5 Aturan Menyiapkan Dana Darurat, Simpan di Tempat yang Tepat

Jangan digunakan untuk kebutuhan yang gak mendesak

Tidak ada yang bisa meramal masa depan. Kamu tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari—apakah kamu masih memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang stabil atau tiba-tiba jatuh sakit hingga tak bisa produktif. Karena itu, penting untuk memiliki kesiapan finansial agar kondisimu tetap aman meski menghadapi tantangan.

Dalam merencanakan keuangan, kamu perlu menyiapkan dana darurat. Sesuai namanya, dana ini bertujuan sebagai penyangga di situasi tak terduga. Ada beberapa aturan dalam menyimpan dana darurat seperti yang dijelaskan berikut ini. Pastikan kamu memahaminya dan menerapkannya agar dana daruratmu bisa dioptimalkan.

Baca Juga: 6 Biaya yang Harus Dipersiapkan saat Liburan, Ada Dana Darurat!

1. Pahami jumlah ideal dana darurat

5 Aturan Menyiapkan Dana Darurat, Simpan di Tempat yang Tepatilustrasi menghitung uang (pexels.com/Alexander Mills)

Pertama, pahamilah berapa banyak yang mesti dipersiapkan untuk dana darurat. Jumlah ini sebenarnya bervariasi, tergantung gaya hidup, pengeluaran bulanan, dan jumlah tanggungan. Kalau kamu single, idealnya dana darurat mencakup 3—6 kali pengeluaran.

Sebagai contoh, pengeluaranmu untuk biaya kos, tagihan listrik, transportasi, makan, dan gaya hidup berkisar Rp5 juta per bulan. Maka dari itu, kamu perlu menyiapkan dana darurat sebesar Rp15 juta—Rp30 juta. Namun, skenario ini berbeda jika kamu sudah berkeluarga dan punya tanggungan.

Biaya yang dipersiapkan harus mencakup kebutuhan pribadi dan seluruh anggota keluarga. Agar lebih aman, sebaiknya persiapkan dana darurat sebesar 6—12 kali pengeluaran untuk kamu yang sudah menikah dan punya anak.

2. Pisahkan dari rekening sehari-hari

5 Aturan Menyiapkan Dana Darurat, Simpan di Tempat yang Tepatilustrasi rekening bank (vecteezy.com/sasirin pamai)

Dana darurat sebaiknya dipisahkan dari rekening yang digunakan sehari-hari agar kamu gak tergoda untuk menggunakannya. Jika disimpan di rekening yang sama, uangnya khawatir cepat habis, karena digunakan untuk hal yang tak mendesak. Apalagi kalau kamu punya akses m-banking yang memudahkan segala jenis transaksi.

Menyimpan dana darurat di rekening yang berbeda juga membantumu melacak jumlah pasti dari dana darurat yang kamu miliki. Dengan begitu, kamu akan mengetahui jika jumlahnya masih kurang dari target sehingga bisa dipersiapkan agar sesuai dengan tujuan.

3. Simpan di instrumen yang likuid

5 Aturan Menyiapkan Dana Darurat, Simpan di Tempat yang Tepatilustrasi menarik uang (pexels.com/Ono Kosuki)

Pastikan dana darurat disimpan di instrumen keuangan yang mudah dicairkan. Tabungan bank adalah pilihan ideal karena memungkinkanmu mengakses dana dengan cepat saat dibutuhkan. Kamu bisa mengambilnya di ATM sewaktu-waktu.

Jangan menyimpan dana darurat dalam bentuk investasi yang fluktuatif atau sulit dicairkan, seperti saham, deposito, atau properti. Instrumen ini akan membuatmu kesulitan untuk mencairkan dana dalam keadaan mendesak. Karenanya, pastikan simpan dana darurat di tempat yang likuid dan aman.

Baca Juga: 5 Perbedaan Dana Darurat dan Tabungan, Lebih Penting yang Mana?

4. Gunakan fitur auto-debet

5 Aturan Menyiapkan Dana Darurat, Simpan di Tempat yang Tepatilustrasi menyimpan dana darurat (vecteezy.com/johnstocker)

Agar konsisten menyiapkan dana darurat setiap bulannya, kamu bisa menggunakan fitur auto-debet supaya uangnya langsung dialokasikan untuk dana darurat. Ini akan memudahkanmu menabung tanpa perlu mentransfer ke rekening dana darurat secara manual. Jadi, tak ada alasan lupa untuk mengalokasikannya.

Kamu bisa menentukan berapa persen dari penghasilan yang secara otomatis dipindahkan ke rekening tersebut setiap bulannya. Hal ini juga mendorongmu untuk lebih disiplin, karena pengeluaran akan otomatis terpotong sebelum kamu menggunakannya untuk keperluan lain.

5. Tinjau dan evaluasi dana darurat secara berkala

5 Aturan Menyiapkan Dana Darurat, Simpan di Tempat yang Tepatilustrasi mengevaluasi dana darurat (freepik.com/tirachardz)

Keadaan keuanganmu bisa berubah, begitu juga kebutuhan akan dana darurat. Karena itu, penting untuk meninjau jumlah dana darurat secara berkala, minimal satu kali dalam setahun. Jika ada perubahan dalam pengeluaran atau gaya hidup, seperti menikah dan punya anak, kamu mungkin perlu menambah jumlah dana yang disimpan.

Dengan melakukan evaluasi ini, kamu bisa memastikan bahwa dana darurat sesuai dengan kebutuhan. Ini juga membantumu mengetahui sejauh mana target dana daruratmu sudah terpenuhi, sehingga kamu bisa melakukan penyesuaian yang tepat.

Dengan mengikuti aturan ini, kamu bisa memastikan bahwa dana darurat yang kamu punya bisa diandalkan saat dibutuhkan. Memiliki dana darurat yang cukup juga memberikan rasa tenang dan aman, karena kamu tahu ada dana yang bisa digunakan menghadapi keadaan tak terduga.

Baca Juga: 5 Alasan Utama Mengapa Kamu Harus Memiliki Dana Darurat

Nadhifa Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya