6 Alasan Terlalu Banyak Pilihan Justru Bikin Ragu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seringkali kita menyusun banyak opsi pilihan saat hendak mengambil keputusan. Jika dilihat sekilas, kita memiliki banyak jalan yang bisa diambil. Tapi apakah dengan memperbanyak pilihan membuat keputusan tepat sasaran? Tentu ini harus dipertimbangkan dengan matang sebelum salah melangkah.
Pada faktanya terlalu banyak pilihan justru menimbulkan keraguan. Ketika mengambil keputusan selalu diliputi oleh rasa cemas dan pesimis. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Tentu ada sebab-sebab di baliknya. Alasan berikut menjelaskan mengapa terlalu banyak pilihan justru bikin ragu.
1. Terjebak overload informasi
Seringkali kita menyusun opsi pilihan terlalu banyak. Baik untuk keputusan dalam jangka pendek. Maupun keputusan yang berkaitan dengan masa depan. Tapi apakah menyusun terlalu banyak pilihan merupakan sikap yang tepat?
Pada kenyataannya terlalu banyak pilihan justru menimbulkan kerugian. Kita akan terjebak overload informasi. Menghadapi pilihan malah diliputi kebingungan dan tidak mampu mengambil langkah apapun. Jika sudah seperti ini, kehidupan akan berjalan stagnan.
Baca Juga: 5 Tips Membimbing Anak yang Suka Cari Uang, Kecil-kecil Produktif!
2. Terlalu khawatir salah mengambil keputusan
Seringkali kita menganggap terlalu banyak pilihan merupakan solusi yang baik. Otomatis semakin banyak jalan untuk menyelesaikan masalah. Namun demikian, sudut pandang ini perlu diperbaiki kembali. Beberapa hal menjadi alasan mengapa banyak pilihan justru menimbulkan keraguan.
Kita akan terjebak pada rasa khawatir dalam mengambil keputusan. Dari awal sudah terpaku pada risiko dan kemungkinan terburuk. Dalam kondisi seperti ini, otak tidak mampu berpikir secara objektif untuk menentukan keputusan yang tepat.
3. Terdapat beban kognitif
Pernahkah kamu merasa ragu-ragu saat memiliki terlalu banyak pilihan? Alih-alih mengambil keputusan yang tepat dan efektif. Kehidupan justru terjebak pada fase stagnan. Tentu kita harus memahami mengapa banyak pilihan justru menimbulkan keraguan.
Editor’s picks
Salah satunya dipengaruhi oleh beban kognitif. Saat dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan, otak dipaksa bekerja secara berlebihan. Tanpa sadar kita akan terjebak sikap overthinking. Ini tidak hanya memicu kelelahan berpikir, namun juga mengganggu keseimbangan emosi.
4. Khawatir dikecewakan oleh ekspektasi
Sebagai manusia, tentu kita sudah tidak asing dengan sisi keterbatasan. Mau tidak mau harus membuat pilihan yang tepat. Baik mengenai keputusan dalam hal akademis, kehidupan pribadi, sampai dengan konsentrasi terhadap karier dan pekerjaan.
Menjadi persoalan tersendiri saat kita memiliki terlalu banyak pilihan. Kondisi demikian justru memicu dampak negatif. Kita khawatir dengan realita yang tidak sesuai ekspektasi. Karena dengan menyusun opsi pilihan terlalu banyak, otomatis menumbuhkan ekspektasi yang tinggi tentang pilihan terbaik.
5. Pengaruh keterbatasan sudut pandang
Hidup adalah tentang pilihan. Tentu kita harus mampu memilih jalan dan keputusan yang tepat. Karena ini turut mempengaruhi langkah di masa depan. Ketika seseorang membuat pilihan yang keliru, akan menghadirkan sejumlah permasalahan rumit.
Tapi membuat terlalu banyak pilihan juga bukan kondisi yang menguntungkan. Karena sebagai manusia kita memiliki keterbatasan sudut pandang. Inilah yang menyebabkan terlalu banyak pilihan justru menimbulkan keraguan. Karena perspektif yang terbatas, kita tidak bisa mengetahui setiap opsi pilihan secara menyeluruh.
6. Tidak mampu berpikir realistis
Pilihan adalah salah satu situasi yang pasti dihadapi setiap orang. Agar langkah ke depan tidak terhambat, sebisa mungkin kita harus membuat pilihan yang tepat. Pastinya dengan mempertimbangkan efisiensi serta efektivitas. Sekaligus meminimalisir kemungkinan terburuk.
Tapi ini tidak dimiliki oleh orang-orang yang menyusun terlalu banyak pilihan. Mereka justru tidak mampu berpikir realistis. Seringkali alur berpikir didominasi oleh rasa takut dan kecemasan. Bahkan terpaku oleh ekspektasi yang belum tentu sesuai dengan fakta.
Boleh saja kita berharap memilih keputusan yang tepat, tapi memiliki terlalu banyak pilihan justru bikin ragu. Hal ini tentu bukan langkah yang tepat, kan? Sebab, keraguan yang muncul justru merepotkan diri. Akibatnya, banyak urusan penting dan prioritas terhambat. Jika kamu tidak ingin menghadapi permasalahan rumit, tentu harus lebih bijaksana dalam membuat opsi pilihan.
Baca Juga: 5 Hal Positif Ini akan Datang Saat Kamu Berani Mendobrak Rasa Ragu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.