6 Bentuk Sikap Mempermasalahkan Masalah yang Harus Dihindari

Masalah bukan untuk diperdebatkan, namun dipecahkan

Kita tidak bisa memungkiri kenyataan jika hidup pasti berhadapan dengan masalah. Sosok manusia berkualitas pasti berani menghadapi permasalahan yang datang. Sedangkan sosok pengecut cenderung lari, meski sebenarnya ia yang memulai permasalahan tersebut.

Keputusan ada di tanganmu, apakah memilih menjadi sosok pemberani atau sosok pengecut. Setidaknya, terdapat enam bentuk sikap mempermasalahkan masalah yang harus dihindari. Sikap demikian justru memperkeruh situasi dan keadaan.

1. Saling melempar tanggung jawab

6 Bentuk Sikap Mempermasalahkan Masalah yang Harus Dihindariilustrasi terlibat konflik (pexels.com/Alex Green)

Kehadiran masalah sudah seharusnya diselesaikan karena masalah yang dibiarkan berlarut-larut bisa memicu persoalan baru. Tapi tidak semua orang berani menghadapi masalah. Alih-alih mencari jalan keluar, permasalahan justru disikapi dengan cara keliru.

Salah satunya ditunjukkan dengan sikap saling melempar tanggung jawab. Tidak ada yang mau ambil bagian untuk mencari solusi dari permasalahan. Setiap orang sibuk mencari aman sendiri. Termasuk mereka yang ditunjuk sebagai pemimpin.

2. Berusaha untuk mengkambing hitamkan orang lain

6 Bentuk Sikap Mempermasalahkan Masalah yang Harus Dihindariilustrasi terlibat konflik (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Untuk membedakan seseorang pemberani dan pengecut ternyata tidak susah. Kamu bisa mengamati dari caranya dalam menghadapi masalah. Apakah berusaha mencari solusi, atau justru mempermasalahkan masalah dengan memperkeruh suasana.

Dia ntara bentuk sikap mempermasalahkan masalah adalah mengkambing hitamkan orang lain. Mereka yang sudah berbuat kesalahan tidak berani mengambil pertanggungjawaban. Sebaliknya, justru menjadikan orang lain sebagai tameng. Manusia tak tahu apa-apa dijadikan umpan untuk menutupi sisi kesalahannya.

3. Mengisi pikiran dengan sudut pandang negatif

6 Bentuk Sikap Mempermasalahkan Masalah yang Harus Dihindariilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Andrea Picquadio)

Mempermasalahkan masalah tidak akan pernah ada habisnya. Untuk sesaat mungkin merasa tenang. Tapi permasalahan yang belum terselesaikan kelak pasti muncul kembali. Tentunya menimbulkan kekacauan yang lebih besar.

Apa saja bentuk sikap mempermasalahkan masalah yang harus dihindari? Termasuk di antaranya mengisi pikiran dengan sudut pandang negatif. Kamu memenuhi pikiran dengan rasa takut dan kegelisahan. Padahal prasangka buruk itu belum tentu terbukti kebenarannya, justru menghambat terciptanya solusi.

dm-player

Baca Juga: 6 Alasan Indah untuk Tetap Bertahan Hidup meski Masalah Terasa Berat

4. Memandang masalah sebagai akhir perjuangan

6 Bentuk Sikap Mempermasalahkan Masalah yang Harus Dihindariilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Alex Green)

Menjalani hidup harus siap berhadapan dengan masalah. Seorang manusia pemberani pasti mampun menghadapi setiap persoalan yang hadir. Tapi lain halnya dengan seseorang yang memiliki jiwa pengecut. Mereka justru mempermasalahkan masalah tanpa henti.

Terdapat sikap mempermasalahkan masalah yang harus dihindari, termasuk memandang permasalahan sebagai akhir perjuangan. Cara ini tidak akan menghentikan rasa takut dan kegelisahan. Sebaliknya, konsentrasi terganggu sehingga kamu gampang mengambil tindakan ceroboh.

5. Menjadikan masalah sebagai pemicu konflik dan perpecahan

6 Bentuk Sikap Mempermasalahkan Masalah yang Harus Dihindariilustrasi terlihat konflik (pexels.com/Liza Summer)

Menyikapi permasalahan memang harus hati-hati. Fokus utama bukan untuk mempermasalahkan masalah, tapi dengan mencari jalan keluar agar permasalahan segera selesai. Sudahkah kamu memiliki keterampilan tersebut dalam menghadapi masalah?

Sebaiknya hindari sikap mempermasalahkan masalah. Salah satu di antaranya menjadikan persoalan sebagai pemicu konflik dan perpecahan. Situasi yang sudah tidak terkendali semakin memanas. Dari satu permasalahan bisa menimbulkan persoalan baru yang tidak kalah rumit

6. Melibatkan pihak yang tidak seharusnya ke dalam masalah

6 Bentuk Sikap Mempermasalahkan Masalah yang Harus Dihindariilustrasi terlihat konflik (pexels.com/SHVETS Production)

Upaya menyelesaikan masalah memang harus berhati-hati. Karena satu kesalahan bisa menimbulkan kekacauan. Apalagi dengan adanya sikap mempermasalahkan masalah. Bisa dijamin persoalan tidak kunjung berakhir.

Salah satu sikap tersebut adalah melibatkan pihak yang tidak seharusnya ke dalam masalah. Cara ini tidak membuat situasi kondusif. Mereka yang tidak berkepentingan justru memanfaatkan keadaan. Situasi yang tidak terkendali dijadikan seseorang sebagai alat untuk meraih ambisinya.

Permasalahan sudah seharusnya dipecahkan. Bukan justru dipermasalahkan tanpa henti sampai melibatkan banyak pihak karena sikap mempermasalahkan masalah tidak membuat situasi kondusif. Sebaliknya, semakin memanas dan tidak terkendali. Bahkan banyak pihak tidak berkepentingan ikut campur di dalamnya.

Baca Juga: 5 Waktu yang Tepat Melibatkan Orang Lain dalam Menyelesaikan Masalah

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya