8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!

Mau tak mau pilih hunian yang strategis

Sekarang jarang sekali rumah tanpa kendaraan pribadi. Biasanya minimal ada sepeda motor. Sering kali setiap anggota keluarga malah punya sepeda motor masing-masing. Belum ditambah mobil pribadi.

Melihat perkembangan pemakaian kendaraan pribadi seperti ini; kira-kira masih bisakah kita hidup tanpa sepeda motor, mobil, bahkan sepeda? Bisa saja, terlebih dengan makin baik dan beragamnya moda transportasi publik. Namun tentu kita harus siap dengan konsekuensi, seperti di bawah ini!

1. Mengurangi kegiatan di luar rumah

8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!ilustrasi naik kendaraan umum (pexels.com/Keira Burton)

Meski ada alat transportasi umum yang beroperasi sampai malam, sering berkegiatan di luar rumah tentu memperbesar pengeluaran kita. Di luar keperluan pergi ke kantor atau kampus, kurangi bepergian. Jika ada tugas kelompok misalnya, ajak teman-teman mengerjakannya di rumah atau kos-kosanmu.

Menghabiskan akhir pekan pun tidak harus dengan di luar rumah. Kita perlu belajar menikmati waktu luang di rumah saja. Kalau kita suka sekali main, makin jauh makin menyenangkan, pengeluaran buat tranportasinya bakal boros.

2. Pilih tempat yang mudah dijangkau bila hendak bepergian

8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!ilustrasi naik kendaraan umum (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tentu kita tidak dapat terus menghindari bepergian. Terkadang kita ada acara bersama teman, seperti reuni. Usulkan tempat yang cukup mudah dijangkau dengan kendaraan umum atau ojek online

Jangan memilih lokasi yang terlalu terpencil. Nanti kita kesulitan buat ke sana atau jadi bergantung pada kebaikan teman yang mau memberi tumpangan. Bila tempat suatu acara benar-benar sulit dicapai dan tak ada teman yang menawari tumpangan, kita harus siap untuk gak ikut.

3. Gunakan layanan pesan antar

8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!ilustrasi pesan antar (pexels.com/Gustavo Fring)

Tanpa kendaraan pribadi, kita wajib mencari cara praktis untuk memperoleh beragam kebutuhan. Sedikit banyak kita akan akrab dengan layanan pesan antar. Meski ada ongkosnya, kalau dihitung masih lebih murah dan praktis ketimbang kita pergi sendiri.

Di sisi lain, kita juga perlu mengendalikan diri supaya kemudahan dari layanan pesan antar tak bikin kantong jebol. Kita mesti memilah hal-hal yang perlu dibeli menggunakan jasa ini. 

4. Kadang harus keluar uang lebih banyak untuk transportasi

8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!ilustrasi naik taksi (pexels.com/Uriel Mont)

Pada jam-jam tertentu misalnya, tranportasi massal seperti bus kota sudah tidak beroperasi. Atau ketika hujan begitu deras sehingga kita lebih aman menggunakan taksi daripada ojek motor. Ini membuat pengeluaran kita untuk transportasi meningkat.

Begitu pula saat ada acara keluarga yang memerlukan mobil. Kita mungkin sampai harus menyewa mobil jika perjalanannya cukup jauh dan acara bisa sehari penuh. Selama acara seperti ini tak terlalu sering tentu gak akan bikin kita bangkrut.

dm-player

5. Jangan jadikan alasan buat merepotkan orang lain

8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!ilustrasi naik kendaraan umum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita sebenarnya mampu membeli kendaraan pribadi baik secara cash maupun kredit. Namun kita memilih untuk tidak membelinya. Keputusan ini harus dipertanggungjawabkan. 

Caranya, dengan memelihara kemandirian. Jangan sampai kita gak mau beli kendaraan pribadi, tetapi setiap hari merepotkan orang lain dengan minta diantar ke sana kemari secara gratisan. Nanti kita disebut gak modal.

Baca Juga: 5 Hal Ini Harus Dipahami untuk Menjadi Pribadi yang Kuat Mental

6. Kudu disiplin dan fleksibel

8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!ilustrasi menyetop bus (pexels.com/Dario Fernandez Ruz)

Pengguna kendaraan umum wajib disiplin terkait jam berangkat dan pulang. Kita mesti siap berangkat lebih awal untuk mengantisipasi banyaknya antrean penumpang. Waktunya pulang, kita juga kudu bergegas biar gak kehabisan kendaraan umum.

Kita pun harus bersikap fleksibel. Terpenting kita sampai ke tujuan dengan selamat dan gak telat. Mau naik bus kota, ojek, atau angkot bukanlah persoalan.

7. Pilih hunian di lokasi yang strategis

8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!ilustrasi membeli rumah (pexels.com/Alena Darmel)

Apabila ada kendaraan pribadi, tinggal di daerah yang jauh dari keramaian pun bukan masalah. Buat berbelanja, kita bisa naik sepeda motor. Akan tetapi tanpa mobil, sepeda motor, maupun sepeda; kita membutuhkan hunian di lokasi yang cukup strategis.

Minimal cukup dekat dengan minimarket dan pasar. Dengan begitu, pemenuhan kebutuhan dasar sudah gak masalah. Harga sewa kos-kosan apalagi harga beli rumah pribadi di lokasi yang strategis memang lebih mahal. Namun sangat memudahkan kita dalam menjalani hari.

8. Wajib suka jalan kaki

8 Konsekuensi Hidup tanpa Kendaraan Pribadi, Bisa, kok!ilustrasi berjalan (pexels.com/Lukas Hartmann)

Ketika orang-orang pergi ke warung tetangga saja naik motor, kita harus berjalan kaki. Boros kan, bila sedikit-sedikit kita memanggil ojek online? Paling tidak kita menganggap biasa jalan kaki ke pasar 500m sampai 1km. 

Bila jarak 200m saja kita sudah ribut mau naik apa, gak punya kendaraan jelas bukan pilihan yang cocok. Nikmati berjalan kaki sekalian buat menjaga kesehatan. Jangan malah mager terus.

Saat kita tinggal di daerah dengan transportasi publik yang baik, hidup tanpa kendaraan pribadi bukanlah hal mustahil. Apalagi kalau kita tidak perlu pergi ke kantor dan bekerja sepenuhnya dari rumah. Tak punya kendaraan pribadi boleh jadi pilihan paling tepat dari segi keuangan maupun kepraktisan. Sebab kendaraan yang jarang dipakai juga bakal rusak.

Baca Juga: 5 Tips Aman Mudik dengan Kendaraan Pribadi, Hati-hati di Jalan!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya