3 Konsekuensi Saat Mempermainkan Integritas dan Konsistensi Seseorang

Sudah siap kehilangan reputasi di lingkungan sosial?

Integritas dan konsistensi. Mungkin kamu sering mendengar kedua hal ini. Integritas berkaitan dengan totalitas dan kesungguhan dalam menyelesaikan tanggung jawab. Sedangkan konsistensi berkaitan erat dengan ketelatenan dan keteraturan. Tapi terdapat permasalahan mengenai konsekuensi dan integritas. Tidak semua orang di lingkungan sekitar mampu menghargai kedua hal tersebut dengan baik.

Beberapa diantaranya merupakan individu yang gemar mempermainkan integritas dan konsistensi seseorang. Bahkan bertindak semena-mena dan tidak tahu terima kasih. Mempermainkan integritas dan konsistensi seseorang tidak bisa dianggap sebagai permasalahan sederhana. Dalam waktu cepat atau lambat, tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung. Sekarang saatnya mempertimbangkan dengan matang, apakah kamu mau merasakan sejumlah konsekuensi di bawah ini? Pikirkan baik-baik sebelum bertindak.

1. Menurunkan wibawa dan reputasi

3 Konsekuensi Saat Mempermainkan Integritas dan Konsistensi Seseorangilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Konsistensi dan integritas merupakan aset yang harus dijaga dengan baik. Termasuk menghargai konsistensi dan integritas yang terbangun dalam diri seseorang. Lain hanya ketika lingkungan tidak mampu bersikap secara bijaksana. Apalagi secara semena-mena sengaja mempermainkan integritas dan konsistensi seseorang dalam menyelesaikan tanggung jawab. Bahkan cenderung memanfaatkan totalitas dan kesungguhan.

Dampak jangka panjang yang pasti ditanggung adalah penurunan wibawa dan reputasi. Contohnya mendapat pandangan sebagai individu atau lingkungan yang tidak tahu terima kasih. Ke depannya, lingkungan seperti ini tidak akan dihargai oleh masyarakat. Bahkan cenderung dipandang sebelah mata dalam waktu berkelanjutan.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Punya Integritas Tinggi, Omongan dan Tindakannya Selaras

2. Kehilangan kepercayaan dari lingkungan sosial

3 Konsekuensi Saat Mempermainkan Integritas dan Konsistensi Seseorangilustrasi berhadapan dengan orang toksik (pexels.com/Yan Krukau)

Kepercayaan menjadi bagian penting dari lingkungan sosial. Karena ini yang menjadi simbol dari harmonisasi. Kita harus mampu menjaga kehidupan di lingkungan sosial agar tetap seimbang serta tidak terisolir. Tapi semua kembali lagi dari sikap dan karakter yang ditunjukkan saat berinteraksi. Menjadi kekeliruan besar saat seseorang mempermainkan konsistensi dan integritas yang tertanam dalam diri suatu individu.

Cepat atau lambat, sikap ini akan mempengaruhi kepercayaan di lingkungan sosial. Orang-orang tidak memandangnya sebagai sosok individu yang patut dihormati. Kehilangan kepercayaan dari orang lain berlaku dalam segala aspek. Tidak hanya dalam konteks pribadi, namun juga turut mempengaruhi kehidupan profesional. Masyarakat melihat pelaku yang tidak bisa menghargai konsistensi dan integritas sebagai manusia berkarakter buruk.

3. Membentuk citra diri atau lingkungan yang negatif

3 Konsekuensi Saat Mempermainkan Integritas dan Konsistensi Seseorangilustrasi solidaritas toxic (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Siapa yang ingin dikenal di lingkungan dengan cara-cara negatif? Bisa dipastikan tidak ada seorangpun yang menginginkan. Tapi semua kembali lagi pada sikap dan tingkah laku yang ditunjukkan oleh diri sendiri. Terutama dari cara kita dalam menghargai integritas dan konsistensi orang lain. Karena kesungguhan dan keteraturan sangat mahal jika dihargai dengan uang. Oleh sebab itu, harus turut diimbangi dengan sikap dan perlakuan yang ramah.

Tapi lain halnya saat seseorang justru mempermainkan integritas dan konsistensi seseorang. Ini yang akan menjadi cikal bakal citra diri negatif dalam lingkungan sosial. Seseorang yang tidak mau menghargai konsistensi dan integritas dianggap tidak beretika. Citra diri negatif yang mengakar kuat menjadi bagian dari sanksi sosial yang harus ditanggung.

Tentu kita tidak bisa mempermainkan integritas dan konsistensi seseorang. Karena kesungguhan dan keteraturan memiliki harga yang sangat mahal. Jika tidak mampu mengimbangi dari segi finansial, seharusnya menampilkan sikap yang ramah dan layak. Menjadi orang yang memanfaatkan totalitas dan kesungguhan seseorang, tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung. Tidak hanya dalam jangka pendek, namun ini juga menyangkut konsekuensi dalam jangka panjang yang mengakar kuat.

Baca Juga: 7 Alasan Kegagalan dapat Membentuk Karakter dan Integritas

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya