5 Keuntungan Menjadi Pengamat, Tahu Tanpa Banyak Bertanya

Diam-diam saja agar kamu gak disebut kepo

Mengamati tidak sama dengan sekadar melihat. Pengamatan memerlukan perhatian yang lebih tinggi sehingga seseorang mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang sesuatu dan sedekat mungkin dengan kebenaran. Untuk menjadi pengamat yang baik gak bisa asal-asalan karena kesimpulan yang ditarik dapat keliru.

Pengamatan mengandalkan indra penglihatan. Apa yang kamu dengar tentang sesuatu bukannya tidak penting, tetapi hanya melengkapi hasil pengamatanmu. Dirimu dapat menghubungkan hasil pengamatan dengan hal-hal yang terdengar supaya kesimpulanmu makin akurat.

Pengamat yang baik biasanya juga gak cerewet. Diam memungkinkanmu lebih cermat dalam memperhatikan apa pun. Punya keahlian ini akan memberimu banyak manfaat, seperti berikut ini.

1. Tahu tanpa sibuk bertanya

5 Keuntungan Menjadi Pengamat, Tahu Tanpa Banyak Bertanyailustrasi teman kerja (pexels.com/Christina Morillo)

Mencari pengetahuan atau informasi apa pun gak harus dengan bertanya. Kalau kamu terlalu banyak bertanya, orang justru sebal karena mesti menjawab setiapnya. Sedikit-sedikit bertanya pun dapat menunjukkan kurangnya kemampuanmu mempelajari sesuatu secara mandiri.

Orang lain bisa merasa terganggu oleh banyaknya pertanyaanmu. Sebagai pengganti pertanyaan, kamu bisa belajar menjadi seorang pengamat yang baik. Perhatikan apa-apa yang ingin kamu ketahui, misalnya tentang cara mengerjakan sesuatu.

Lihat dengan cermat bagaimana seniormu melakukan hal tersebut. Kemudian tiru dan perlahan-lahan dirimu pun menguasainya. Cara yang sama juga bisa diterapkan ketika kamu ingin mengetahui informasi yang lebih pribadi, tetapi gak mau tampak kepo.

Contohnya, tentang status tetangga baru masih lajang atau tidak. Cukup amati siapa saja penghuni rumahnya, seberapa sering dia pergi sendirian, ia mengenakan cincin pernikahan atau tidak, dan hal-hal lain yang umum menjadi pembeda antara orang yang telah menikah dengan single. Kamu tak perlu membuatnya gak nyaman dengan tiba-tiba menanyakan statusnya.

2. Hasil pengamatan menjadi ide karya

5 Keuntungan Menjadi Pengamat, Tahu Tanpa Banyak Bertanyailustrasi teman kerja (pexels.com/Christina Morillo)

Buat kamu yang ingin produktif dalam berkarya, ide sangatlah penting. Supaya gudang idemu gak pernah kosong bahkan selalu penuh, belajarlah menjadi pengamat yang baik terlebih dahulu. Hal-hal yang terjadi di sekitarmu jangan dilewatkan begitu saja.

Makin tinggi kemampuanmu dalam melakukan pengamatan, makin banyak ide yang akan diperoleh. Karyamu pun nantinya terasa lebih dekat dengan kenyataan karena berasal dari peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Melatih kemampuanmu dalam mengamati sebenarnya juga mengasah kepekaan diri.

Kamu gak selalu harus bepergian untuk mencari ide. Selama kemampuanmu dalam mengamati tinggi, berada di satu tempat saja memungkinkanmu menemukan beragam gagasan. Sebaliknya, bepergian ke mana-mana tak menjamin dirimu bisa membawa pulang ide apabila kemampuanmu dalam mengamati gak diasah.

Baca Juga: 5 Alasan Memperhatikan Fisik dalam Memilih Pasangan itu Tidak Bijak

3. Jago mencari harga murah saat belanja

dm-player
5 Keuntungan Menjadi Pengamat, Tahu Tanpa Banyak Bertanyailustrasi belanja online (pexels.com/cottonbro studio)

Keuntungan ini paling mudah dirasakan dalam keseharianmu apabila kamu jago mengamati. Dirimu tak akan sembarangan memasukkan produk ke keranjang kemudian membayarnya. Kamu senantiasa mengamati harga produk serupa terlebih dahulu sebelum memutuskan pilihan.

Walau terkesan sepele, kebiasaan ini dapat menyelamatkan cukup banyak uangmu. Kamu gak gampang termakan iklan sebab tahu ada pilihan lain yang lebih baik dari segi kualitas, kuantitas, dan harga. Tanpa kemampuan mengamati produk yang ditawarkan serta harganya, kamu bakal sering menyesal setelah membeli sesuatu.

Ketika transaksi sudah terjadi, barulah dirimu menyadari adanya produk yang lebih tepat buat dipilih. Kemampuan mengamati saat berbelanja mesti dikuasai jika anggaranmu pas-pasan. Kecermatan memungkinkanmu mendapatkan produk yang sama dengan harga lebih terjangkau di lain toko atau bertepatan dengan adanya diskon.

4. Mudah memahami orang lain

5 Keuntungan Menjadi Pengamat, Tahu Tanpa Banyak Bertanyailustrasi pria dan perempuan (pexels.com/cottonbro studio)

Kemampuanmu dalam mengamati tak hanya bermanfaat buat diri sendiri. Orang yang sering berinteraksi denganmu juga bakal merasa lebih nyaman. Alasannya, ia merasa lebih mudah dipahami olehmu ketimbang orang lain. 

Tentu ada penyebab di balik kemampuanmu memahami seseorang. Kamu telah terbiasa mengamati dirinya sehingga tahu apa-apa yang gak disampaikannya secara langsung. Seperti saat ia terlihat lebih ceria biasanya justru tanda dia tengah menghadapi masalah yang cukup serius.

Berbeda dengan orang lain yang masih terkecoh oleh raut wajahnya, kamu sudah lebih menjaga sikap ketika berhadapan dengannya. Sikapmu menjadi lebih sabar karena tak ingin menambah beban pikirannya atau menyulut emosinya. Ketika akhirnya dia bercerita padamu tentang problem tersebut, dirimu gak kaget lagi dan mampu memberikan respons yang lebih tepat.

5. Asal diimbangi dengan kendali diri tak akan ganggu privasi

5 Keuntungan Menjadi Pengamat, Tahu Tanpa Banyak Bertanyailustrasi sekelompok teman (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kemampuanmu menjadi pengamat bisa bermanfaat atau merugikan orang lain tergantung dari kontrol dirimu. Apabila kamu memiliki kendali diri yang baik, hasil pengamatanmu tentang apa pun tidak sembarangan disebarkan pada orang lain. Bahkan di depan orang yang bersangkutan pun kamu menjaga sikap sehingga seolah-olah tak mengetahui sesuatu yang mungkin sensitif baginya.

Meski dirimu tahu rahasia atau aibnya, keduanya tetap aman dalam pengetahuanmu. Kamu gak bakal keceplosan ketika asyik berbincang. Ketika dirimu kurang menyukai seseorang pun, pengetahuan tersebut tak akan dijadikan senjata buat menyerangnya.

Oleh karena itu, imbangi kemampuanmu dalam mengamati dengan pengendalian diri. Pahami bahwa tidak semua yang kamu ketahui layak menjadi konsumsi publik. Jangan pula sampai membuat orang yang diamati merasa terusik.

Lawan dari pengamat yang baik adalah pengamat yang buruk. Cegah dirimu menjadi yang terakhir dengan tidak gegabah menyimpulkan serta memiliki tujuan yang negatif ketika melakukan pengamatan. Jauhkan dirimu dari prasangka yang dapat lebih kuat memengaruhimu ketimbang fakta-fakta yang terlihat.

Baca Juga: 5 Zodiak Detail Oriented yang Teliti Memperhatikan Hal-hal Kecil 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya