6 Tips agar Tak Disebut Pelit oleh Tetangga, Keuanganmu Disoroti!

Tampil di pertengahan hindarkanmu dari omongan

Tetangga julid biasanya ada di setiap lingkungan tempat tinggal. Bahkan boleh jadi di sekitarmu gak cuma satu orang yang begitu. Kalau mereka sudah berkumpul, ada saja yang dibicarakan, termasuk melabeli tetangga mana yang royal atau pelit.

Memang sebaiknya kamu tidak terlalu ambil pusing dengan perkataan mereka yang tak ada habisnya. Jarang sekali ada orang yang benar-benar dinilai baik oleh mereka. Pasti setiap orang dikuliti sampai ditemukan berbagai celanya. Namun, tentu gak nyaman bila dirimu tahu disebut pelit oleh sejumlah orang.

Cobalah introspeksi untuk melihat benar atau tidaknya anggapan yang ditujukan padamu itu. Kalau enam hal berikut sudah kamu lakukan dan tetap disebut kikir, barulah dirimu bersikap masa bodoh. Berarti memang mereka tipe tetangga yang cerewet. 

1. Bayar berbagai iuran tepat waktu

6 Tips agar Tak Disebut Pelit oleh Tetangga, Keuanganmu Disoroti!ilustrasi keluarga (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Di lingkungan rumah umumnya ada sejumlah iuran seperti kebersihan, keamanan, kematian, kas, dan sebagainya. Sebagai warga yang baik, jangan sekali pun dirimu mengabaikannya. Bayarlah setiap iuran tersebut tepat waktu dan tanpa mengomel.

Warga yang sulit dimintai iuran biasanya bakal terkenal sebagai orang pelit. Pasalnya, seluruh iuran tersebut digunakan buat keperluan bersama. Kalau dirimu gak bayar iuran kebersihan, memangnya kamu tidak marah bila sampahmu tak ada yang mengambil? Begitu pula petugas keamanan komplek yang bertugas menjaga setiap rumah.

Makin elite kawasan tempat tinggalmu, iurannya juga makin besar. Jadikan ini salah satu pertimbangan ketika kamu memilih hunian. Jangan sampai rumah terbeli, tetapi dirimu macet dalam membayar berbagai iuran. Nanti seluruh anggota keluargamu tersiksa oleh sebutan pelit yang disematkan ke keluarga kalian.

2. Jika dana ada, menyumbang lebih untuk kegiatan warga

6 Tips agar Tak Disebut Pelit oleh Tetangga, Keuanganmu Disoroti!ilustrasi kedatangan tamu (pexels.com/RDNE Stock project)

Kegiatan warga bisa bermacam-macam seperti program cek kesehatan lansia, posyandu, halalbihalal setelah Idulfitri, perayaan HUT RI, dan sebagainya. Walaupun sudah ada dana kas, tetapi kebutuhannya sering kali lebih besar.

Lihat kembali anggaranmu dan apakah ada kelonggaran. Kalau dananya ada, dirimu bisa menjadi salah satu donatur acara. Kamu bisa memberi tambahan uang untuk penyelenggaraan kegiatan atau menyumbang dalam bentuk barang.

Misalnya, menyumbang hadiah untuk lomba HUT RI atau tambahan makanan bergizi buat program posyandu. Jika kamu sesekali memberi bantuan ekstra buat kegiatan bersama, tetangga akan lebih menghormatimu. Namun, bukan berarti kamu memaksakan diri cuma buat jaga gengsi di depan mereka. Karena sifatnya sumbangan, berikan semampumu saja. Terpenting seandainya kamu kaya raya tidak sebatas memberikan iuran wajib seperti warga yang gak sekaya dirimu.

Baca Juga: 5 Cara agar Hubungan dengan Tetangga Tetap Baik, Jaga Privasi

3. Perhatikan hidangan ketika kamu menjadi tuan rumah acara

6 Tips agar Tak Disebut Pelit oleh Tetangga, Keuanganmu Disoroti!ilustrasi acara di rumah (pexels.com/Nicole Michalou)

Di banyak pemukiman juga ada kegiatan rutin yang diadakan dari rumah ke rumah. Misalnya, rapat dan arisan warga. Ketika giliran rumahmu menjadi tempat pertemuan, pastikan kamu menjadi tuan rumah yang baik.

Selain bersikap ramah, sajikan hidangan yang layak. Suguhannya pun gak perlu mewah, tapi juga jangan terlihat bujetnya terlalu minim. Tidak cocok dengan rumah dan kendaraanmu yang bagus.

Bila dirimu menggunakan kardus untuk snack, misalnya, isinya mesti penuh supaya tidak terlihat kosong atau ringan sekali. Isi kardus kecil dengan setidaknya empat jenis makanan dari yang cukup berat, manis, asin, serta renyah. Air minumnya ditaruh di luar supaya kardus gak cuma penuh olehnya.

Walaupun semua makanan bikin sendiri, pastikan mayoritas orang bakal puas ketika menikmatinya, ahkan ada yang bisa dibawa pulang. Ini juga bagian dari memuliakan tamu di rumahmu.

4. Pasang lampu di depan rumah dan jangan dimatikan terlalu pagi

6 Tips agar Tak Disebut Pelit oleh Tetangga, Keuanganmu Disoroti!ilustrasi memasang lampu (pexels.com/Anete Lusina)

Lampu di depan rumah meliputi lampu teras dan lampu jalan atau depan pagar. Walaupun sudah ada lampu jalan yang dipasang dengan dana bersama, sebaiknya kamu tetap membuat tiang lampu sendiri persis di perbatasan rumahmu dengan jalan. Supaya saat terjadi kerusakan pada lampu jalan yang besar dan belum sempat diperbaiki, dirimu bisa menyalakan lampu milik sendiri.

Ini sangat membantu agar jalan di depan rumahmu gak gelap gulita. Lampu di depan pagar ini menjadi lebih mendesak kalau tak ada lampu jalan yang dipasang dengan kas warga. Tak usah terlalu berhitung tentang listrik yang kamu bayar. Apabila jalan di depan rumahmu terang, keamanan rumahmu juga meningkat.

Baik lampu di depan pagar maupun lampu teras jangan dimatikan terlalu pagi. Selama langit masih gelap, biarkan lampu tetap menyala. Sebaliknya, di sore hari segeralah menyalakannya sebelum langit gelap. Bila kamu selalu terlambat menghidupkannya dan mematikannya pagi sekali sampai suasana rumah gelap total pasti dikira demi berhemat besar-besaran.

5. Perhatikan isi amplop saat ada hajatan atau kematian

6 Tips agar Tak Disebut Pelit oleh Tetangga, Keuanganmu Disoroti!ilustrasi amplop uang (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Saat kamu kondangan ke hajatan tetangga atau melayat ketika ada tetangga yang berdukacita, perhatikan isi amplopmu. Terutama bila dirimu memberikannya langsung pada anggota keluarga atau menuliskan namamu di amplopnya. Jika isinya sampai dianggap terlalu sedikit, kamu bakal menjadi bahan omongan.

Boleh jadi beberapa tetangga yang pernah menerima amplop darimu saling bercerita. Kesaksian mereka tentang kecilnya uang duka atau uang sumbanganmu saat kondangan membuatmu disebut pelit. Jika sumbangan akan diberi nama atau diserahkan langsung, mau tak mau kamu mesti mengisi amplop dengan jumlah yang lumayan besar.

Lebih aman dan tak memberatkanmu ialah memberikan sumbangan tanpa identitas serta dimasukkan ke kotak saja. Orang-orang menjadi tidak tahu apakah kamu menyumbang atau gak dan berapa jumlahnya. Tak ada alasan yang kuat untuk mereka tiba-tiba menilaimu kikir. Kamu pun melatih keikhlasan diri sebab tidak mengharapkan pujian orang.

6. Cegah tetangga tahu detail pemasukan dan pengeluaranmu

6 Tips agar Tak Disebut Pelit oleh Tetangga, Keuanganmu Disoroti!ilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Suka tidak suka, tetangga pasti akan tahu pekerjaanmu. Apalagi untukmu yang mengenakan seragam atau mendapatkan mobil dinas dengan nama kantor di bodinya. Tanya jawab seputar pekerjaan juga biasa mengisi percakapanmu dengan tetangga. Namun, sebaiknya cegah mereka mengetahui perincian pendapatanmu.

Kalaupun mereka tahu perkiraan gaji pokokmu karena bisa dicari lewat internet, tunjangan-tunjangan serta total uang yang kamu bawa pulang kudu dirahasiakan. Untukmu yang bekerja lepas, jangan terdorong menyebutkan pendapatanmu hanya biar gak diremehkan.

Sekali mereka tahu besaran pemasukanmu, mereka juga akan mulai mencermati pengeluaranmu. Mulai dari belanja harian sampai semua yang dikenakan olehmu serta anggota keluarga. Bila mereka tahu pendapatanmu besar tetapi berpenampilan sederhana, nanti kamu dibilang pelit. Mereka menolak melihatnya sebagai pilihan gaya hidup dan hanya menilai dari jomplangnya penghasilan dan pengeluaranmu.

Sebutan pelit termasuk dalam cap negatif yang layak coba dihindari dengan cara-cara di atas. Namun, jangan pula menjadi terlampau royal hingga melampaui kemampuan keuanganmu cuma biar dipuji tetangga. Bersikaplah di pertengahan supaya mereka menganggapmu biasa-biasa saja.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Tetangga yang Bisa Bikin Jengkel, Pernah Ngerasain?

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya