8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnya

Jangan kebalikannya yang bikin hidupmu sulit

Hidup di bawah kemampuan finansialmu yang sesungguhnya tidak berarti kamu berpura-pura miskin sepanjang waktu. Dirimu hanya membatasi total pengeluaran setiap bulan agar cukup jauh di bawah kemampuanmu dalam membayar. Sebagai contoh, pendapatanmu sebesar 10 juta rupiah. 

Namun, alih-alih membagi uang 10 juta rupiah buat berbagai pos pengeluaran, kamu hanya hidup dengan dana 5 juta rupiah. Dalam keseharian, kamu konsisten bersikap seakan-akan gajimu masih 5 juta rupiah. Orang yang tidak tahu pasti besaran pendapatanmu yang sebenarnya sampai berpikir memang gajimu cuma segitu. 

Sementara di antara teman-teman berpenghasilan sama, dirimu terlihat lebih sederhana. Selama kebutuhan-kebutuhanmu masih terpenuhi dengan baik, cara hidup begini bukan tanda kamu pelit apalagi sedang menyiksa diri sendiri. Justru hidup di bawah kemampuan finansialmu yang asli akan memberikan keuntungan sebagai berikut.

1. Gak susah lagi untuk menabung dan berinvestasi

8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnyailustrasi memegang uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Naiknya pendapatan semestinya bikin keuanganmu lebih longgar. Jika dulu kamu sulit menabung apalagi berinvestasi, setelah penghasilan berlipat seharusnya membuat kedua hal itu gampang dilakukan secara rutin. Tapi apabila kenaikan pendapatan diikuti dengan meroketnya gaya hidup, keadaanmu menjadi tetap sama.

Bahkan bisa lebih buruk karena tidak mudah mengerem gaya hidup yang makin tinggi. Namun dengan kamu mempertahankan cara hidup di bawah kemampuan keuanganmu, rekening tabunganmu cepat gemuk. Secara bertahap dirimu dapat menggunakan sebagiannya buat berinvestasi.

2. Mampu beradaptasi dan survive saat ekonomi melambat

8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnyailustrasi kamar sempit (pexels.com/Selim Çetin)

Kondisi ekonomi di tanah air maupun dunia tidak selalu stabil. Situasi tersebut mudah memengaruhi kehidupan keluarga menengah ke bawah. Orang yang miskin bisa bertambah miskin dan kelas menengah pun terancam mengalami penurunan daya beli secara signfikan.

Tapi karena kamu sudah terbiasa hidup di bawah kemampuan finansialmu yang asli, laju ekonomi yang melambat tidak begitu memengaruhimu. Dirimu masih dapat hidup seperti biasanya sekalipun pendapatanmu juga berkurang. Bahkan kamu mampu lebih berhemat untuk memastikan bisa bertahan hingga keadaan ekonomi pulih.

3. Tidak terlihat mencolok di masyarakat dan keluarga besar

8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnyailustrasi keluarga (pexels.com/Gustavo Fring)

Tampak mencolok di antara orang lain karena kekayaan ada sisi plus dan minusnya. Keuntungannya, kamu lebih dihormati dan diprioritaskan dalam berbagai hal. Negatifnya, dirimu barangkali terlalu diandalkan oleh orang-orang untuk menjadi donatur atau membantu masalah keuangan pribadi mereka.

Bukannya kamu pelit, tetapi kondisi seperti ini dapat membebanimu. Orang-orang kian ketergantungan pada bantuanmu seakan-akan uangmu jatuh dari langit. Peristiwa seperti ini bisa dihindari dengan membiasakan diri hidup lebih bersahaja. Jangan merasa kamu mesti menunjukkan segalanya pada orang lain, termasuk kemampuan keuanganmu yang tinggi.

Baca Juga: 3 Keuntungan Mapan Finansial bagi Cewek Sebelum Menikah

4. Leluasa merencanakan masa depan

8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnyailustrasi pasangan (pexels.com/Jack Sparrow)

Perencanaan masa depan erat kaitannya dengan uang yang tersedia. Walaupun gajimu besar, pengeluaran yang tidak terkontrol membuatmu gak pernah punya cukup dana buat beberapa tahun dari sekarang. Misalnya, anak tinggal setahun lagi masuk usia TK, tetapi tabunganmu belum siap.

Alhasil, kamu belum mampu merencanakan hendak mendaftarkannya ke TK mana. Kalau TK saja belum kepikiran, apalagi SD sampai sekolah menengahnya nanti. Namun, dengan banyaknya uang yang dapat disisihkan setiap bulan, dirimu serta pasangan tinggal menghitung dan mencocokkannya dengan biaya yang ditawarkan setiap TK serta jenjang pendidikan berikutnya. 

5. Tidak berlomba gaya hidup dengan siapa pun

8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnyailustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Perlombaan yang gak akan pernah ada garis finish-nya adalah gaya hidup. Berkompetisi dalam gaya hidup dengan orang lain telah menyerupai kamu berusaha mendaki langit. Setinggi apa pun gaya hidupmu, tetap belum mencapai puncak. Dirimu terus-menerus khawatir orang lain bakal menyalipmu.

Maka pendapatan yang sudah jauh lebih besar daripada ketika kamu mulai bekerja pun tak serta-merta memberimu ketenangan. Perasaan damai justru diperoleh jika kamu menurunkan gaya hidup sampai di bawah kemampuanmu yang asli. Ini cara hidup yang paling simpel serta fokus pada diri sehingga kamu tidak lagi sibuk memantau dan merasa tersaingi gaya hidup orang lain.

6. Menyederhanakan kebahagiaan

8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnyailustrasi berbaring (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bahagia memang seharusnya tidak rumit. Makin sederhana kebahagiaanmu, makin sering kamu merasakan kehadirannya. Seperti rebahan sejenak setelah duduk bekerja seharian saja rasanya sudah amat melegakanmu. Atau, menikmati teh dan kopi hangat pun seluruh rasa capek seakan-akan lenyap.

Kebahagiaanmu tidak lagi mesti ditebus dengan uang yang banyak. Dengan demikian, rasa bahagia yang memenuhi diri cenderung stabil. Gak cuma di awal bulan saat dirimu baru gajian dan bisa mengeluarkan uang sebanyak mungkin demi membeli berbagai kebahagiaan semu yang cepat surut lagi.

7. Tak terjerat utang konsumtif

8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnyailustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Vlada Karpovich)

Utang yang paling berisiko tidak akan berhasil kamu lunasi adalah utang konsumtif. Sebab begitu uang pinjaman dibelanjakan, tidak ada lagi jejaknya. Kalaupun barang yang dibeli dari utang itu masih ada, ketika dijual kembali nilainya sudah jatuh.

Sehingga utangmu tetap lebih tinggi daripada uang hasil penjualan kembali barang-barang yang sempat dibeli. Cara yang paling efektif untuk mencegahmu terlilit utang konsumtif ialah dengan mengerem gaya hidup. Merasa puaslah dengan hidup di bawah kemampuanmu membayar segala biaya supaya kamu tidak memiliki beban keuangan.

8. Gampang mengajarkan kesederhanaan pada anak

8 Manfaat Hidup di Bawah Kemampuan Finansial yang Sesungguhnyailustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengajari anak tentang konsep kesederhanaan gak bisa hanya dengan ucapan. Ia mesti merasakan sendiri seperti apa hidup bersahaja itu. Apa yang dia santap, kenakan, dan beli? Anak juga mesti paham bahwa uang ada bukan untuk diludeskan.

Dari mana dia akan belajar semua ini kalau sebagai orangtua kamu tidak membiasakannya dengan hidup sederhana? Pada saatnya nanti anak akan memahami dengan lebih baik tentang pekerjaan atau jabatanmu, pendapatanmu, dan berapa uang yang kamu belanjakan. Cara orangtua mengelola keuangan serta membawa diri dalam kesederhanaan atau kemewahan bakal dicontoh oleh anak.

Hidup di bawah kemampuan finansial yang sesungguhnya bukan sekadar kamu tidak ingin terlihat kaya. Ini ialah tentang menetapkan standar cukup dalam hidupmu serta menggunakan kelebihan dana untuk hal-hal yang lebih bermakna di masa kini maupun masa depan. Jangan malah terbalik, gajimu 5 juta rupiah tetapi hidup bak orang berpendapatan dua digit. 

Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Kita Perlu Mempunyai Gaya Hidup Sederhana

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya