5 Penyebab Sahabat Ingin Kalian Gagal Bareng, Iri Hati?

Kesetiakawanan yang berlebih justru berbahaya

Sahabat seharusnya menjadi suporter terbaikmu di samping keluarga, pasangan, dan teman-teman biasa. Kamu tentu berharap sahabat dapat memberimu motivasi dan selalu mendoakan apa pun yang sedang diperjuangkan. Dirimu juga melakukan hal yang sama untuknya dan yakin bakal bahagia jika melihatnya sukses dalam cita-citanya. 

Tapi jangan kaget apabila ternyata diam-diam sahabatmu malah mengharapkan kalian sama-sama gagal. Ini bisa terkait ujian atau kompetisi yang kalian ikuti. Atau, medan perjuangan kalian berbeda dan dia mengalami kegagalan. Seandainya ia berhasil di medan perjuangannya, tentu sikapnya sangat suportif padamu.

Pengetahuanmu atas harapan sahabat itu sudah pasti membuatmu kecewa bahkan sakit hati. Kenapa dia bisa setega itu padamu yang gak pernah tanggung dalam memberikan dukungan padanya? Berikut lima penyebab sahabat ingin kalian gagal bareng seperti dirinya dan cara mengatasinya. 

1. Di dalam persahabatan juga bisa ada persaingan

5 Penyebab Sahabat Ingin Kalian Gagal Bareng, Iri Hati?ilustrasi sahabat (pexels.com/Ron Lach)

Persaingan ada di mana-mana. Jangankan dalam persahabatan, antarsaudara saja kerap kali terdapat kompetisi baik yang kentara maupun tidak. Hanya saja, rasa persaingan dalam persahabatan tidak sejelas ketika dirimu berhadapan dengan orang yang dianggap sebagai lawan.

Dari sekian tahun persahabatan kalian, mungkin tanda adanya kompetisi baru terlihat akhir-akhir ini. Misalnya, saat kalian masih sama-sama kuliah segalanya terasa baik-baik saja. Tapi setelah kalian lulus dan bekerja baru muncul aroma persaingan untuk menentukan siapa yang lebih berhasil di dunia kerja.

Buatmu, soal seperti itu memang tak penting. Namun, bagi sahabatmu keberhasilanmu dalam pekerjaan dirasa dapat mengancam eksistensinya. Maka saat dia gak yakin dengan perkembangan kariernya apalagi kesulitan mendapatkan pekerjaan, ia tidak menginginkan dirimu lebih beruntung darinya.

Gak usah gentar menghadapi aroma persaingan yang tiba-tiba menyeruak dalam persahabatan yang sudah lama terjalin. Kamu tak bisa menghindari setiap masalah dalam hubunganmu dengan orang lain. Jika sahabat menganggapmu sebagai saingan, selalu mengalah darinya bukanlah sikap yang tepat. Dirimu hanya perlu menjadi pesaingnya yang sportif. Jangan takut kamu lebih berhasil darinya selama caranya jujur.

Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Belajar Menikmati Proses dalam Sebuah Perjuangan

2. Gagal bareng dianggap sebagai tanda kesetiakawanan

5 Penyebab Sahabat Ingin Kalian Gagal Bareng, Iri Hati?ilustrasi sahabat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Rasa setia kawan memang diperlukan dalam pertemanan. Makin tinggi kesetiakawanan di antara kalian, makin mungkin kalian bersahabat. Sebaliknya kian rendah rasa setia kawan, kian jauh pertemanan kalian. Sampai kalian hanya saling mengenal nama dan wajah, tapi tak pernah dekat.

Namun, kesetiakawanan yang berlebihan hingga tidak memperhatikan konteks akan merugikan. Seperti sekarang, sahabat ingin kamu juga merasakan pahitnya kegagalan. Tidak cukup baginya melihat empatimu padanya. Dia merasa dirimu tak akan mampu memahami kegagalannya apabila kamu gak sama gagalnya.

Ketika perilakunya mulai egois begini, jangan ragu bersikap tegas. Kamu tidak usah terus merasa tak enak padanya apabila berjuang lebih keras untuk meraih keberhasilan. Katakan padanya bahwa kesuksesan adalah hakmu dan seandainya kamu sukses, lebih besar kemampuanmu buat menolongnya. Jika kalian sama-sama gagal, bisa-bisa cuma bareng-bareng meratapi nasib. 

3. Dia merasa gak akan mampu bangkit sendirian

5 Penyebab Sahabat Ingin Kalian Gagal Bareng, Iri Hati?ilustrasi sahabat (pexels.com/Tatiana Castrillon)

Ini salah satu konsekuensi dari kamu memiliki sahabat yang kepercayaan diri maupun daya juangnya rendah. Makin lama usia persahabatan kalian, rasa ketergantungannya padamu makin tinggi. Di lain sisi, itu menurunkan kepercayaan diri dan daya juangnya ketika kamu gak ada di dekatnya.

Kamu masih dalam proses berjuang saja, dia sudah tak bisa tidur saking takutnya. Bila dirimu sampai sukses sedangkan ia gagal, bagaimana caranya untuk bangkit dari keterpurukan? Pikirnya, jika kalian sama-sama gagal, kamu akan terus menularkan semangatmu padanya dan menggandengnya untuk berjuang bersama.

Cobalah membantunya membangun kepercayaan diri, optimisme, dan kegigihannya. Tapi jangan terus menemaninya apalagi bersedia gagal hanya agar dia gak merasa ditinggalkan di titik terendah hidupnya. Kalau kamu tetap fokus dengan mimpimu, mau tidak mau ia bakal mulai berjuang sendiri untuk bangkit dari keterpurukan.

Meski ia ragu akan berhasil, dia memaksakan diri untuk melangkah pelan-pelan. Daripada ia terus merasa buruk oleh kegagalan sambil menyaksikanmu melaju dengan mimpi-mimpimu. Di setiap keberaniannya melangkah, dia akan menemukan keyakinan bahwa ternyata ia mampu bangkit sendirian.

4. Takut kamu ganti circle setelah sukses

5 Penyebab Sahabat Ingin Kalian Gagal Bareng, Iri Hati?ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/Thirdman)

Orang sukses berkumpul dengan sesama orang sukses. Orang gagal mau tidak mau sekelompok dengan orang yang gagal juga. Begitu pikir sahabatmu sehingga dia cemas akan kehilangan kamu. Bersama dengan keberhasilanmu dan kegagalannya, persahabatan kalian seakan-akan berada di ujung tanduk.

Tentu pertemananmu akan terus meluas seiring dengan kesuksesanmu. Kamu berhasil naik jabatan misalnya, maka dirimu menjadi mengenal orang-orang dengan posisi yang lebih tinggi. Namun, bukan berarti kamu bakal melupakan sahabat lama. Sahabatmu baru akan memercayai hal ini apabila di setiap kesuksesanmu, sikapmu padanya tak tampak berubah.

Biasakan untuk tetap rendah hati setinggi apa pun pencapaianmu. Jangan memandang rendah orang yang gagal dan lebih menghargai usahanya. Meski pertemananmu bertambah luas, tetap rangkul sahabat lamamu. Beri dia perhatian terlebih dahulu seperti dengan menghubungi atau mengajaknya menghabiskan waktu luang. Dia akan yakin bahwa sesukses apa pun kamu nantinya, ia tetap menjadi bagian dari circle-mu.

5. Berpikir kalian akan lebih bahagia bila merayakan keberhasilan bareng

5 Penyebab Sahabat Ingin Kalian Gagal Bareng, Iri Hati?ilustrasi sahabat (pexels.com/Gustavo Fring)

Pemikirannya ada benarnya. Alangkah menyenangkan apabila kalian bisa sukses di waktu yang sama. Kalian merayakannya bareng dan hari itu penuh energi positif. Namun, kalau tidak karena keajaiban hal begini sulit terjadi. Kecuali, kalian bekerja dalam satu tim sehingga baik kegagalan maupun keberhasilan otomatis dirasakan bersama.

Kamu perlu meluruskan angan-angan sahabatmu biar gak jadi hambatan untuk perkembangan hidup kalian. Dalam obrolan-obrolan kalian selalu sisipkan pesan bahwa siapa pun yang terlebih dahulu berhasil meraih impiannya mesti menjadi kebahagiaan bersama. Sehingga kesuksesan itu tetap dirayakan bareng.

Dengan kalian sukses bergantian, maka akan lebih sering ada perayaan. Ini sekalian untuk menguatkan hubungan kalian agar persahabatan tidak lekang oleh waktu. Kalian masih kerap bertemu dalam suasana yang penuh syukur. Waktu keberhasilannya boleh berlainan. Terpenting kamu siap berbahagia untuknya, begitu pun sebaliknya.

Kalau sahabat ingin kalian gagal bareng, berarti ia belum matang dalam memaknai persahabatan. Masih ada sifat kekanak-kanakan yang ditandai dengan keinginannya untuk selalu ditemani oleh orang terdekat. Dewasakan dirinya dengan kamu tetap gigih mengejar kesuksesanmu.

Kalaupun dia sempat marah, suatu saat nanti ia akan belajar arti persahabatan sejati. Bukan tentang kalian mesti bareng dan senasib terus. Namun justru kalian tetap dapat bersahabat erat saat nasib kalian bak bumi dengan langit alias sangat berbeda.

Baca Juga: 3 Cara Menghadapi Seorang dengan Crab Mentality di Lingkungan Kerja 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya