6 Tips Aman Menggunakan Jasa Makelar, Urusan Fee Harus Jelas di Awal

Cara kerja setiap makelar bisa berbeda-beda

Makelar berperan untuk mencarikan pembeli atau penjual saat diperlukan. Misalnya, kamu ingin membeli mobil, tanah, atau rumah. Kalau pilihanmu bukan barang baru, jasa makelar penting agar dirimu dapat menemukan kendaraan atau properti yang sesuai dengan harapan.

Begitu pula makelar membantu penjual untuk lebih cepat mendapatkan pembeli atas barang yang dijualnya. Relasi makelar biasanya luas. Kamu tinggal duduk manis dan menunggu kabar baik darinya. Menggunakan jasa makelar dianggap lebih praktis daripada dirimu repot mencari penjual atau pembeli sendiri.

Sementara itu, biaya untuk mengiklankan kendaraan atau properti juga tak sedikit. Dengan jasa makelar, biaya iklan serta kerepotanmu dapat ditiadakan. Namun, beurusan dengan makelar juga gampang-gampang susah, khususnya untukmu yang belum berpengalaman. Enam tips aman menggunakan jasa makelar berikut ini dapat membantumu mencegah keperluan jual beli menjadi rumit.

1. Hanya berurusan dengan makelar yang tepercaya

6 Tips Aman Menggunakan Jasa Makelar, Urusan Fee Harus Jelas di Awalilustrasi melihat rumah (pexels.com/Thirdman)

Cukup banyak orang yang bekerja sebagai makelar baik sebagai pekerjaan utama maupun sampingannya. Begitu kamu diketahui hendak menjual atau membeli sesuatu yang nilainya tinggi saja mungkin beberapa orang langsung menawarkan jasanya. Termasuk makelar yang sebelumnya tidak pernah berurusan denganmu.

Biasanya respons mereka cepat sekali ketika mendengar ada orang yang sedang mencari pembeli atau penjual tanah, rumah, dan kendaraan roda dua maupun empat. Dari sekian banyak makelar yang menawarkan jasanya, dirimu gak boleh gegabah. Sebaiknya kamu tak menerima semua jasa makelar itu hanya karena ingin secepatnya mendapatkan pembeli atau penjual.

Utamakan makelar profesional yang sudah terkenal bisa mencarikan pembeli atau penjual terbaik. Rekam jejaknya juga bersih dari kasus-kasus penggelapan atau penipuan. Kalau ada teman atau saudara yang pernah dibantu oleh makelar dan urusannya beres, lebih baik menggunakan jasanya saja. Testimoni dari orang-orang yang pernah memakai jasanya mengurangi risiko keamanan.

Baca Juga: Gaji Dirapel Maksudnya? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini! 

2. Fee dan waktu pembayaran disepakati di awal

6 Tips Aman Menggunakan Jasa Makelar, Urusan Fee Harus Jelas di Awalilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Kampus Production)

Biasanya makelar akan mendapatkan fee sebesar 2,5 persen dari nilai transaksi. Misalnya, nilai transaksinya 100 juta rupiah. Berarti makelar memperoleh fee sebesar 2,5 juta rupiah. Nilai transaksi yang digunakan ialan harga yang disepakati antara penjual dengan pembeli.

Tapi untuk nilai transaksi yang besar sekali, terkadang makelar juga mau menerima fee lebih kecil dari 2,5 persen. Ini tergantung kesepakatannya denganmu. Misalnya, nilai transaksinya mencapai miliaran rupiah. Kalau fee  dihitung 2,5 persen berarti ratusan juta rupiah.

Apabila kamu keberatan mengeluarkan uang senilai rumah untuk jasanya, lakukan negosiasi. Tawarkan jumlah uang tertentu tanpa berpatokan pada persentase dari nilai transaksi. Misalnya, 50 atau 80 juta rupiah. Pada dasarnya ini tidak menjadi masalah jika kamu dan makelar saling bersepakat.

Terpenting jangan di awal dirimu sudah mengatakan bersedia memberinya sejumlah uang, tapi ternyata nanti kamu ingin menguranginya. Atau, makelar yang semula sudah mau dengan besaran upah yang dijanjikan olehmu di kemudian hari mendesak minta tambahan. Selain besaran fee makelar, sepakati pula waktu pembayarannya. Contohnya, segera setelah dirimu menerima DP dari pembeli dan memasukkan berkas-berkas ke notaris atas jual beli tanah.

3. Jangan mau terlalu diatur oleh makelar

6 Tips Aman Menggunakan Jasa Makelar, Urusan Fee Harus Jelas di Awalilustrasi percakapan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Meski berjasa dalam proses jual beli, kewenangan makelar sesungguhnya sangat terbatas. Kewenangan terbesar ada pada pihak penjual serta pembeli. Makelar tidak boleh memaksa siapa pun untuk menyegerakan transaksi tersebut atau terlalu mengatur teknis proses transaksinya.

Dalam jual beli tanah dan bangunan misalnya, tahapan-tahapan dalam proses transaksi biar menjadi kesepakatan penjual dengan pembeli serta diatur oleh notaris. Tugas makelar cuma mempertemukanmu dengan penjual atau calon pembeli yang paling potensial. Ia harus memastikan penjual atau calon pembeli tersebut termasuk bisa dipercaya.

Perundingan tentang besaran uang muka, tahapan pembayaran, notaris yang akan digunakan, dan sebagainya menjadi ranah penjual dengan pembeli. Jangan mau apabila makelar sampai berusaha mengaturmu ke hal-hal teknis seperti kapan dan pada siapa kamu harus menyerahkan dokumen penting, uang buat pengurusan, dan sebagainya.

4. Jangan menyerahkan dokumen penting apa pun terkait jual beli

6 Tips Aman Menggunakan Jasa Makelar, Urusan Fee Harus Jelas di Awalilustrasi serah terima dokumen (pexels.com/RDNE Stock project)

Untuk memudahkan makelar menjalankan tugasnya dalam mencari pembeli atau penjual, ia memang gak bisa melakukannya dengan tangan kosong. Ketika dirimu akan menjual tanah misalnya, makelar perlu membawa fotokopi sertifikat agar dapat menunjukkannya para orang-orang yang tertarik buat membelinya. Dari berbagai informasi di salinan sertifikat tersebut, calon pembeli menjadi lebih percaya.

Namun, sertifikat asli dan berkas-berkas penting lainnya seperti salinan KTP dan kartu keluargamu jangan diberikan pada siapa pun. Nanti malah disalahgunakan orang. Semua berkas tersebut memang wajib ada dalam proses jual beli. Akan tetapi, hanya diserahkan pada notaris yang tepercaya.

Jangan menitipkannya pada siapa pun termasuk makelar. Sekalipun ia masih teman, tetangga, atau saudaramu; hindari menyerahkan berkas-berkas pentingmu padanya. Nanti setelah pembeli dan penjual menyepakati harga baru berkas-berkas itu diproses langsung di kantor notaris.

5. Red flag apabila ia tak kunjung bisa mempertemukanmu dengan penjual atau pembeli

6 Tips Aman Menggunakan Jasa Makelar, Urusan Fee Harus Jelas di Awalilustrasi percakapan (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Meski fungsi makelar adalah membantumu menemukan penjual atau pembeli, kadang urusannya juga ribet. Ada makelar yang menunjukkan tanda-tanda mencurigakan dan kamu mesti mewaspadainya. Seharusnya dia hanya menemui atau menghubungimu setelah mendapatkan calon pembeli atau penjual yang potensial.

Artinya, kalau kalian sudah sepakat soal harga, makelar bisa langsung mempertemukan. Minimal, menghubungkan kalian melalui telepon sebelum bikin janji temu. Sehingga jelas bahwa penjual atau pembelinya tidak fiktif. Kamu harus meningkatkan kewaspadaan jika setelah beberapa kali bertemu, makelar gak juga memperkenalkanmu dengan penjual atau calon pembelinya.

Dia cuma terus berkata ada orang yang tertarik, siap membeli atau menjual, serta membahas proses selanjutnya. Tidak ada proses apa pun sebelum kamu bertemu langsung dengan penjual atau calon pembelinya. Atau, dia hanya mempertemukanmu dengan orang yang konon tangan kanan seseorang.

Kamu gak butuh tangan kanan siapa pun, melainkan harus berurusan langsung dengan pembeli atau penjualnya untuk terjadinya transaksi. Jangan sampai kamu terjebak oleh makelar bertingkat yang akhirnya mempersulitmu memperoleh barang atau uang pembayaran. Waspadai penipuan berkedok jual beli.

6. Hati-hati dengan makelar yang suka memaksa

6 Tips Aman Menggunakan Jasa Makelar, Urusan Fee Harus Jelas di Awalilustrasi percakapan (pexels.com/Kindel Media)

Sifat dan cara kerja makelar juga berbeda-beda. Makelar profesional mestinya hanya mempertemukan penjual dan calon pembeli yang cocok keinginannya. Bukan memaksa siapa pun agar transaksi lekas terjadi dan ia mendapatkan fee. Waspadai makelar yang menekan penjual, misalnya dengan mendesak harga diturunkan sesuai keinginan pembeli.

Padahal, kamu sebagai penjual berhak memberikan harga berapa pun untuk daganganmu. Soal laku atau tidak, kamu juga yang menanggung risikonya. Toh, bila seiring waktu jualanmu tak juga laku, dirimu pasti menurunkannya sedikit demi sedikit. Makelar yang baik seharusnya menghargai harga yang diinginkan oleh penjual.

Sebaliknya, makelar juga gak boleh menekan pembeli buat membayar sesuatu yang menurutnya terlalu mahal. Makelar boleh membantu proses tawar-menawar. Namun, sifatnya hanya menyampaikan harga yang diinginkan oleh kedua pihak dan bukan memaksa. Berurusan dengan makelar yang suka memaksa cenderung hanya menguntungkan salah satu pihak bahkan dirinya sendiri.

Meski kamu lagi butuh uang dan ingin menjual sesuatu, kehati-hatian tetap amat penting. Begitu pula saat dirimu hendak membeli rumah, tanah, atau kendaraan. Jangan terlalu memercayai makelar. Kamu sangat berhak menolak penjual atau calon pembeli yang diajukannya apabila ada hal-hal yang mencurigakan. Oleh sebab itu, terapkan tips aman menggunakan jasa makelar dan selalu waspada, ya!

Baca Juga: 5 Zodiak Pilih Sewa Jasa Matchmaker, Cari Jodoh yang Pas! 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya