan perhiasan dari bahan ini.

Dilansir Mayo Clinic, para ahli fisika telah menunjukkan, bahwa atom dalam emas memiliki kemampuan menembus kulit dan masuk ke dalam aliran darah manusia. Ketika seorang laki-laki menggunakan perhiasan emas untuk waktu yang lama, maka atom dalam emas dapat terakumulasi dalam darah dan urine hingga melampaui batas aman.

Proses tersebut dikenal juga dengan istilah "migrasi emas" yang bisa memicu risiko penyakit Alzheimer. Ini adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, penurunan daya ingat, perubahan daya ingat, kepribadian, dan masalah ekspresi diri.

Baca Juga: Cerita Aldila Indryati di Momen Raih Emas ke-2 Boling, Sempat Gemetar

2. Risiko penyakit saat memakai emas

Kenapa Laki-laki Tidak Boleh Memakai Emas? Alasannya Terkait Kesehatanilustrasi berbaring (pexels.com/cottonbro studio)

Selain itu, ada juga risiko penyakit lain yang bisa disebabkan ketika laki-laki terlalu lama menggunakan perhiasan berbahan emas. Penyakit ini disebabkan oleh akumulasi protein abnormal dan kekacauan dalam serat saraf di otak.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan penderitanya mengalami kematian sel saraf yang bisa mengganggu fungsi normal otak dan dapat menyebabkan "pikun" sebelum waktunya. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

Berbeda dengan laki-laki, kondisi ini cenderung tidak akan menyerang perempuan. Sebab menurut penelitian, tubuh perempuan memiliki lemak unik yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Lemak tersebut bisa mencegah atom dalam emas masuk kedalam tubuh.

Sehingga, meskipun atom emas itu menembus masuk ke dalam tubuh perempuan, lemak akan mencegahnya mencapai jaringan dalam tubuh dan darah. Itulah kenapa perempuan boleh menggunakan emas, sedangkan laki-laki sebaliknya.

3. Alternatif aksesori yang bisa dipilih

Kenapa Laki-laki Tidak Boleh Memakai Emas? Alasannya Terkait Kesehatanilustrasi perhiasan dari perak (unsplash.com/ Lisette Harzing)

Jika kamu gemar memakai perhiasan, ada alternatif bahan lain yang bisa dipilih. Kamu bisa memilih perhiasan berbahan perak yang dinilai lebih aman digunakan. Selain itu, dalam agama pun cincin perak boleh digunakan oleh laki-laki.

Dengan begitu, kamu masih bisa tampil trendi tanpa harus khawatir dengan masalah kesehatan. Selain itu, saat ini pilihan model perhiasan perak juga sangat beragam dan terlihat mewah.

Demikianlah penjelasan kenapa laki-laki tidak boleh memakai emas. Selain karena alasan agama, ada pula alasan kesehatan yang mendasarinya. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat, ya!

Baca Juga: Krisda Sabet Emas Lagi, Pertahankan Langganan Juara Karate PON

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya