5 Tips Uang Tunai di Dompet agar Tak Cepat Habis

Belajar lebih hemat dengan mengatur belanja

Apakah kamu sering merasa uang tunai di dompet habis lebih cepat daripada harapanmu? Kamu sudah mengambil sejumlah uang melalui ATM dan memperkirakan itu cukup buat sebulan. Namun, baru setengah bulan uang tersebut telah hampir ludes dan dirimu mesti menarik uang tunai lagi.

Borosnya uang di dompet padahal kamu sudah mengisinya cukup banyak perlu diatasi supaya tak terjadi terus-menerus. Pasti ada yang kurang tepat dalam keseharianmu sehingga sebanyak apa pun uang tunai yang disiapkan selalu tak bersisa di minggu ketiga atau keempat. Kamu perlu melakukan evaluasi terhadap berbagai kebiasaan selama ini agar mulai bulan depan penghematan dapat dilakukan.

Selain supaya kondisi keuanganmu sehat, juga agar dirimu gak repot berkali-kali mengambil uang tunai. Ada lima tips yang dapat kamu coba untuk membatasi uang tunai yang keluar dari dompet. Ikuti setiapnya agar tiap bulan dirimu dapat menabung.

1. Batasi uang yang dibawa

5 Tips Uang Tunai di Dompet agar Tak Cepat Habisilustrasi membuka dompet (pexels.com/Emil Kalibradov)

Jika kamu mengambil uang dari ATM untuk jatah setengah atau sebulan sekalian, jangan membawa semuanya di dompetmu setiap hari. Segera setelah sampai di rumah, simpan sebagian besarnya di tempat yang berbeda. Kamu bisa menaruhnya di beberapa amplop sesuai dengan pos-pos yang dibuat.

Uang yang setiap hari ada di dompet dibatasi jumlahnya, misalnya 200 ribu rupiah. Kalau di akhir hari uangmu tinggal 100 ribu rupiah di dompet, besok tambahi lagi 100 ribu rupiah sehingga kembali berjumlah 200 ribu rupiah. Ingat bahwa uang di dompet tidak berarti untuk dihabiskan.

Selain buat membeli dan membayar berbagai kebutuhan harian seperti belanja di pasar, ongkos transportasi, serta makan siang di kantor; uang tersebut juga termasuk buat berjaga-jaga. Misalnya, kalau-kalau angkutan massal yang ditumpangi ada kendala dan kamu mesti melanjutkan perjalanan ke kantor dengan moda transportasi lainnya. Bila jumlah uang di dompet gak dibatasi, berapa pun isinya bakal gampang habis.

Baca Juga: 11 Alasan Malas Datang Halalbihalal, Hindari Pertanyaan Sensitif

2. Pecah uang secukupnya

5 Tips Uang Tunai di Dompet agar Tak Cepat Habisilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk kebutuhan sehari-hari, uang pecahan kecil memang lebih membantu. Kamu jadi gak sulit bila hanya perlu membayar belanjaan yang tak seberapa. Dirimu tidak perlu lama menunggu uang kembalian atau menyusahkan penjualnya. Tapi uang yang dipecah jangan terlalu banyak, ya.

Misalnya, kamu mengambil 1 juta rupiah dari ATM untuk kebutuhan satu bulan dalam pecahan 100 ribu rupiah. Jangan langsung menukarkan seluruh atau setengahnya dalam pecahan yang lebih kecil. Kamu bisa memecah selembar uang 100 ribu rupiah dulu guna memudahkan transaksi. 

Nanti bila uang receh di dompet tinggal berjumlah 20 ribu rupiah, baru dirimu kembali memecah lembaran 100 ribu berikutnya. Makin banyak uang yang dipecah, biasanya makin cepat pula habisnya. Kamu gak terlalu merasa uang di dompet berkurang karena rasanya masih tebal. Padahal, bila jumlahnya dihitung sebenarnya tinggal sedikit.

3. Utamakan pemakaian uang receh

5 Tips Uang Tunai di Dompet agar Tak Cepat Habisilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Uang nominal besar yang dipecah memang gak usah langsung banyak. Akan tetapi, dalam transaksi sehari-hari manfaatkan setiap uang receh yang ada di dompetmu dulu. Jangan malah sebentar-sebentar kamu mengeluarkan lembaran 50 atau 100 ribu rupiah dari dompet. 

Selama stok uang receh di dompet masih lebih dari 20 ribu rupiah, pakai dulu uang tersebut buat segala transaksi. Agar kamu tak merasa ribet saat menghitung uang receh yang perlu diberikan pada penjual, tata uang di dompet dengan baik. Urutkan lembarannya berdasarkan besarannya. 

Uang bernilai kecil dapat ditaruh di bagian depan yang paling mudah diambil. Kian ke bagian belakang atau dalam dompet, kian besar nominalnya. Kamu akan lebih gampang mengambil uang ketika membayar sesuatu. Percuma bila dirimu sudah punya uang receh cukup di dompet, tapi setiap transaksi tetap saja uang bernominal besar yang dikeluarkan.

Uang receh kembaliannya hanya bakal menumpuk di dompet. Kamu malas memakai uang itu dan akhirnya mengeluarkannya dari dompet untuk ditaruh di rumah. Sedikit lebih bersabar dalam menggunakan uang receh akan mengurangi seringnya dirimu kembali menarik uang di ATM. 

4. Atur waktu dan jumlah transaksi setiap hari

5 Tips Uang Tunai di Dompet agar Tak Cepat Habisilustrasi melihat bukti transaksi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk menghemat uang di dompet maupun uangmu secara keseluruhan, prinsip utamanya adalah mengatur belanja. Selain menentukan apa yang perlu atau tidak perlu dibeli, kamu juga gak usah sering-sering berbelanja. Setiap hari pikirkan pada jam berapa kamu akan ke pasar dan mampir minimarket buat membeli berbagai kebutuhan.

Atau, dirimu bahkan cuma perlu berbelanja 2 kali dalam seminggu. Di hari-hari selain itu, pengeluaranmu hanya transportasi dan makan siang di kantin jika tak membawa bekal. Pembatasan waktu serta jumlah transaksi per hari akhirnya juga mengurangi aliran uang tunai dari dompet. Lain apabila kamu belanja seingatmu saja.

Misalnya, pagi-pagi dirimu sudah pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan dapur. Satu jam kemudian keluar lagi untuk membeli sabun cuci piring. 30 menit kemudian kamu kembali membeli sesuatu di luar. Meski barang-barang yang dibeli masih merupakan kebutuhan, sebenarnya ini sudah tanda dirimu impulsif atau tidak berpikir dulu dalam berbelanja. Jika setiap pergi belanja kamu perlu membayar biaya parkir, penambahan pengeluarannya menjadi lumayan.

5. Bukan berarti lebih banyak memakai pembayaran nontunai

5 Tips Uang Tunai di Dompet agar Tak Cepat Habisilustrasi pembayaran nontunai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Meski kamu hendak menghemat uang tunai yang ada di dompet, hati-hati terhadap godaan untuk memakai pembayaran nontunai. Benar bahwa dengan melakukan transaksi nontunai, uang di dompetmu menjadi lebih awet. Akan tetapi, bocor alusnya justru terjadi di saldo tabunganmu. 

Supaya keuanganmu benar-benar sehat, baik transaksi tunai maupun nontunai mesti dikendalikan. Saldo di dompet digital harus dibatasi biar kamu berpikir ulang sebelum memakainya. Kalau uang tunai dihemat, sedangkan transaksi nontunai dilakukan tanpa batasan justru kebocoran dananya dapat jauh lebih besar. 

Kamu harus disiplin baik dalam belanja secara tunai maupun nontunai. Bila keduanya dilakukan bersamaan, sampai akhir bulan pun pendapatanmu masih aman. Bahkan tabunganmu terus bertambah melebihi target yang ditetapkan. Tentukan apa saja yang akan kamu bayar dengan uang tunai atau nontunai. Jangan mencampurkannya yang membuat pemborosan sering gak disadari.

Menghemat uang tunai dalam dompet bukan berarti kamu pelit. Berapa pun penghasilanmu setiap bulannya, berhemat tetap perlu. Mulailah dari mengamankan isi dompetmu dari hari ke hari. Maka otomatis saldo rekeningmu juga aman dari terlalu banyak penarikan.

Baca Juga: Tak Cuma Pinjem Uang, 4 Red Flag Sahabat Lama Hubungi Kamu!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya