5 Tips biar Gak Capek Jadi Orang Baik, Turunkan Ekspektasimu

Jangan berpikir orang baik tidak akan diuji

Jadi orang baik ternyata lebih banyak capeknya. Tak seperti bayanganmu semula, yaitu orang baik akan selalu bahagia dan hidupnya berjalan mulus tak seperti orang jahat. Kesimpulan ini membuatmu mulai banyak berpikir setiap akan melakukan kebaikan. Hal-hal yang dahulu direspons secara otomatis, kini ditimbang-timbang cukup lama.

Bila rasa lelahmu sebagai orang baik sudah memuncak, bisa-bisa kamu berubah drastis menjadi orang yang perangainya buruk. Jangan sampai ini terjadi padamu karena bagaimanapun juga, setiap keburukan yang dilakukan sama dengan menghancurkan kehidupan sendiri. Sebaliknya, setia dalam kebaikan ialah usaha buat menjaga hidupmu tetap berada di jalur yang semestinya.

Lelah yang dirasakan masih bisa diatasi sekaligus dicegah muncul kembali di kemudian hari. Evaluasi kembali motivasimu dalam berbuat baik selama ini dan kelemahan yang membuat keadaanmu kurang menyenangkan. Bukan kebaikanmu yang perlu dihentikan, melainkan cukup lakukan kelima tips biar gak capek jadi orang baik berikut ini, ya!

1. Lebih tulus dengan tak berekspektasi pada siapa pun

5 Tips biar Gak Capek Jadi Orang Baik, Turunkan Ekspektasimuilustrasi menyajikan minuman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bukan menuduhmu selama ini gak tulus dalam berbuat baik sehingga lelah sendiri dengan harapan-harapan dalam diri. Hanya saja, tulus memang jauh lebih mudah dikatakan daripada diamalkan. Memeriksa hati lebih baik ketimbang ternyata kamu selalu menyembunyikan pamrih di balik setiap kebaikan yang dilakukan.

Ekspektasi sekecil apa pun yang ditujukan pada penerima kebaikanmu atau orang-orang yang menyaksikannya bakal bikin dirimu gampang kecewa. Sesepele seseorang tidak mengucapkan terima kasih atas bantuanmu, kamu sudah merasa kesal. Begitu pula saat orang-orang yang menjadi saksi perbuatan baikmu tak memberikan pujian.

Sekali saja terjadi seperti ini, energimu untuk berbuat baik telah berkurang. Besok atau lusa kembali terjadi hal yang sama, dirimu dapat benar-benar gak mau lagi melakukan kebaikan. Apalagi berbuat baik pada orang yang sama. Merawat ketulusan menjadi tugas semua orang supaya kebaikan sebesar apa pun tak membuatnya mengharapkan balasan dalam berbagai bentuk.

Baca Juga: 5 Alasan Move On dari Crush Lebih Menyakitkan daripada Mantan

2. Bukan berarti mengorbankan segalanya buat orang lain

5 Tips biar Gak Capek Jadi Orang Baik, Turunkan Ekspektasimuilustrasi bersama teman (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pemaknaan yang kurang tepat terhadap kebaikan juga bisa menjadi beban besar untukmu. Mungkin selama ini kamu sampai berpikir bahwa menolak beberapa permintaan orang lain sama dengan kejahatan. Seolah-olah supaya kamu pantas disebut baik harus menempatkan diri sendiri selalu di nomor terakhir.

Diri yang tidak memperoleh haknya dengan layak bakal bikin kamu merasa capek luar biasa. Diri sendiri juga perlu dibahagiakan, dipenuhi kebutuhan-kebutuhannya, serta dianggap benar-benar ada. Ada saatnya kamu perlu berkorban untuk orang lain, tetapi jangan sampai merugikan diri sendiri.

Jangan mempersembahkan seluruh hal yang ada dalam hidup dan dirimu untuk orang lain. Sesayang apa pun kamu pada seseorang, dia juga harus mengerti bahwa kamu punya kewajiban terhadap diri sendiri. Kalau diri tidak pernah diprioritaskan, wajar lama-kelamaan kamu merasa merana dan gak berharga. Bersikap baik pada diri sendiri dan orang lain perlu dijaga biar tetap seimbang.

3. Tidak pula terus bersabar di dekat orang toksik

5 Tips biar Gak Capek Jadi Orang Baik, Turunkan Ekspektasimuilustrasi bersama teman (pexels.com/Kindel Media)

Salah satu ciri orang baik memang mampu bersabar. Akan tetapi, kesabarannya tidak boleh sampai berakibat buruk untuk diri sendiri. Juga bukan berarti kamu tak perlu bersikap tegas atau cuek pada beberapa orang yang toksik. Namanya saja orang toksik. Terlalu lama berada di dekat mereka akan membuatmu seperti keracunan. 

Orang toksik tidak bisa dimanjakan dengan kamu selalu menyediakan diri di dekatnya. Makin kamu bertahan di sisinya seolah-olah menoleransi seluruh sikap toksiknya, tindakannya hanya akan menjadi-jadi. Dirimu justru disarankan buat menjaga jarak darinya.

Terpenting kamu tak kehilangan kendali diri dengan marah-marah di depannya. Menyingkirlah saat orang yang toksik tidak bisa lagi dinasihati untuk berubah. Barangkali dia baru mau berintrospeksi setelah satu per satu temannya pergi.

Bila pun ia tetap merasa gak ada yang salah dari sikapnya, setidaknya kamu tak lagi menjadi sasarannya. Jika dirimu sampai memilih menjauhinya, bukan kamu yang jahat sama dia. Malah ia yang telah keterlaluan padamu sehingga kamu perlu pergi demi kebaikan diri.

4. Sadari bahwa kebaikanmu tidak meniadakan ujian hidup

5 Tips biar Gak Capek Jadi Orang Baik, Turunkan Ekspektasimuilustrasi bersama teman (pexels.com/Antoni Shkraba)

Hidup orang baik dan orang jahat sama-sama terus diuji. Perbedaannya adalah cara kalian dalam menghadapinya. Jika kamu baik, cara-caramu dalam mengatasi persoalan juga baik. Ini sangat mengurangi potensi munculnya masalah lanjutan.

Sementara itu, orang jahat suka mengambil jalan pintas tanpa memedulikan akibat baik atau buruknya. Ini yang membuat hidupnya menjadi dipenuhi masalah. Akan tetapi, kamu yang sebetulnya hanya perlu fokus ke ujian hidup juga dapat merasa gak terima apabila membandingkannya dengan semua kebaikan yang sudah dilakukan.

Pikirmu, dirimu telah sebaik ini kenapa masih tetap dihadapkan pada berbagai ujian hidup? Dunia ini terlalu adil untuk membuat hidup orang baik semulus jalan tol. Ujian hidup menimpa siapa pun. Namun dengan kamu menjaga kebaikan diri, ini amat membantu dalam menghindari potensi persoalan susulan. 

Malah dengan adanya ujian hidup, kamu terdorong untuk mengevaluasi diri. Setelah kamu berhasil melaluinya, kualias diri pun meningkat. Kamu yang sudah baik akan menjadi makin baik sebagai pribadi. Kebijaksanaanmu dalam menyikapi berbagai hal bakal meningkat. Walau saat hidupmu diuji terasa berat, ambillah manfaat atau pelajarannya yang lebih besar.

5. Menjadikan komentar negatif sebagai tambahan motivasi

5 Tips biar Gak Capek Jadi Orang Baik, Turunkan Ekspektasimuilustrasi bersama teman (pexels.com/Ivan Samkov)

Sebaik apa pun kamu, komentar negatif pasti ada. Barangkali tidak semuanya didengar secara langsung olehmu. Bisa jadi seseorang cuma berani berkomentar buruk di belakangmu dan ada teman yang menyampaikannya padamu. Rasanya memang menyesakkan sekali kalau kebaikanmu bukannya diapresiasi justru dikomentari negatif.

Namun, jangan biarkan komentar negatif ini menghentikanmu sebagai orang baik. Kebaikanmu malah tak hanya harus berlanjut, melainkan perlu ditingkatkan. Biarkan orang yang tidak menyukaimu tambah merasa panas. Lebih baik dia menanggung konsekuensi dari sikap sinisnya daripada kamu berubah apatis bahkan jahat ke semua orang.

Sebab jika dirimu kapok menjadi orang baik, banyak orang pasti merasa kehilangan. Mereka tidak lagi mendapatkan bantuan darimu ketika benar-benar membutuhkannya. Bahkan sekadar keramahanmu pun mungkin gak ada lagi karena dirimu terlalu takut kembali dikomentari buruk. Kamu justru kehilangan kebebasanmu padahal dalam konteks kebaikan.

Sudah ada tips biar gak capek jadi orang baik, alangkah baiknya kamu gak lelah melakukan hal tersebut walau respons orang bermacam-macam. Orang baik juga perlu terus belajar tentang keikhlasan dan batas kebaikannya agar tak menjadi keburukan untuk diri sendiri. Orang baik tidak selalu gembira, tapi akan lebih mudah untukmu merasa bahagia dengan gak berbuat sebaliknya.

Baca Juga: 5 Sisi Negatif dari Sikap Terlalu Inisiatif, Gak Disukai Orang!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya