7 Alasan Fase Quarter Life Crisis Sering Terjebak Perasaan Gak Puas

Karier dan keuangan belum stabil

Menjadi seorang dewasa muda adalah sebuah tantangan. Banyak hal ingin diwujudkan di usia muda. Apalagi kamu masih memiliki energi penuh. Namun, menjalani masa quarter life crisis juga butuh kekuatan mental.

Perasaan tidak puas ternyata sering hadir dan mendominasi diri. Hati dan pikiran tidak pernah tenang. Keingintahuan muncul mengapa menjalani dewasa muda justru lekat dengan perasaan tidak puas. Beberapa alasan bisa kamu jadikan bahan renungan.

1. Menghadapi ketidakstabilan finansial

7 Alasan Fase Quarter Life Crisis  Sering Terjebak Perasaan Gak Puasilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kestabilan finansial menjadi tolok ukur kesuksesan. Dengan kondisi keuangan yang tertata, kesejahteraan hidup turut meningkat. Hal ini menjadi dambaan semua orang, tidak terkecuali kalangan generasi muda.

Tapi fakta justru menunjukkan kondisi jauh dari harapan. Saat berada di fase quarter life crisis, justru menghadapi ketidakstabilan finansial. Kondisi ini yang memicu perasaan tidak puas. Akibat kondisi finansial yang masih belum tertata, banyak tujuan hidup tidak tercapai

2. Didominasi ambisi menggebu-gebu

7 Alasan Fase Quarter Life Crisis  Sering Terjebak Perasaan Gak Puasilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Olia Danilevich)

Ambisi menjadi pendorong seseorang agar menunjukkan kinerja terbaik. Apalagi bagi generasi muda, mereka termotivasi menjadi kalangan produktif. Seluruh potensi dan kemampuan diri dimaksimalkan demi pencapaian terbaik.

Meskipun begitu, generasi muda juga identik dengan ambisi yang menggebu-gebu. Tentu ini menjadi alasan mereka sering terjebak perasaan tidak puas. Tujuan jangka panjang dipaksakan tercapai dalam waktu singkat. Sedangkan kapasitas diri masih sangat terbatas.

3. Menghadapi tekanan ekspektasi sosial

7 Alasan Fase Quarter Life Crisis  Sering Terjebak Perasaan Gak Puasilustrasi berdiskusi (pexels.com/Kindel Media)

Hidup di lingkungan masyarakat, kamu harus siap menghadapi tekanan ekspektasi sosial. Pasalnya, setiap orang memiliki standar masing-masing. Standar yang kamu miliki bisa jadi berbeda dengan standar orang lain.

Ternyata ada alasan mengapa masa quarter life crisis sering terjebak perasaan tidak puas. Hal ini dipicu oleh tekanan ekspektasi sosial berlebihan. Baik ekspektasi dalam hal pendidikan, karier, maupun kestabilan finansial yang harus segera dicapai.

Baca Juga: 5 Tips agar Tak Merasa Stuck saat Mengalami Quarter Life Crisis

4. Ketidakpastian karier masa depan

dm-player
7 Alasan Fase Quarter Life Crisis  Sering Terjebak Perasaan Gak Puasilustrasi merasa kelelahan (pexels.com/Arina Krasnikova)

Perencanaan karier termasuk tujuan jangka panjang. Namun, meraih kemapanan karir di usia muda juga bukan perkara mudah. Kamu harus siap menghadapi banyak tantangan, termasuk menguatkan mental dan pikiran.

Ketidakpastian karier masa depan juga menjadi alasan fase quarter life crisis erat dengan perasaan tidak puas. Kamu belum menemukan passion yang tepat untuk karier jangka panjang. Lebih buruk lagi jika kamu belum memiliki perencanaan karier sama sekali.

5. Perbandingan dengan orang lain

7 Alasan Fase Quarter Life Crisis  Sering Terjebak Perasaan Gak Puasilustrasi obrolan rekan kerja (pexels.com/Edmond dantes)

Masing-masing orang memiliki lika-liku kehidupan yang harus dihadapi. Proses yang kamu jalani dengan orang lain tentu sudah berbeda. Kondisi demikian ini harus siap dihadapi pada saat usia muda.

Beberapa orang gemar saling membandingkan satu sama lain. Hal ini yang membuat fase quarter life crisis terjebak perasaan tidak puas. Perbandingan secara berkelanjutan bisa memicu persaingan tidak sehat. Seseorang rela melakukan segala cara untuk pencapaian sesaat.

6. Identitas diri yang terombang-ambing

7 Alasan Fase Quarter Life Crisis  Sering Terjebak Perasaan Gak Puasilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika seseorang mengenali identitas diri dengan baik, kehidupan lebih terarah. Prinsip dan pendirian bisa menjadi pedoman kuat dalam menjalani hidup. Namun menjadi permasalahan saat identitas diri masih terombang-ambing.

Fakta ini harus siap kamu hadapi saat menjalani fase quarter life crisis. Menjadi seorang dewasa muda, identitas diri belum terbentuk dengan jelas. Kamu masih sering terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh tertentu. Bahkan tidak bisa berpikir matang atas suatu persoalan

7. Pola pikir belum matang

7 Alasan Fase Quarter Life Crisis  Sering Terjebak Perasaan Gak Puasilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Fase quarter life crisis memang identik dengan perasaan tidak puas. Perasaan minder, bingung, dan kekhawatiran campur aduk jadi satu. Padahal menjalani fase dewasa muda adalah penentuan tujuan jangka panjang.

Kamu perlu mengenali alasan mengapa fase quarter life crisis sering terjebak perasaan tidak puas. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir bulu matang. Sasak dewasa muda masih sering bertindak gegabah. Mereka mengambil keputusan berdasarkan tuntutan emosi sesaat.

Fase quarter life crisis sering terjebak perasaan tidak puas. Kamu masih merasa kurang dengan kehidupan yang dijalani. Beberapa faktor turut menjadi penyebab. Di samping ketidakstabilan finansial, kamu juga masih mengalami krisis identitas sekaligus pola pikir yang belum matang.

Baca Juga: 5 Kesalahan Gen Z saat Hadapi Quarter Life Crisis, Coba Hindari!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya