5 Alasan Introvert Lebih Mudah Burnout daripada Ekstrovert

Introvert, jangan sampai burnout!

Menurut Cambridge Dictionary, introvert adalah seseorang yang cenderung memiliki kepribadian yang pemalu, pendiam, dan lebih menyukai untuk menghabiskan waktunya sendiri. Untuk kamu yang introvert, pernahkah kamu merasa seolah-olah dunia ini terlalu berisik dan terlalu banyak keramaian? Lalu tahukah kamu bahwa para introvert ini lebih rentan mengalami burnout daripada ekstrovert? Jawabannya akan kita bahas bersama pada artikel berikut. Simak!

1. Introvert perlu waktu untuk mengisi kembali sosial energinya

5 Alasan Introvert Lebih Mudah Burnout daripada Ekstrovertilustrasi seseorang tertidur (unsplash.com/gregorypappas)

Saat berada di sebuah acara keluaraga atau sekedar berkumpul bersama teman, pernahkah kamu merasa energimu terkuras habis? Menurut Susan Cain, penulis buku Quiet: The Power of Introverts in a World That Can’t Stop Talking seorang introvert lebih banyak mengeluarkan energi saat berada di lingkungan sosial, dan dapat menyebabkan burnout.

Di tempat yang penuh interaksi dan percakapan yang tiada hentinya, kebanyakan orang akan terus berkembang serta menikmati sementara introvert akan sedikit demi sedikit mulai kehabisan energinya.Jika kamu merasakannya, tentu kamu tidak sendirian. Semua orang memiliki perjalanannya sendiri dalam menentukan keseimbangan yang sehat antara kebutuhan diri dan kehidupan sosialnya.

2. Me-time penting banget buat introvert!

5 Alasan Introvert Lebih Mudah Burnout daripada Ekstrovertilustrasi seseorang membaca buku (unsplash.com/benwhite)

Setelah menjalani hari-hari yang sibuk dan penuh keramaian, seorang introvert memerlukan waktu untuk dirinya sendiri. Menikmati waktu sendirian memiliki peran penting untuk para introvert. Tak hanya untuk bersantai, kesendirian memberi mereka waktu untuk memulihkan energi dan terhindar dari burnout akibat sibuknya kegiatan sehari-hari.

Namun, mendapatkan waktu sendiri mungkin menjadi tantangan bagi kehidupan modern ini di mana kita senantiasa harus terhubung satu sama lain. Hal sederhana seperti menjadwalkan waktu khusus untuk diri sendiri, menetapkan batasan, dan memprioritaskan perawatan diri dapat menciptakan ruang-ruang kecil untuk kamu rehat serta mengembalikan energi.

3. Sebagai pendengar yang baik, introvert jadi lebih mudah lelah secara emosional

5 Alasan Introvert Lebih Mudah Burnout daripada Ekstrovertilustrasi dua orang wanita sedang mengobrol (pexels.com/oleksandrp)
dm-player

Dalam sebuah percakapan, introvert lebih suka menempatkan dirinya sebagai pendengar. Oleh karena itu, tak jarang kamu menjadi seseorang yang nyaman dijadikan teman curhat, dan juga sering dimintai saran oleh orang di sekitarmu.

Seorang introvert cenderung memproses emosi secara mendalam, maka tak jarang terlalu banyak melakukan kegiatan yang memerlukan emosi dapat membuat introvert lelah dan juga burnout. Terlalu banyak mendengarkan masalah dan terjebak dalam proses emosi yang mendalam tak baik untuk kesehatan mentalmu, tetapkanlah batasan dan jangan lupa beristirahat.

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Para Introver Merasa Tidak Nyaman

4. Tuntutan sosial membuat introvert lebih cepat lelah

5 Alasan Introvert Lebih Mudah Burnout daripada EkstrovertIlustrasi wanita melamun di kelas. (pexels.com/pixabay)

Introvert yang menyukai ketenangan kadang disalahartikan oleh kebanyakan orang. Seperti di lingkungan sosial, setiap orang dituntut untuk menjadi ramah setiap saat dan aktif dalam interaksi secara terus-menerus. Ini membuat introvert harus senantiasa menyesuaikan dirinya. Meskipun hal tersebut sangatlah wajar, membiarkan diri kita terlalu sering berada dalam tekanan ekspektasi sosial dapat menguras tenaga dan menghilangkan keaslian diri kita.

Seorang psikolog dan penulis bernama Dr. Brene Brown menyarankan bahwa dengan merangkul jati diri kita, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan membangun hubungan yang lebih tulus.

5. Faktanya, introvert memiliki sensitivitas yang lebih tinggi

5 Alasan Introvert Lebih Mudah Burnout daripada Ekstrovertilustrasi kehidupan di kantor (pexels.com/yankrukau)

Pernahkah kamu menemukan dirimu dalam situasi kewalahan yang disebabkan rangsangan berlebihan oleh hal-hal disekitarmu. Seorang peneliti bernama Dr Elaine Aron, menemukan bahwa introvert lebih sensitif terhadap rangsangan eksternal yang membuat mereka rentan terhadap burnout. Entah itu kondisi kantor yang berisik, lampu yang terlalu terang, dan lingkungan yang bising, sebagai seorang introvert, hal ini dapat membuat kamu mudah terganggu dan lelah.

Menjadi seorang introvert bukan berarti kita membenci interaksi dan kehidupan sosial. Namun, introvert memiliki tenaga yang lebih mudah habis saat berada di lingkungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat mengelola energi dengan baik dan menyempatkan waktu untuk beristirahat. Beberapa hal lain yang dapat membantu kamu menghindari burnout adalah memiliki pola tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan tetapkan batasan yang bijak dengan orang lain.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Ini Paling Gak Disukai oleh Introvert, Jangan Coba Tanya!

nisrina Photo Writer nisrina

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya