5 Tips Kurangi Kebiasaan Memotret Makanan, Ganggu Teman Bersantap

Sesekali masih oke, tapi lihat situasinya dulu

Dengan smartphone di tangan, siapa pun bisa memotret berbagai objek di mana pun dan kapan pun termasuk makanan. Hanya sebagian orang yang menjadikan hasil bidikan mereka sebagai salah satu sumber pendapatan. Namun, kamu bisa menggunakannya untuk mempercantik tampilan media sosial sekaligus menceritakan petualangan rasa.

Akan tetapi, kesukaanmu memotret makanan yang hendak disantap juga dapat berlebihan sehingga mengganggu orang lain. Terutama mereka yang makan satu meja denganmu. Mereka menjadi kurang nyaman dan terpaksa menunda makan hingga dirimu selesai mengambil gambar.

Mungkin beberapa orang terdekat pun pernah menyindirmu dengan harapan kamu gak sedikit-sedikit memfoto menu-menu yang disajikan. Namun karena ini telah menjadi kebiasaan, bukan hal mudah untukmu menghentikannya.

Kamu sebenarnya gak perlu berhenti total dari memotret makanan. Cukup kebiasaan ini dikurangi dengan lima cara berikut.

1. Lihat-lihat dulu lokasi dan dengan siapa kamu makan

5 Tips Kurangi Kebiasaan Memotret Makanan, Ganggu Teman Bersantapilustrasi memotret makanan (pexels.com/cottonbro studio)

Sama seperti penggunaan kamera pada umumnya, kamu juga gak boleh sembarangan mengambil gambar makanan. Perhatikan betul peraturan yang berlaku di suatu tempat makan. Meski umumnya tidak ada larangan untuk pengunjung mengambil gambar makanan yang dipesan, bisa saja beberapa restoran tak memperbolehkannya.

Walaupun dirimu sudah membayarnya, tetap hargai dan patuhi peraturan tersebut. Boleh jadi pihak restoran hanya mengantisipasi terjadinya persaingan yang gak sehat bermodalkan foto menu mereka. Seperti foto diedit sehingga tampak ada kotorannya atau kemudian dikomentari negatif saat diunggah di media sosial.

Kalau gak ada tulisan larangan mengambil foto, baru kamu bisa melakukannya. Selain itu, hindari memotret makanan yang disuguhkan oleh tuan rumah. Jika ini diketahui olehnya, tentu dia waswas dirimu mengirimkannya ke orang lain diikuti komentar yang menjelek-jelekkan jenis, rasa, atau porsi suguhan tersebut.

Satu aturan lagi, yaitu perhatikan siapa yang menjadi teman makanmu kali ini. Bila mereka lebih tua darimu, memiliki jabatan lebih tinggi, atau kamu tahu mereka gak pernah memotret makanan sebaiknya dirimu pun menyesuaikan. Simpan gadget-mu. Dirimu baru leluasa mengambil gambar makanan yang terhidang ketika bersama kawan sepantar dengan hobi sama.

2. Tanya ke diri sendiri, seberapa penting hal itu untuk dilakukan

5 Tips Kurangi Kebiasaan Memotret Makanan, Ganggu Teman Bersantapilustrasi memotret makanan (pexels.com/Marcus Aurelius)

Kamu perlu memikirkan kembali manfaat yang diperoleh setelah memotret makanan. Apakah mengambil gambarnya meningkatkan selera makanmu? Ataukah, rasa makanan menjadi jauh lebih lezat? Sebaliknya jika dirimu tak memotretnya, apa yang akan terjadi?

Bandingkan antara manfaat dan kerugian memotret makanan vs manfaat serta kerugian kalau kamu langsung menyantapnya saja. Dirimu bakal sampai pada kesimpulan bahwa mengambil gambar menu-menu itu bukan sesuatu yang mendesak. Dari pengalaman yang sudah-sudah, boleh jadi banyak foto makanan hanya menumpuk di galeri gadget dan memenuhi memorinya.

Ujung-ujungnya foto-foto itu cuma dihapus. Kalaupun kamu mengunggahnya di media sosial, jumlah teman yang menyukai dan mengomentarinya makin sedikit. Sementara itu, dirimu gak memotretnya dulu dan langsung menikmatinya saja juga sama sekali tak menimbulkan masalah. Malah kamu menjadi lekas kenyang.

Baca Juga: 5 Tips Cerdas Memaksimalkan Media Sosial untuk Hobi

3. Menjauhkan smartphone dari jangkauan saat tiba waktu makan

5 Tips Kurangi Kebiasaan Memotret Makanan, Ganggu Teman Bersantapilustrasi memotret makanan (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Perangkat ini memang seperti tak terpisahkan lagi dari kehidupan manusia. Namun, jika kamu gak bijak dalam menggunakannya bakal memunculkan berbagai gangguan. Di antaranya ialah gangguan kecemasan saat berjauhan dari smartphone atau koneksi internet memburuk.

Seakan-akan kehidupanmu terancam sekali bila tak ada smartphone yang terus tersambung dengan internet. Gangguan berikutnya adalah terkait fokus yang menurun. Dirimu selalu ingin membuka-buka berbagai aplikasi dan berpindah-pindah dari satu konten ke konten lainnya dalam hitungan menit bahkan detik.

Masalah berikutnya ialah kurangnya etika apabila kamu sudah terlalu asyik memakai smartphone. Dari sibuk scrolling ketika diajak mengobrol sampai memotret siapa pun dan apa pun, termasuk makanan pesanan teman.

Daripada selera makan mereka menjadi berkurang dan kamu sendiri gak fokus bersantap, jauhkan dulu perangkatmu. Simpan di kantong terdalam di tasmu atau titipkan saja ke temanmu.

4. Bayangkan pikiran orang-orang yang melihat aksi dan unggahanmu

5 Tips Kurangi Kebiasaan Memotret Makanan, Ganggu Teman Bersantapilustrasi memotret makanan (pexels.com/Min An)

Bila kamu sedang makan sendirian di rumah atau kamar kos-kosan, silakan saja memotret aneka hidangan sampai kamu puas. Gak akan ada orang yang mengomentari kegiatanmu atau merasa terusik. Lain dengan ketika kamu melakukannya di tempat-tempat umum.

Banyak orang tentu cukup memperhatikanmu, apalagi dirimu tampak sekali berusaha keras agar gambarnya bagus. Kamu tidak cukup mengambil foto sambil duduk tenang, melainkan sampai berdiri dan mengangkat smartphone tepat ke atas piring menu. Belum lagi gayamu membungkuk-bungkuk serta menggeser-geser berbagai peralatan makan yang ada di meja.

Bukan orang-orang yang terlalu kepo, tetapi kamu sendiri yang menarik perhatian mereka. Isi pikiran mereka pun bermacam-macam. Ada orang yang segera mengabaikanmu. Ada pula pengunjung yang berpikir kamu norak sekali. Seperti baru kali ini saja dirimu makan di luar.

Begitu pula bila kamu mengunggahnya di media sosial. Sebagian orang menganggapmu pamer saja. Terlebih kalau menu yang diunggah hanya yang harganya mahal. Sebagian orang lagi merasa antara sedih dan iri. Unggahanmu melintas di berandanya tepat ketika mereka lapar, tapi gak punya cukup uang buat beli makanan yang lezat.

5. Pikirkan makanan yang menjadi dingin dan kurang enak disantap

5 Tips Kurangi Kebiasaan Memotret Makanan, Ganggu Teman Bersantapilustrasi memotret makanan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kembali ke efek terlalu asyik memotret makanan pada kamu sendiri. Khususnya, bila dirimu cukup lama berkutat dengan kamera smartphone.  Belum lagi kamu ingin segera mengunggahnya di medsos sehingga sekalian mengedit dan memikirkan caption-nya.

Setelah dirimu selesai melakukan semuanya, makanan yang saat datang masih dalam kondisi panas mengepul sudah menjadi dingin. Otomatis kelezatannya pun berkurang. Nasi putih yang dingin saja menjadi bertekstur lebih keras dan kurang enak. 

Terlebih makanan berkuah seperti pasta atau mi. Ukurannya membesar karena menyerap air, terlalu lembek, dan kuahnya tinggal suam-suam kuku. Padahal, tujuan utamamu makan ialah agar kenyang dan merasakan kelezatan rasa menunya. Jangan biarkan kesibukan mengambil foto membuatmu kehilangan kenikmatan sejati ketika bersantap.

Kalaupun gak ada larangan tertulis di suatu rumah makan, bukan artinya kamu bebas memotret menu-menu yang dipesan. Perhatikan soal etika karena pengabaiannya bikin orang-orang di sekitarmu tidak nyaman. Sesekali memfotonya gak apa-apa, tapi tak perlu terlalu sering sampai kamu seperti tidak mampu mengontrolnya.

Baca Juga: 5 Dampak Signifikan Media Sosial terhadap Hobi Seseorang

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya