5 Cara Cerdas Hadapi Rekan Kerja Pasif Agresif di Kantor, Tetap Tenang

Jangan jadikan beban, fokus pada solusi

Salah satu yang paling sulit dihadapi adalah rekan kerja dengan karakter pasif agresif. Individu seperti ini sering kali memiliki karakter yang secara halus seakan meremehkan kemampuan orang lain. Dilihat dari pemahamannya, karakter pasif agresif ini adalah orang yang mengekspresikan perasaan negatif secara tidak langsung, alih-alih dilakukan secara terbuka.

Di lingkungan kerja, orang dengan karakter pasif agresif ini sering kali dianggap merepotkan. Contohnya, mereka akan bertindak sangat antusias saat menerima permintaan tugas dari orang lain, namun bukannya memenuhi permintaan tersebut, orang tersebut justru mengungkapkan kemarahan atau kebencian saat tidak mampu memenuhi tugas tersebut. Lantas, apa saja cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi orang dengan karakter pasif agresif?

Baca Juga: 5 Pentingnya Memahami Perbedaan Cara Kerja dengan Rekan

1. Tetap tenang

5 Cara Cerdas Hadapi Rekan Kerja Pasif Agresif di Kantor, Tetap Tenangilustrasi karyawan sedang berdiskusi di meja kantor (pexels.com/Gustavo Fring)

Di lingkungan kantor, emosi sering kali memuncak, terlebih saat harus berhadapan dengan rekan kerja yang pasif agresif. Kamu mungkin merasa sedang berdiri di atas tali dan berusaha menyeimbangkan diri, di mana artinya saat ada satu kesalahan, akan terjadi kekacauan. Oleh karena itu, aturan pertama yang harus kamu terapkan ketika menghadapi rekan kerja pasif agresif adalah dengan ketenangan. Jangan biarkan hal-hal negatif memengaruhimu. Kamu juga harus ingat, bahwa perilakunya itu mencerminkan seperti apa dirinya, bukan tentang seperti apa kamu.

Tetap bersikap dalam situasi seperti ini mungkin terdengar sulit, terutama jika kamu melihat tindakan mereka begitu provokatif. Namun, saat kamu bereaksi secara emosional, itu hanya akan memberikan mereka keuntungan. Jangan lupa untuk menarif nafas dalam-dalam, fokuslah untuk menjadi tenang dan terkendali. Cara ini bukan hanya untuk menjaga kesejahteraan yang kamu miliki, tetapi juga membantu menumbuhkan lingkungan kerja yang saling profesional bagi semua orang.

2. Tunjukkan empati

5 Cara Cerdas Hadapi Rekan Kerja Pasif Agresif di Kantor, Tetap Tenangilustrasi para karyawan sedang berdiskusi (pexels.com/Monstera Production)

Tips satu ini mungkin terdengar sedikit "menyebalkan", karena kamu harus menerapkan sikap ini untuk seorang teman yang pasif agresif. Tetapi, menurut psikologi, maksud bersifat empati di sini bukan berarti kamu memaafkan mereka atau bertindak seperti "keset" bagi orang-orang pasif agresif ini. Bersikap empati untuk rekan kerja pasif agresif bisa berarti saat kamu belajar untuk lebih memahami apa alasan di balik mereka bersikap seperti itu. Bisa jadi karena orang itu sedang menghadapi stres pribadi atau perasaan terancam di tempat kerja.

Apa pun alasan yang rekan kerja tersebut miliki, saat kamu lebih dapat melihat sudut pandang dari mereka, maka kamu bisa menentukan respon yang lebih efektif. Jadi, saat menghadapi rekan kerja pasif agresif, daripada kamu lelah sendiri, ada baiknya untuk lebih coba memahami siapa mereka. Bersikap seperti ini bukan berarti kamu harus menoleransi perilaku mereka, tetapi setidaknya kamu bisa mengatasi masalah ini dengan kepekaan dan menemukan solusi yang membangun.

3. Tetapkan batasan yang jelas

5 Cara Cerdas Hadapi Rekan Kerja Pasif Agresif di Kantor, Tetap Tenangilustrasi karyawan sedang rapat di kantor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dalam dunia pekerjaan, menerapkan batasan yang jelas itu sangat penting dan akan sangat membantu dalam menghadapi berbagai bentuk masalah kantor, termasuk rekan kerja yang pasif agresif. Menurut buku berjudul Breaking The Attachment: How To Overcome Codependency in Your Relationship yang ditulis oleh Tina Fey, kamu bisa belajar bahwa menetapkan batasan dapat membangun sebuah hubungan berjalan dengan lebih sehat. Prinsip ini juga bisa berlaku untuk kehidupan proefesional kamu di kantor. Contohnya, saat kamu melihat kolega yang berkomentar sinis padamu, penting untuk menghadapi secara langsung.

Jika kamu menunjukkan batasan dengan mengatakan teguran terhadap komentar tersebut secara sopan dan tegas, orang lain akan bisa memahami bahwa perilaku seperti itu tidak dapat ditoleransi. Jangan melakukan pendekatan secara konfrontatif, sebaliknya bersikaplah jelas dan tegas. Meskipun mulanya mungkin akan terasa kurang nyaman, namun menetapkan batasan akan membantu kamu mengelola situasi secara efektif dan mendapatkan rasa hormat dari rekan-rekan kerja kamu.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Dihormati dan Dihargai Rekan Kerjamu

4. Fokus pada solusi, bukan masalah

5 Cara Cerdas Hadapi Rekan Kerja Pasif Agresif di Kantor, Tetap Tenangilustrasi karyawan sedang berdiskusi (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sangat mudah untuk terjebak di dalam perilaku negatif dari rekan kerja berkarakter pasif agresif. Namun, jika kamu berlarut-larut dalam sikap kurang mengenakan mereka tersebut, bisa menimbulkan siklus frustasi dan kebencian. Seperti yang pernah dikatakan oleh Eleanor Roosevelt, "Berbicara mengenai kedamaian saja tidak cukup, seseorang harus mempercayainya. Dan mempercayai saja juga tidak cukup, seseorang harus mengusahakannya." Jadi, coba alihkan masalah yang kamu hadapi hanya pada solusinya.

Daripada memikirkan bentuk perilaku pasif agresif rekan kerja yang dimaksud, lebih baik fokus terhadap cara untuk mengatasi perilakunya tersebut. Kamu bisa melakukan percakapan terbuka tentang kekhawatiran kamu atau berbicara dengan supervisor jika memang diperlukan. Kamu juga bisa mencoba mencari cara meminimalkan interaksi dengan orang tersebut jika bisa. Dengan berfokus pada solusi, kamu bisa mengambil langkah proaktif untuk memperbaiki situasi kerja kamu.

5. Carilah dukungan

5 Cara Cerdas Hadapi Rekan Kerja Pasif Agresif di Kantor, Tetap Tenangilustrasi karyawan sedang rapat di kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Dalam situasi menantang, seperti saat menghadapi rekan kerja dengan karakter pasif agresif, mencari dukungan bantuan dapat menjadi aset yang berharga. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi kolega, teman, atau mentor terpercaya. Mereka mungkin dapat memberi kamu nasihat, perspektif baru, atau sekadar memberikan simpati saat kamu membutuhkannya. Bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman, dapat membantu kamu mengatasi situasi menyulitkan yang kamu hadapi ini dengan lebih efektif.

Ingat, bahwa kamu tidak harus menghadapi situasi menyulitkan akibat rekan kerja pasif agresif ini sendirian. Percayalah juga bahwa saat bersama-sama kamu akan bisa menemukan lebih banyak kekuatan. Pada kenyataannya, di lingkungan kantor yang serba profesional, kamu memang tidak bisa selalu menghindari masalah. Maka, terkadang kuncinya memang ada pada bagaimana pola-pikir kamu dalam menghadapi masalah. Seperti yakinlah bahwa kamu akan bisa menemukan dukungan lebih banyak nilai positif saat menghadapi masalah bersama-sama.

Dalam bersikap di lingkungan kantor, terkadang memang lebih baik untuk hanya fokus untuk membangun hubungan yang tulus berdasarkan rasa hormat dan kolaborasi. Daripada kamu terjebak dalam gosip atau bentuk politik kantor lainnya. Tetaplah bersikap profesional dan pertahankan komunikasi yang jelas baik dengan sesama rekan kerja maupun supervisor. Pertahankanlah sikap positif dan carilah peluang untuk berkontribusi positif  terhadap tempat kerja.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Punya Rekan Kerja Toxic, Waspada Ya!

Nadhifa Salsabila Kurnia Photo Verified Writer Nadhifa Salsabila Kurnia

Menulis dimana saja dan kapan saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya