5 Fakta Projection Bias, Fenomena yang Bikin Kamu Salah Prediksi

Hindari kesalahan prediksi

Pernahkah kamu membuat rencana besar untuk masa depan, tapi kenyataannya jauh berbeda? Atau kamu merasa yakin dengan pilihanmu saat ini, tapi ternyata kamu menyesal di kemudian hari? Nah, kamu mungkin terjebak dalam projection bias.

Projection bias adalah kecenderungan untuk melebih-lebihkan bagaimana keinginan, keyakinan, dan perilaku kita di masa depan akan sama dengan saat ini. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan prediksi, keputusan yang buruk, dan kesalahpahaman dalam hubungan dengan orang lain.

Bagaimana projection bias dapat memengaruhi kamu? Yuk, simak lima fakta menarik berikut.

1. Projection bias dapat menyebabkan kesalahan prediksi pada diri sendiri

5 Fakta Projection Bias, Fenomena yang Bikin Kamu Salah Prediksiilustrasi ramalan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Effectiviology mengungkapkan bahwa projection bias sering kali membuat kita meremehkan perubahan yang akan terjadi pada diri kita di masa depan. Kamu mungkin yakin bahwa minat dan keyakinanmu saat ini akan bertahan selamanya, namun kenyataannya, perubahan adalah bagian alami dari kehidupan. Seiring waktu, pengalaman baru dan informasi yang kita terima dapat secara signifikan mengubah pandangan kita.

Selain itu, projection bias dapat menyebabkan kita gagal mengantisipasi perubahan dalam preferensi atau kepercayaan kita. Misalnya, saat kita merasa bahagia, kita mungkin menganggap bahwa kita akan selalu merasa demikian, atau sebaliknya, saat kita sedang sedih, kita mungkin berpikir bahwa perasaan itu tidak akan pernah berakhir. Kesadaran akan kecenderungan ini dapat membantu kita membuat rencana dan keputusan yang lebih realistis untuk masa depan.

2. Pengaruh projection bias dalam pengambilan keputusan

5 Fakta Projection Bias, Fenomena yang Bikin Kamu Salah Prediksiilustrasi ramalan (pexels.com/RDNE Stock project)

Menurut Psychology Today, projection bias memiliki dampak yang signifikan pada pengambilan keputusan kita. Saat kita merencanakan sesuatu di masa depan, kita sering kali mengabaikan kemungkinan bahwa preferensi kita akan berubah. Misalnya, saat merencanakan liburan di musim dingin, kita mungkin memilih destinasi yang sangat panas karena kita merasa kedinginan saat itu, tanpa mempertimbangkan bahwa preferensi kita bisa berubah saat musim panas tiba.

Dalam konteks lain, projection bias dapat mempengaruhi keputusan finansial kita. Saat kita merasa optimis tentang ekonomi, kita mungkin lebih cenderung mengambil risiko finansial yang tidak kita pertimbangkan saat kita merasa pesimis. Mengakui adanya projection bias dapat membantu kita mengambil keputusan yang lebih seimbang dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan di masa depan.

Baca Juga: 5 Fakta Hindsight Bias, Mengubah Persepsi Kita tentang Masa Lalu

3. Projection bias dapat memprediksi perilaku orang lain

5 Fakta Projection Bias, Fenomena yang Bikin Kamu Salah Prediksiilustrasi ramalan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Projection bias juga mempengaruhi cara kita memprediksi perilaku orang lain. Kita cenderung menganggap bahwa orang lain memiliki pandangan dan emosi yang sama dengan kita, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman dan ekspektasi yang tidak realistis. Misalnya, jika kita merasa takut terhadap suatu situasi, kita mungkin mengasumsikan bahwa orang lain juga merasakan hal yang sama.

Kesalahpahaman ini dapat mempengaruhi hubungan interpersonal kita, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Dengan memahami bahwa orang lain mungkin memiliki perspektif yang berbeda, kita dapat lebih empati dan efektif dalam komunikasi kita, serta menghindari konflik yang tidak perlu.

4. Dampak projection bias pada kebiasaan

5 Fakta Projection Bias, Fenomena yang Bikin Kamu Salah Prediksiilustrasi ramalan (pexels.com/Alina Vilchenko)

Big Think menyoroti bahwa projection bias dapat membuat kita meremehkan potensi kebiasaan adiktif. Misalnya, seseorang yang baru mulai merokok mungkin menganggap enteng kebiasaan tersebut, dengan asumsi bahwa mereka tidak akan menjadi kecanduan seperti yang mereka rasakan saat ini.

Kecenderungan ini tidak hanya berlaku untuk kebiasaan seperti merokok, tetapi juga untuk kebiasaan lain seperti konsumsi alkohol atau penggunaan media sosial. Memahami bahwa kita mungkin meremehkan potensi adiktif dari suatu kebiasaan dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih bijaksana tentang perilaku kita.

5. Mengenali projection bias pada diri sendiri

5 Fakta Projection Bias, Fenomena yang Bikin Kamu Salah Prediksiilustrasi ramalan (pexels.com/Anete Lusina)

Melansir Psychology Today, tanda yang paling umum adalah ketika kita merasa terlalu tersinggung atau defensif terhadap kritik. Ini mungkin menunjukkan bahwa kita memproyeksikan ketidakamanan kita sendiri pada orang lain.

Selain itu, kesulitan dalam menerima kritik atau saran dari orang lain juga bisa menjadi indikator projection bias. Dengan mengakui kecenderungan ini, kita dapat bekerja untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri kita sendiri dan orang lain, serta meningkatkan kemampuan kita untuk berinteraksi secara konstruktif.

Projection bias memang rumit, tapi bukan berarti kamu harus pasrah. Dengan memahami cara kerjanya, kamu bisa lebih berhati-hati dalam membuat prediksi tentang diri sendiri dan orang lain. Ingatlah bahwa masa depan tidak selalu seperti yang kamu bayangkan.

Baca Juga: 5 Cognitive Bias yang Sering Dialami oleh Anak, Orangtua Wajib Tahu!

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya