7 Makna Mengalihkan Pandangan saat Percakapan, Positif atau Negatif?
ilustrasi percakapan (pexels.com/Ryder Meehan)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Obrolan dengan orang lain tentu mewarnai hari-harimu. Kamu berbicara dengan anggota keluarga, tetangga, dan teman. Selama percakapan berlangsung, bukan hanya kata-kata yang diperhatikan. Namun juga bahasa tubuh lawan bicara.
Apakah kira-kira ia cukup nyaman berbincang denganmu? Kamu tentu gak mau berbicara dengan orang yang tidak bisa menikmati kebersamaan kalian. Atau, dirimu sampai salah memilih topik dan terasa mengganggunya. Begitu kamu melihat gerak tubuhnya mengesankan gak antusias, dirimu bimbang haruskah menyudahi percakapan?
Seperti saat lawan bicaramu mengalihkan pandangannya darimu. Padahal, kamu memusatkan perhatianmu padanya. Apa makna di balik tindakan ini yang dilakukan secara sadar maupun refleks saja? Biar dirimu tak mengambil kesimpulan keliru, lihat dulu tujuh kemungkinan berikut.
1. Benci sampai muak
ilustrasi makan bersama (pexels.com/Denys Gromov)Ini tentu makna yang paling kamu takutkan saat lawan bicara berpaling darimu. Orang yang membencimu sampai merasa muak gak akan tahan melihatmu lama-lama. Bahkan gerakannya memalingkan wajah cepat sekali seolah-olah melihatmu sepintas lalu saja sudah membuatnya kesal.
Hal ini gak cuma terjadi sekali selama obrolan melainkan ia memang tidak pernah menatapmu. Bahkan saat kamu jelas-jelas bertanya padanya, dia tak juga mengangkat wajah. Tanda bahwa seseorang gak menyukaimu makin kuat dengan minimnya tanggapannya atas perkataanmu.
Pertanyaanmu cuma dijawab secara singkat atau malah ia bersikap seakan-akan tak mendengarnya. Kalaupun dia menyahut, nadanya tajam seperti setengah membentak atau pertanyaanmu yang biasa-biasa saja seakan-akan sudah menguras kesabarannya. Dirimu hanya bertanya kabar pun, ia tetap terlihat sebal.
2. Memang dia pemalu dan gak mau ditatap balik
ilustrasi percakapan (pexels.com/Mike Jones)Sosok yang pemalu hanya bisa menatap orang-orang terdekatnya. Pada teman di luar sahabat, ia merasa sungkan sehingga kerap menunduk atau melihat ke hal-hal lain meski sedang mengobrol denganmu. Dia tidak sepenuhnya menolak memandangmu.
Tapi paling cuma sebentar-sebentar. Dari posisi duduk atau berdirinya pun sudah tampak kalau karakternya malu-malu. Ia berusaha menghindari posisi berhadapan langsung denganmu. Dia lebih suka di sampingmu untuk mengurangi frekuensi kalian bertemu mata.
3. Grogi karena naksir kamu
ilustrasi di perpustakaan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)Lawan jenis yang enggan memandangmu mungkin lebih dari sekadar karena ia pemalu. Ada kemungkinan lain yaitu adanya ketertarikan romantis. Terlebih bila ia mampu memandang lawan jenis yang lain. Hanya padamu saja dia terkesan menghindari saling tatap.
Ia juga terlihat salah tingkah, gak bisa tenang, dan kurang berkonsentrasi pada ucapanmu. Semua ini tanda bahwa perasaannya campur aduk ketika berdekatan denganmu. Satu sisi, dia senang punya kesempatan bercakap-cakap denganmu.
Di sisi lain, ia khawatir menampilkan hal-hal yang konyol baik dari ucapan, tindakan, maupun ekspresi wajahnya kalau membalas tatapanmu. Jika di kesempatan-kesempatan berikutnya dia tetap mau didekati olehmu atau bahkan mencarimu, kemungkinan besar dia memang menyukaimu. Seiring waktu ia dapat lebih berani untuk memandangmu.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Percakapan dengan Orang Baru bagi Introvert
4. Takut dianggap tidak sopan berlama-lama melihat orang lain
Editor’s picks
ilustrasi percakapan (pexels.com/RDNE Stock project)Anggapan seperti ini gak hanya berlaku dalam interaksi dengan lawan jenis. Bagi sebagian orang, memandang siapa pun berlama-lama tetap tidak sopan. Kesannya terlalu mengamati seolah-olah sedang menyelidiki lawan bicaranya. Makanya, seseorang secara sengaja mengalihkan pandangannya darimu beberapa kali selama kalian mengobrol.
Kamu tidak perlu khawatir berlebihan selama dia tetap seru dalam menanggapi perkataanmu. Ia menjawab pertanyaanmu dengan baik, bertanya balik, bahkan bisa tertawa bersamamu. Secara umum, dia tampak ramah. Kesengajaannya untuk tidak selalu memandangmu ialah bagian dari tata kramanya.
5. Sedang berpikir dan mengingat-ingat
ilustrasi percakapan (pexels.com/Karolina Kaboompics)Topik percakapan yang serius juga bisa bikin lawan bicara kerap mengalihkan pandangan darimu. Objek yang menjadi sasarannya tidak jelas. Bola matanya bisa bergerak-gerak ke berbagai arah tetapi tidak terlalu cepat. Ini tanda bahwa seseorang sedang mencerna kalimat-kalimatmu.
Ia perlu berhati-hati dalam memahaminya. Sering kali juga diikuti jeda yang agak lama untuknya menjawab pertanyaanmu. Misalnya, kamu bertanya apakah suatu hal pernah dibahas dalam rapat? Jika belum, dirimu ingin mengajukannya untuk rapat berikutnya.
Tapi bila sudah, bagaimana tanggapan anggota rapat? Ia yang selalu datang rapat selagi dirimu beberapa kali absen perlu mengingat-ingat dulu setiap pertemuan. Dia gak mau memberimu informasi yang keliru dan membuatmu terlihat konyol ketika membicarakannya di rapat berikutnya.
6. Ingin menyembunyikan sesuatu
ilustrasi makan bersama (pexels.com/Andrea Piacquadio)Mata gak bisa berbohong, begitu kata banyak orang. Jika buku adalah jendela dunia, maka bola mata merupakan tempat semua rahasia manusia tersembunyi dalam kotak kaca tembus pandang. Ini sebabnya seseorang yang sedang menyembunyikan sesuatu biasanya menghindari bertatapan dengan orang lain.
Dia tidak mau lawan bicara mengetahui adanya rahasia hanya dari kedua matanya. Seperti ia berkata benar-benar tidak tahu sesuatu, tetapi matanya menunjukkan kegelisahan layaknya orang yang berbohong. Selain memalingkan wajah, orang yang menyembunyikan sesuatu biasanya juga mendadak irit bicara.
7. Ada hal lain yang menarik perhatiannya
ilustrasi percakapan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)Siapa yang gak akan mengalihkan pandangan apabila perhatiannya tercuri? Contoh simpel, kamu pun pasti menengok bila ada suara yang mengagetkan walau cukup jauh darimu. Begitu pula perhatian lawan bicaramu bisa sewaktu-waktu teralihkan.
Pun sesuatu yang menjeda perhatiannya padamu bisa apa saja. Sesuatu mungkin sama sekali gak menarik untukmu. Tetapi baginya cukup mencuri perhatian. Misalnya, ada orang lewat sambil membawa tas yang menurutnya bagus dan ia sedang ingin membeli tas juga.
Tanpa dia bermaksud tidak menghormatimu, ia otomatis berpaling darimu untuk mengamati tas itu. Makin banyak rangsangan lain di sekitar kalian, makin dia kerap melihat ke berbagai arah di tengah obrolan. Bila kamu ingin percakapan yang lebih mendalam, pilih tempat yang sepi.
Kamu yang sensitif bisa langsung merasa gak nyaman ketika lawan bicara mengalihkan pandangannya darimu. Namun, boleh jadi tanpa sadar dirimu juga beberapa kali melakukan hal yang sama dengannya. Tidak usah terlalu memikirkan dugaan-dugaan buruk selama cara bicaranya padamu gak ketus.
Baca Juga: 6 Tips Meningkatkan Kualitas Percakapan Menjadi Lebih Bermakna
Marliana Kuswanti
Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
