5 Akibat Buruk Kerap Melimpahkan Konsekuensi pada Orang Lain

Berpotensi menurunkan kredibilitas dan kepercayaan

Setiap tindakan dan keputusan pasti memiliki konsekuensi. Ini adalah realita yang gak dapat ditolak. Semua kembali lagi pada masing-masing individu. Apakah mereka menjadi tipe orang yang berani menanggung konsekuensi, atau malah lari dan melimpahkan kepada orang lain.

Menjadi hal buruk saat kita tumbuh menjadi orang yang kerap melimpahkan konsekuensi pada orang lain. Apalagi menyalahkan mereka yang gak tahu apa-apa. Mungkin di awal akibat buruk ini gak disadari. Tapi lambat laun, keenam hal ini pasti akan mempengaruhi kualitas hidup dan kepribadian.

Baca Juga: 5 Konsekuensi jika Nekat Memaksakan Hubungan yang Tak Mendapat Restu

1. Kehilangan kepercayaan dari lingkungan sekitar

5 Akibat Buruk Kerap Melimpahkan Konsekuensi pada Orang Lainilustrasi terkucil (pexels.com/Keira Burton)

Manusia memang tidak ada yang sempurna. Wajar jika kita melakukan kesalahan atau memiliki kekurangan. Tapi menjadi permasalahan jika tumbuh menjadi individu yang kerap melempar konsekuensi kepada orang lain. Karena sikap tersebut dapat memicu akibat buruk di kemudian hari.

Terlalu sering melimpahkan konsekuensi memicu kehilangan kepercayaan dari lingkungan sekitar. Orang-orang sekitar memandang sebelah mata setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Padahal, kepercayaan adalah elemen penting dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Saat seseorang kehilangan kepercayaan otomatis juga kehilangan identitas diri.

2. Kredibilitas mengalami penurunan terus menerus

5 Akibat Buruk Kerap Melimpahkan Konsekuensi pada Orang Lainilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seseorang dihormati tentu karena kredibilitas yang melekat dalam dirinya. Terutama menjadi sosok berwibawa dan bertanggung jawab. Tapi lain halnya ketika seseorang tumbuh menjadi individu yang gemar melempar konsekuensi pada orang lain.

Kita gak bisa menormalisasi sikap buruk ini. Kerap melimpahkan konsekuensi pada orang lain, pada akhirnya menurunkan kredibilitas. Baik di lingkungan kerja maupun masyarakat, dianggap sebagai sosok individu yang kurang bisa diandalkan.

Baca Juga: 5 Konsekuensi Memiliki Rumah Minimalis, Bukan untuk Keluarga Besar!

3. Menciptakan konflik dan ketegangan

5 Akibat Buruk Kerap Melimpahkan Konsekuensi pada Orang Lainilustrasi konflik dalam tim (pexels.com/RDNE Stock Project)

Kebiasaan buruk melimpahkan konsekuensi pada orang lain memang harus dihilangkan. Jika kita menganggap sikap demikian ini sebagai suatu hal yang normal, tentu akibat buruk akan mengikuti. Bahkan sisi negatif tersebut akan bertahan dalam jangka panjang dan memicu kekacauan.

Diantaranya adalah menciptakan konflik dan ketegangan. Karena setiap orang pasti tidak terima jika dirinya dituntut bertanggungjawab atas perbuatan yang gak dilakukan. Situasi ini yang berpotensi menimbulkan perselisihan dalam skala besar dan susah dipecahkan.

4. Mendorong diri menjadi individu gak bertanggung jawab

5 Akibat Buruk Kerap Melimpahkan Konsekuensi pada Orang Lainilustrasi merasa malas (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seberapa sering kamu melimpahkan konsekuensi pada orang lain? Seolah menjadi individu yang gak mau tahu atas kebijakan atau keputusan yang sudah diambil. Tanpa disadari, kebiasaan melemparkan konsekuensi pada orang lain bukan permasalahan sederhana. Mengapa bisa dikatakan demikian?

Terlalu sering melemparkan konsekuensi mendorong diri menjadi individu tidak bertanggung jawab. Ini akan memicu reputasi negatif yang berdampak dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya dalam hal karier di dunia kerja, tapi juga mempengaruhi kehidupan sosial di lingkungan masyarakat.

5. Pengembangan kebiasaan buruk yang menjadi budaya

5 Akibat Buruk Kerap Melimpahkan Konsekuensi pada Orang Lainilustrasi menyalahkan (pexels.com/Antoni shkraba)

Beberapa dari kita dengan mudahnya melimpahkan konsekuensi kepada orang lain. Seolah lepas tangan atas kekacauan yang baru saja dibuat. Bahkan memilih lari dari tanggung jawab dan meminta orang lain untuk membereskan situasi tersebut. Tapi apakah tindakan demikian ini bisa disebut bijaksana? Jawabannya tentu tidak.

Karena melimpahkan konsekuensi pada orang lain akan membawa sisi negatif. Ini adalah tonggak awal pengembangan kebiasaan buruk yang menjadi budaya. Kebiasaan ini berdampak panjang pada pola pikir yang akan mempengaruhi kehidupan di kemudian hari.

Tidak seharusnya kita melimpahkan konsekuensi pada orang lain. Apalagi meminta orang yang tidak terlibat apa pun untuk membereskan kekacauan. Beberapa akibat buruk akan mengikuti jika kita tetap mempertahankan perilaku demikian. Tidak hanya mempengaruhi kehidupan di dunia kerja. Tapi juga menjadi sisi negatif terhadap kehidupan pribadi.

Baca Juga: 5 Konsekuensi saat Kamu Mudah Baper dengan Penilaian Orang Lain

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya