Apakah Hari Raya Idul Adha Harus Bermaaf-maafan? Ini Penjelasannya!

Ketahui juga fakta-fakta lainnya dari Idul Adha

Intinya Sih...

  • Budaya bermaaf-maafan saat Idul Adha tidak wajib
  • Tradisi bersalaman dan bermaaf-maafan setelah salat Idul Adha
  • Saling memaafkan sesama umat Muslim merupakan sikap terpuji

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender Islam. Banyak umat Muslim yang memanfaatkan momen ini untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan. Namun, apakah sebenarnya tradisi bermaaf-maafan ini jadi keharusan dalam perayaan Idul Adha?

Hal itu juga kerap menjadi pertanyaan banyak orang. Apakah kamu mempertanyakan hal yang sama? Simak di bawah ini untuk penjelasan lengkapnya, ya!

1. Hukum bermaaf-maafan saat Idul Adha

Apakah Hari Raya Idul Adha Harus Bermaaf-maafan? Ini Penjelasannya!ilustrasi berjabat tangan untuk meminta maaf (pexels.com/RDNE Stock project)

Dalam agama Islam, saling memaafkan merupakan perilaku yang terpuji. Namun, budaya bermaaf-maafan saat Idul Adha tidak wajib atau hukumnya gak harus. Hal tersebut dikarenakan umat Muslim bisa bermaaf-maafan kapan saja, gak perlu menunggu momen hari raya.

Namun, budaya masyarakat Indonesia adalah bersalaman atau bermaaf-maafan setelah salat Idul Adha atau Idul Fitri. Biasanya, acara bermaaf-maafan pun berlanjut dengan mengunjungi rumah saudara atau kerabat.

Bermaaf-maafan saat Idul Adha hukumnya bukan hal yang wajib, tetapi gak ada salahnya untuk menjalankan budaya ini. Karena pada akhirnya, saling memaafkan sesama umat Muslim merupakan sikap terpuji.

Baca Juga: Doa Berbuka Puasa Idul Adha, Lengkap dengan Niat Puasa!

2. Amalan sunah Idul Adha

Apakah Hari Raya Idul Adha Harus Bermaaf-maafan? Ini Penjelasannya!Ilustrasi Idul Adha (pexels.com/Chattrapal (Shitij) Singh)
  • Mandi dan berpakaian yang paling bagus yang kamu miliki
  • Memakai wewangian, tetapi jangan berlebihan
  • Gak makan sebelum mengerjakan salat Idul Adha
  • Mengumandangkan takbir sejak tanggal 9 Dzulhijjah malam sampai 13 Dzulhijjah
  • Melewati jalan berbeda ketika berangkat dan pulang salat Idul Adha
  • Memperbanyak takbir
  • Mengucapkan selamat hari raya kepada teman-teman, saudara, dan kerabat
  • Mengunjungi rumah saudara untuk bersilaturahmi

3. Fakta terkait Idul Adha

Apakah Hari Raya Idul Adha Harus Bermaaf-maafan? Ini Penjelasannya!ilustrasi sholat Idul Adha (pexels.com/mohammad ramezani)

Hari Raya Idul Adha disebut juga sebagai Bulan Haji. Dalam rukun Islam, poin kelima adalah beribadah Haji bila mampu. Tanggal 10 Dzulhijjah disebut sebagai bulan Haji karena umat Muslim berkumpul di Mekah untuk ibadah Haji. Idul Adha juga kerap disebut sebagai Idul Kurban.

Hal ini gak terlepas dari sejarah Islam. Dahulu, Nabi Ibrahim diminta oleh Allah SWT untuk menyembelih Ismail (anaknya). Saat itu, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah-Nya. Namun, saat akan melakukan penyembelihan, Allah menggantikannya dengan domba. Sejak saat itu, Idul Adha disebut juga sebagai Idul Kurban.

Itu dia penjelasan terkait tradisi bermaaf-maafan saat Idul Adha. Semoga bisa menjadi insight baru untuk kamu, ya!

Baca Juga: Doa Berbuka Puasa Idul Adha, Lengkap dengan Niat Puasa!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya