8 Rekomendasi Novel untuk Bacaan di Bulan September

2. Anne of Green Gables karya L. M. Montgomery

Anne of Green Gables karya L.M. Montgomery (bibliohaven.com)

“People laugh at me because I use big words. But if you have big ideas, you have to use big words to express them, haven't you?” ― L.M. Montgomery, Anne of Green Gables

Novel yang tak lekang oleh waktu ini yang mengisahkan petualangan Anne Shirley, anak yatim piatu yang imajinatif dan penuh semangat yang secara tidak sengaja dikirim untuk tinggal bersama Marilla dan Matthew Cuthbert di Green Gables.

Berlatar belakang lanskap indah Prince Edward Island, Kanada, novel ini dengan indahnya menangkap perjalanan Anne saat ia menghadapi tantangan dan kegembiraan tumbuh dalam komunitas yang hangat dan ramah. Montgomery dengan jelas menggambarkan tentang dunia Anne, mulai dari imajinasinya yang hidup hingga hubungannya yang mengharukan.

Dengan tema persahabatan, penemuan jati diri, dan pentingnya menemukan tempat diri sendiri, novel ini menjadi karya klasik yang dicintai para pembaca dari segala usia. Karena itu, novel ini bisa menjadi pilihanmu untuk menghabiskan hari di bulan September. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Karya Ziggy, Mind Blowing Abis!

3. The Magician's Nephew karya C.S. Lewis

The Magician's Nephew karya C.S. Lewis (etsy.com)

“What you see and what you hear depends a great deal on where you are standing. It also depends on what sort of person you are.” ― C.S. Lewis, The Magician's Nephew

Novel ini akan membawamu dalam perjalanan ajaib menuju penciptaan Narnia, saat dua anak yang penasaran, Digory dan Polly, secara tidak sengaja menemukan dunia penuh keajaiban melalui kekuatan cincin ajaib.

Lewis dengan mahir memadukan kisah petualangan, moralitas, dan konsekuensi dari pilihan ketika anak-anak itu bertemu dengan sejumlah makhluk fantastis dan kejahatan besar yang mengancam untuk mencemari dunia yang baru lahir ini.

Novel ini menjelajahi asal-usul Narnia sambil menawarkan perjalanan yang tak lekang oleh waktu antara kebaikan dan kejahatan serta kekuatan transformatif dari keberanian dan kasih sayang. Cocok untuk kamu yang ingin membaca karya imajinatif namun tetap inspiratif. 

4. The Vanishing Half karya Brit Bennett

The Vanishing Half karya Brit Bennett (bookclubchat.com)

“In the dark, you could never be too black. In the dark, everyone was the same color.” ― Brit Bennett, The Vanishing Half

Novel yang menyentuh dan menggugah yang menggali tema identitas, ras, keluarga, dan pilihan-pilihan rumit yang membentuk kehidupan kita. Kisah ini mengikuti kehidupan dari saudara kembar, Desiree dan Stella, yang tumbuh di sebuah komunitas kecil kulit hitam namun mengambil jalan yang sangat berbeda. Stella memilih untuk menjadi kulit putih dan memasuki dunia yang penuh dengan hak istimewa, sementara Desiree tetap terhubung dengan akarnya.

Novel ini terbentang selama beberapa dekade, mengeksplorasi bagaimana pilihan mereka tidak hanya berdampak pada kehidupan mereka sendiri, tetapi juga pada kehidupan anak-anak mereka. Penceritaan Bennett yang luar biasa mengeksplorasi seluk-beluk identitas rasial dan cara-cara di mana ekspektasi masyarakat dapat menyebabkan pengorbanan pribadi yang mendalam. Novel ini menawarkan pembahasan yang menarik tentang interaksi antara ras, budaya, dan aspirasi individu, yang pada akhirnya bisa mengajakmu merenungkan kerumitan pengalaman manusia.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Sastra Fiksi Karya Penulis Indonesia untuk Gen Z

5. Murder on the Orient Express karya Agatha Christie

Murder on the Orient Express karya Agatha Christie (foliosociety.com)

“The impossible cannot have happened, therefore the impossible must be possible in spite of appearances.” ― Agatha Christie, Murder on the Orient Express

Novel misteri klasik yang membawamu dalam perjalanan mendebarkan di atas kereta api Orient Express yang mewah. Ketika seorang penumpang kaya Amerika dibunuh, detektif terkenal Hercule Poirot dipanggil untuk memecahkan kejahatan yang membingungkan tersebut. Saat Poirot dengan cermat mengungkap jaringan petunjuk dan menginterogasi beragam karakter, dia mengungkap kerumitan motif dan rahasia.

Alur cerita Christie yang cerdik dan twist yang cerdas akan membuatmu bergabung dengan Poirot dalam menyusun teka-teki. Di luar teka-teki yang menegangkan, novel ini juga menyelidiki tema-tema keadilan, moralitas, dan kompleksitas sifat manusia. Tepat untukmu yang ingin memiliki pengalaman membaca yang menarik dan mendalam.

6. Anxious People karya Fredrik Backman

Anxious People karya Fredrik Backman (libromaniacs.com)

“Nothing is easier for people who never do anything themselves than to criticize someone who actually makes an effort.” ― Fredrik Backman, Anxious People

Novel ini berkisah tentang perampokan bank yang gagal yang secara tidak sengaja mengarah ke situasi penyanderaan. Cerita ini terjadi di sebuah apartemen di mana sekelompok orang yang awalnya tidak saling berhubungan dipertemukan sebagai sandera dan penculik. Seiring dengan situasi yang terjadi, buku ini menggali kehidupan dan kisah para tokoh ini, yang masing-masing bergumul dengan kecemasan, penyesalan, dan rasa insecure mereka sendiri.

Melalui serangkaian wawancara dan interaksi di antara para sandera dan penculik, novel ini mengeksplorasi tema-tema hubungan antarmanusia, empati, kerentanan, dan topeng-topeng yang dikenakan orang untuk menyembunyikan jati diri mereka yang sebenarnya. Novel ini menyinggung kompleksitas hubungan, dinamika keluarga, dan dampak dari keputusan di masa lalu terhadap keadaan saat ini.

Cerita ini memadukan humor, kasih sayang, dan pengamatan mendalam tentang kondisi manusia, yang pada akhirnya menyoroti potensi hubungan yang tak terduga dan pengembangan diri, bahkan di tengah-tengah krisis. Kamu yang sedang ingin membaca novel unik namun kisah akhirnya tetap seru, coba baca ini deh!

Baca Juga: 6 Film David Fincher Adaptasi Novel, The Killer Siap Tayang!

7. The Dutch House karya Ann Patchett

The Dutch House karya Ann Patchett (harpercollins.com)

“You have to serve those who need to be served, not just the ones who make you feel good about yourself.” ― Ann Patchett, The Dutch House

Novel ini mengikuti kehidupan kakak beradik Danny dan Maeve selama beberapa dekade yang berlatar di Dutch House yang penuh teka-teki. Dutch House adalah sebuah rumah megah dengan sejarah yang rumit. Kisah ini menggali tema keluarga, cinta, kehilangan, dan dampak masa lalu yang abadi dalam kehidupan kita. Patchett dengan terampil menggali kedalaman hubungan antara Danny dan Maeve bahkan dalam menghadapi kesulitan.

Kisah ini menjadi semakin menarik karena mengangkat topik tentang kekayaan, hak istimewa, dan bagaimana harta benda dapat membentuk identitas kita. Dutch House itu sendiri menjadi metafora untuk beban emosional para karakter dan beban masa lalu. Dijamin akan ingin terus membalik halaman berikutnya jika kamu membaca novel ini. 

8. Little House in the Big Woods karya Laura Ingalls Wilder

Little House in the Big Woods karya Laura Ingalls Wilder (harpercollins.com)

"Wild animals would not stay in a country where there were so many people. Pa did not like to stay, either. He liked a country where the wild animals lived without being afraid." ― Laura Ingalls Wilder, Little House in the Big Woods

Novel ini memberikan gambaran sekilas yang memukau dan penuh nostalgia tentang kehidupan para pendatang di akhir abad ke-19. Melalui mata Laura muda, buku ini melukiskan dengan jelas perjuangan dan kegembiraan sehari-hari keluarga tersebut saat mereka mengarungi tantangan hidup di padang gurun Wisconsin.

Dengan deskripsi yang menyentuh dan rasa yang mendalam, Wilder membawa akan membacamu ke masa ketika dunia masih sederhana, menekankan pentingnya keluarga, kemandirian, dan keindahan yang ditemukan dalam harmoni alam. Sangat tepat untuk kalian yang ingin merasakan kehangatan melalui imajinasi membaca novel. 

Semoga rekomendasi novel-novelnya menyenangkan, memperkaya, dan mampu menemani hari-hari serumu di bulan September. Selamat membaca!

Baca Juga: 6 Novel Asia Berlatar Sekolah dengan Cerita Non-Percintaan