5 Alasan Susah Keluar dari Dorongan Perfeksionis, Terpaku Persaingan?

Termasuk keinginan untuk unjuk diri

Apakah kamu termasuk seseorang yang menginginkan kesempurnaan? Bisa dipastikan banyak dari kita yang menginginkan hal tersebut. Sebenarnya ini adalah hal yang wajar. Asal tidak terpaku pada konsep kesempurnaan secara berlebihan.

Tahukah kamu? Ternyata ada beberapa orang yang susah keluar dari dorongan perfeksionis. Mereka beranggapan jika standar kesempurnaan wajib dicapai. Entah dengan cara yang jujur, atau harus menjatuhkan antar sesama.

Fenomena ini tentu menarik perhatian. Ternyata ada alasan dibalik seseorang yang susah keluar dari dorongan perfeksionis.

1. Tidak mau mengubah mindset

5 Alasan Susah Keluar dari Dorongan Perfeksionis, Terpaku Persaingan?ilustrasi perfeksionis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pernahkah kamu melihat seseorang yang memiliki mindset harus sempurna? Atau kamu termasuk salah satu di antara orang itu? Mereka tidak menerima sedikitpun cacat dan cela. Baginya kesempurnaan mutlak harus diraih, meskipun harus mengorbankan lingkungan sekitar.

Tentu saja ini menjadi salah satu alasan mengapa seseorang susah keluar dari dorongan perfeksionis. Ia tidak mau memperbaiki mindset harus sempurna. Perfeksionis dijadikan sebagai prinsip dasar dalam berusaha. Seolah lupa jika kesempurnaan tidak bisa diraih hanya dalam satu tahap.

2. Terpaku oleh persaingan

5 Alasan Susah Keluar dari Dorongan Perfeksionis, Terpaku Persaingan?ilustrasi perfeksionis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ada beragam persaingan di lingkungan sekitar. Jika kita membahas persaingan, tentu ini merupakan kompetisi antara satu  dengan lainnya untuk menjadi yang paling unggul. Baik itu persaingan secara sehat maupun curang. Tapi, apa jadinya jika kita terpaku pada persaingan?

Tentu akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku. Mereka yang bersaing tidak ragu memforsir dirinya secara berlebihan. Bahkan sampai menekan diri di luar batas kemampuan yang dimiliki. Hidup terletak pada prinsip menang atau kalah. 

Baca Juga: 4 Pentingnya Fokus pada Perbaikan daripada Sikap Perfeksionis

3. Selalu mengikuti ekspektasi orang lain

5 Alasan Susah Keluar dari Dorongan Perfeksionis, Terpaku Persaingan?ilustrasi perfeksionis (pexels.com/Cottonbro)

Ekspektasi orang lain memang tidak bisa dikendalikan. Sebagaimana yang kita tahu, seseorang memiliki standar kesempurnaannya masing-masing. Berusaha mengikuti standar orang lain tidak akan pernah ada habisnya.

Sikap selalu mengikuti ekspektasi orang lain rupanya menjadi penyebab mengapa seseorang susah keluar dari dorongan perfeksionis. Mereka berusaha melakukan apapun asal orang-orang di sekitarnya puas dan memberi respon positif. Meskipun dirinya harus mengabaikan keseimbangan emosi dan pikiran.

4. Keinginan unjuk diri

5 Alasan Susah Keluar dari Dorongan Perfeksionis, Terpaku Persaingan?ilustrasi perfeksionis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Konsep kesempurnaan tentu sudah tidak asing lagi. Seseorang berusaha bisa menjadi sosok yang paling unggul. Tidak boleh ada setitikpun cela yang menyertai. Memang tidak dapat dimungkiri fenomena seperti ini kerap dijumpai.

Tapi, di balik sikap terpaku kesempurnaan tersebut, pasti ada alasan yang menyertainya. Salah satunya keinginan untuk unjuk diri. Entah itu ingin menunjukkan kepada orang-orang sekitar atau kepada mereka yang pernah meremehkan. Inilah yang membuat sikap perfeksionis tumbuh tidak terkendali.

5. Belum mampu memahami pentingnya proses

5 Alasan Susah Keluar dari Dorongan Perfeksionis, Terpaku Persaingan?ilustrasi perfeksionis (pexels.com/Anna Shvets)

Proses merupakan bagian penting dari kesuksesan. Ibarat mendaki gunung, kita tidak bisa langsung mencapai puncak. Tapi harus melewati jalur pendakian dan singgah di beberapa pos terlebih dahulu. Dalam berproses konsistensi dan kesabaran adalah kunci utama.

Tapi, menjadi hal buruk saat kita tidak mampu menghargai proses yang dilewati. Inilah yang membuat kita susah keluar dari dorongan sikap perfeksionis. Sebagai manusia, kita menginginkan keberhasilan tercapai dalam satu tahap tanpa kekurangan. Seolah melupakan jika dalam berusaha juga perlu berbenah.

Dorongan perfeksionis yang terlalu berlebihan bisa mengganggu kestabilan mental. Jika dicermati, ternyata ada beberapa hal yang membuat seseorang terjebak dorongan sikap perfeksionis. Entah disebabkan oleh standar orang lain, atau memang terpaku oleh persaingan dan upaya untuk diri. Kelima hal di atas tentu harus diwaspadai.

Baca Juga: 5 Strategi Sikapi Persaingan Gak Sehat di Tempat Kerja, Jauhi Gosip!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya