Cerita Seru Guff Perdana, Ubah Patah Hati Jadi Konten Komedi

Kini dirinya terkenal dengan konten Zodiac Awards!

Intinya Sih...

  • Guff Perdana, kreator konten TikTok, terkenal dengan konten Zodiac Awards
  • Patah hati menjadi awal Guff membuat konten-konten berbasis curhatan dan komedi
  • Setelah bekerja di berbagai bidang, Guff akhirnya menjadi full-time content creator

Jakarta, IDN Times - Bagi kamu yang aktif bermain TikTok, mungkin sudah mengenal salah satu kreator konten dengan nama @guffperdana (Guff). Konten-kontennya yang saat ini terkenal adalah pembahasan terkait zodiak, mulai dari roasting zodiak hingga konten berformat Zodiac Awards.

Siapa sangka, perjalanan Guff membuat konten dan menjadi kreator konten justru dimulai dari patah hati. Dari situlah, ia mulai membuat konten-konten berbasis curhatan namun dibalut komedi yang menghibur. Awalnya, ia memang fokus di konten seputar 'korban patah hati' sebelum akhirnya memproduksi topik zodiak.

Perjalanan Guff menjadi kreator konten tentunya tidaklah mudah. Banyak risiko yang harus diambil, termasuk meninggalkan zona nyaman dan berani mengandalkan kreativitasnya untuk bertahan.

Guff membagikan kisah serunya selama berproses menjadi seorang konten kreator dalam wawancara langsung bersama IDN Times pada Rabu (28/8/2024) di kantor IDN HQ. Yuk, simak keseruan perjalanan seorang Guff Perdana!

1. Profil Guff Perdana

Cerita Seru Guff Perdana, Ubah Patah Hati Jadi Konten KomediGuff Perdana (IDN Times/Nisa Zarawaki)
  • Nama: Gufron Perdana
  • Nama panggung: Guff, Guffy, The Papa Guff
  • TTL: Purwakarta, 3 November 1993
  • Pendidikan: S1 Komunikasi - Universitas Islam Bandung (UNISBA)
  • Profesi: Content Creator

2. Membuat konten sebagai distraksi dari patah hatinya

Cerita Seru Guff Perdana, Ubah Patah Hati Jadi Konten KomediGuff Perdana (instagram.com/guffperdana)

Guff mengarungi perjalanan yang cukup panjang untuk menjadi konten kreator. Patah hati karena kisah romansa menjadi trigger awal Guff untuk membuat sebuah konten di TikTok. Alih-alih tenggelam dalam kesedihan, Guff memutuskan untuk menjadikan pembuatan konten sebagai bentuk distraksi.

"Awal ngonten trigger-nya karena patah hati. Awalnya iseng, tapi karena udah dapet knowledge dari tempat kerja, ini dianggap jadi golden ticket aja. Di tahun 2021, pas kontenku viral, aku ngeliat itu bukan sekadar 'terkenal', tapi ini bisa bawa ke industri yang sebenarnya emang aku pengin," tuturnya.

Sebelumnya, Guff menjalankan kehidupannya di usia 20-an dengan mencoba berbagai jenis pekerjaan. Mulai dari menjadi kasir potong rambut anak metal di Bandung, creative director fashion brand, copywriter, fotografer, hingga stylist. 

Di usianya yang ke-28, Guff akhirnya terjun ke bidang yang lebih spesifik, ia bekerja di salah satu perusahaan medium pencarian jodoh. Di momen yang sama, Guff juga mulai membuat konten di media sosialnya.

"Waktu itu aku suka sama dua kerjaan ini. Akhirnya, aku ngetes diri sendiri, aku coba banyak campaign di kantor dan sebagai kreator konten, terus di akhir aku lihat di mana yang aku sering ngeluh. Ternyata, di kerjaan kantor aku sering ngeluh dan aku juga kurang bisa kerja bareng orang banyak, mulai dari tim besar sampai tim kecil. Aku ngerasa lebih pengin nge-lead," katanya.

Kemudian, akhirnya ia berpikir untuk membangun konten yang memiliki perpanjangan format. Tepat di tahun lalu, ia akhirnya memutuskan untuk menjadi full time content creator.

3. Membuat konten zodiak dengan packaging yang unik

Cerita Seru Guff Perdana, Ubah Patah Hati Jadi Konten KomediGuff Perdana (instagram.com/guffperdana)

Saat ini, Guff mungkin lebih dikenal dengan konten-konten zodiaknya. Ia kerap membuat konten yang me-roasting zodiak. Beberapa kali, ia juga kerap dicap sebagai 'ahli zodiak' karena konten-konten yang dibuatnya. Namun, ternyata zodiak bukan lah topik pertama yang ia angkat sebagai konten.

"Awalnya lebih ngomongin soal orang-orang yang bodoh dalam percintaan, which is aku sendiri. Jadi sebenarnya lebih ke ngeluarin residu yang aku rasain, buat distract aja gitu. Bikin konten zodiak itu setelah satu tahun kemudian, pas aku udah move on, karena pas bikin script di konten lama, output-nya rasanya udah gak sama," ujarnya.

Walau begitu, format dari kontennya tetap sama, yakni roasting. Guff terbilang sangat kreatif ketika memproduksi sebuah konten. Pasalnya, ia membungkus konten zodiak dengan unik, bukan semata-mata 'meramal' saja. Ia membungkusnya dengan konten semacam Zodiac Awards.

"Ini tuh sebenarnya terinspirasi dari acara TV 2000-an, kayak Panasonic Awards, terus ada kuis-kuisan (Kuis Piramida). Tahun 90-an tuh acara TV kenceng banget di kepalaku, apalagi pas era Ceriwis. Makanya sekarang elevasi jadi dr. Guff pun penginnya kayak Extravaganza. Itu jadi biggest influence sih," ungkapnya.

Alasan Guff membuat konten zodiak dengan packaging yang unik pun ternyata cukup simpel. Ia ingin orang-orang gak terlalu serius pada ramalan zodiak dan mudah mempercayainya. Itulah mengapa, konten yang ia bentuk lebih mengarah ke komedi atau roasting. Ia berharap, orang-orang akhirnya menjadikan itu sebagai 'hiburan' saja dan gak terlalu menganggapnya serius.

"Di 2018 itu aku sempat 'dikontrol' oleh aplikasi zodiak. Aku sampai berangkat ke satu kota dan malah di-ghosting sama orang. Aplikasi ini sebenarnya nyuruh ‘the new journey open the new opportunity’. Nah, karena lagi kosong, aku ngerasa aku disuruh untuk keluar kota untuk dapetin kesempatan (dalam hubungan). Di situ aku ngerasa, kayaknya aku terlalu dikontrol sama aplikasi zodiak," jelasnya.

Pria kelahiran 1993 tersebut melanjutkan, selama ini tendensi orang ketika melihat konten zodiak itu memang ingin 'diramal'. Guff berusaha membelokkan menjadi 'roasting'. Ia berharap, orang-orang make it fun dan menjadi hiburan saja. Ia mengatakan, karena sebenarnya ia pun bukan certified Astrologer, jadi ia memang membahas zodiak di bagian surface saja.

Baca Juga: Kisah Tri Lakmawati, Pemimpin Perempuan Inspiratif di Sektor Keamanan

4. Baik gen Z maupun milenial ternyata sangat antusias pada konten zodiak

Cerita Seru Guff Perdana, Ubah Patah Hati Jadi Konten Komediilustrasi zodiak (unsplash.com/Nastya Dulhiier)

Jika melihat dari analitik penonton di konten Guff, ternyata gen Z dan milenial sama-sama antusias terhadap konten zodiak. Hanya saja, menurut Guff keduanya memiliki platform masing-masing. Penonton Guff di TikTok didominasi oleh gen Z, sedangkan di Instagram oleh milenial.

"Lucunya, penonton TikTok itu gen Z dan Instagram milenial. Lumayan jauh gitu persentasenya, di Instagram bener-bener didominasi milenial. Sedangkan TikTok itu gen Z-nya juga banyak banget. Jadi, kayaknya seru ya kalau punya niche lagi tapi masuk ke gen Z dan milenial," tuturnya.

Bagi Gen Z dan milenial, konten zodiak bukan hanya sekadar ramalan, tetapi juga hiburan. Karena jika dilihat, konten-konten Guff terkait zodiak pun sebenarnya lebih mengarah ke roasting dan komedi. Konten zodiak yang dikemas lebih ringan dan lucu, ternyata tetap disukai oleh gen Z dan milenial.

5. Mulai dari artikel hingga riset di lingkungan sekitar merupakan cara Guff mendapatkan ide konten

Cerita Seru Guff Perdana, Ubah Patah Hati Jadi Konten KomediGuff Perdana (instagram.com/guffperdana)

Guff memiliki pendekatan tersendiri dalam mendapatkan ide-ide untuk konten zodiaknya. Mulai dari membaca artikel hingga melakukan riset di lingkungan sekitar, ia selalu mencari inspirasi dari berbagai sumber. Dari semua sumber itu, ia mencoba mengekstraknya dan menjadikannya sebuah konten.

"Jadi, aku sebenarnya surface-nya aja, risetnya juga ekstrak dari artikel, video yang aku tonton, dan riset dari lingkungan sekitar untuk jadi sebuah script. Makanya gak dalem banget dan gak mau bahas dalam-dalam juga, aku gak certified juga, aku cuma enthusiast aja gitu," katanya.

Selain itu, Guff juga memiliki e-book bertajuk Zodiac 101 by Guffy Perdana. Buku ini berisi tips dan trik PDKT, puisi zodiak, hingga komik zodiak. Uniknya, buku ini berbentuk semacam komik sehingga sifatnya lebih interaktif. Guff mengatakan, formatnya gak jauh berbeda dengan konten-kontennya. Untuk risetnya pun masih sama, yakni lewat ekstraksi artikel, video, hingga riset lingkungan sekitar.

6. Tips dari Guff bagi kamu yang ingin memulai karier di dunia kreator konten

Cerita Seru Guff Perdana, Ubah Patah Hati Jadi Konten Komediilustrasi content creator (freepik.com/master1305)

Bagi kamu yang ingin memulai karier sebagai konten kreator, Guff Perdana memiliki beberapa tips yang bisa menjadi panduan. Pertama, Guff menekankan bahwa jangan terlalu memikirkan soal self-branding akan seperti apa. Menurutnya, itu bisa dibangun seiring berjalannya waktu.

"Jangan mikirin dulu pengin punya self-branding kayak apa. Karena menurutku, pencarian self-branding itu berjalan dengan sendirinya. Jangan dulu mikirin equipment dulu. Semua orang juga awalnya DIY dulu, kuatin konteks apa yang mau dibicarakan, pastiin juga kita suka sama topik yang mau dibawain," sarannya.

Fokuslah membuat konten yang kamu nikmati dan yang mencerminkan kepribadianmu, daripada terlalu khawatir tentang bagaimana orang lain akan melihatmu. Kedua, jangan terlalu terpaku pada angka. Di dunia digital, mudah sekali merasa tertekan oleh jumlah like, followers, atau views yang didapatkan. Lebih baik fokus pada konsistensi dan terus berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap karya.

"Kalau misalnya bikin konten hari ini 30 views, jangan nyerah dan nyalahin algoritma. Perbaiki cara kamu menulis konten. Jangan kejebak numbers di depan, it sucks. Doing everything for likes tuh jadinya gak kreatif dan gak ada perkembangan. Kitanya juga harus puas sama karya/kontennya," tambahnya.

Terakhir, Guff berpesan untuk kamu yang berencana menjadi full time content creator. Ia menyarankan agar tidak terburu-buru resign dari pekerjaan tetap sebelum merasa benar-benar stabil di dunia konten. Menjadi full-time content creator memang menggiurkan, tetapi ada banyak risiko yang harus dihadapi.

"Kalau emang belum stable, usahain jangan ninggalin kerjaan utama. Tapi kalau kamu emang mau berani, ya udah beraniin, tapi make sure semuanya aman. Karena up and down-nya tuh lumayan gila, sih. Harus nabung juga. Aku punya prinsip, with or without money/recognition/fame, i will keep doint it anyway," pungkasnya.

Perjalanan Guff Perdana menjadi kreator konten ternyata mengalami banyak suka duka dan proses. Walau begitu, Guff merupakan pribadi yang gak takut mengambil risiko serta gak ragu untuk terus mencoba. Semoga kisah Guff di atas bisa menjadi pelajaran baik untukmu, ya!

Baca Juga: Aie Natasha, Gaungkan Urgensi Food Waste lewat Enable Project

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya