5 Hambatan Mental yang Bikin Bayar Utang Tertunda meski Ada Uang

Mengingat wajib, segerakan begitu mampu

Masalah utang dapat berlarut-larut dan merusak hubungan. Pada siapa pun kamu meminjam uang serta berapa pun jumlahnya gak boleh disepelekan apalagi dilupakan. Terus menunda pembayaran utang sesungguhnya menunjukkan watakmu yang buruk. Apalagi saat sebenarnya dirimu telah memiliki uang untuk membayarnya.

Hambatan mental bisa muncul justru setelah uang dalam genggaman. Sebelum kamu punya uang, rasanya ingin segera melunasi utang. Sampai dirimu gak bisa tidur nyenyak setiap malam lantaran memikirkannya. Namun selepas kamu mempunyai sejumlah uang, tidurmu kembali nyenyak tanpa ada keinginan mengembalikan pinjaman dalam waktu dekat. 

Sejak itu, utang yang seharusnya terus diingat hingga berhasil dilunasi malah terlupakan. Kenali apa saja yang bikin kamu cenderung setengah hati dalam melunasi utang. Lima hambatan mental yang bikin bayar utang tertunda berikut ini gak boleh membuatmu terlena dan hidup seakan-akan tak punya tanggungan utang yang belum lunas.

1. Belum ditagih

5 Hambatan Mental yang Bikin Bayar Utang Tertunda meski Ada Uangilustrasi percakapan (pexels.com/Vitaly Gariev)

Memang tidak semua orang mampu menagih utang. Sering kali pemberi pinjaman merasa tak enak untuk mengingatkanmu supaya segera mengembalikan uangnya. Mungkin dia takut kamu tersinggung atau uangnya benar-benar belum ada dan dirimu menjadi tertekan. Jika kamu tertekan, takutnya berbuat hal-hal negatif yang tak terduga.

Orang lain sampai berpikir sejauh itu dan mengurungkan niatnya menagih utang. Maka kamu dilarang bersikap sembarangan dengan berlagak tidak meminjam uang sepeser pun darinya. Tak usah menunggu adanya tagihan. Menagih utang tidak wajib dilakukan.

Akan tetapi, sebagai orang yang berutang dirimu harus membayarnya tepat waktu atau begitu kamu mampu. Malah untuk membangun reputasi yang baik di mata pemberi pinjaman, kamu kudu cepat membayarnya sebelum ditagih. Sikap yang menggambarkan kesadaran tinggi akan tanggung jawabmu ini bikin orang lain lebih percaya padamu.

Baca Juga: 3 Tips Menghadapi Kritik Pedas dalam Pekerjaan, Tetap Tenang!

2. Berpikir uang yang ada bisa dipakai dulu buat hal-hal lain

5 Hambatan Mental yang Bikin Bayar Utang Tertunda meski Ada Uangilustrasi menghitung uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pada dasarnya uang yang kamu miliki memang bisa dipakai untuk apa saja. Bayar utang, beli barang yang diinginkan, disedekahkan, atau buat piknik keluarga. Uang tidak dapat memaksamu agar menggunakannya untuk keperluan tertentu. Kewenangan sepenuhnya ada di tanganmu.

Maka bijaklah dalam melihat kewajibanmu yang paling mendesak terkait orang lain. Kamu memiliki uang sebanyak apa pun tak menjamin utangmu bakal lunas apabila tidak memprioriaskan hak pemberi pinjaman. Mengingat utang terjadi lebih dulu daripada berbagai keinginan yang baru muncul kemudian, maka melunasi utang wajib didahulukan.

Setelah utang lunas, dirimu baru mengumpulkan uang lagi guna macam-macam keperluan. Sering kali masalah kamu bakal bisa bayar utang atau tidak bukan tentang uangnya sudah ada atau belum. Namun, lebih pada kekuatan tekad dan gak menggeser prioritasmu setelah uang di tangan.

3. Utangnya tidak berbunga

5 Hambatan Mental yang Bikin Bayar Utang Tertunda meski Ada Uangilustrasi memegang uang (pexels.com/Gustavo Fring)

Bunga utang memang bikin pusing. Untukmu mengembalikan utang pokoknya saja kadang gak mudah. Apalagi masih ditambah dengan bunga yang tinggi. Akan tetapi, adanya bunga pada pinjaman juga dapat membentuk sikap yang lebih bertanggung jawab darimu. 

Kamu tentu tidak mau telat membayar cicilan yang bikin bunganya menggulung jadi berlipat. Dirimu juga lebih ingin secepatnya melunasi utang untuk memperkecil total uang yang dibayarkan selama sekian bulan atau tahun. Sementara itu, utang tanpa bunga membuatmu merasa lebih santai.

Tidak ada beban tambahan dari segi keuangan selain pinjaman pokok. Apalagi pinjamnya ke saudara sendiri. Tekadmu buat melunasinya dapat kian lemah. Bukannya kamu dianjurkan buat mencari pinjaman berbunga tinggi. Risiko gagal bayar bisa membuatmu terjerat masalah keuangan yang serius.

Tapi jangan lengah oleh pinjaman tanpa bunga yang diperoleh. Dari siapa pun kamu mendapatkannya tetap kudu dikembalikan secepatnya. Dirimu merasa gak terbebani oleh bunga, tapi uang itu penting bagi pemiliknya. Dia pasti menunggu-nunggu pembayaran darimu.

4. Pemberi pinjaman tampak kaya

5 Hambatan Mental yang Bikin Bayar Utang Tertunda meski Ada Uangilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Bahkan bila pemberi pinjaman kaya raya sampai mobil dan propertinya berderet, utang tetaplah utang. Selama perjanjian kalian adalah pinjaman, kamu wajib mengembalikannya. Bahkan tanpa menunda-nunda sekalipun pemberi utang gak lantas kelaparan hanya karena dirimu telat membayarnya.

Pun sesungguhnya dirimu tidak pernah tahu kondisi finansial seseorang yang asli. Maka lebih baik kamu fokus pada kewajibanmu sebagai orang yang berutang. Tak usah sibuk menilai kekayaan orang lain. Kebutuhan orang kaya juga banyak. Hal-hal yang menurutmu kemewahan, baginya dapat terasa sebagai kebutuhan pokok.

Jangan terjebak membandingkan kehidupan kalian sehingga dirimu berpikir ia tidak butuh uang lagi. Hindari pula diam-diam berharap dia mengikhlaskannya saja. Kalau orang kaya tetap menerima pengembalian pinjaman darimu atau malah sering menagihmu, ini bukan tanda dia tak suka bederma.

Barangkali sudah ada jatah khusus untuknya beramal. Kamu gak termasuk ke dalam kriteria orang yang menurutnya layak diberi bantuan tunai non-utang. Tak usah kesal dan malah seharusnya dirimu bersyukur lantaran di matanya kamu masih tergolong mampu mengembalikan pinjaman. 

5. Khawatir setelah bayar utang, rezeki malah seret

5 Hambatan Mental yang Bikin Bayar Utang Tertunda meski Ada Uangilustrasi menghitung uang (pexels.com/Vitaly Gariev)

Misalnya, dulu kamu berutang karena saldo di tabungan tinggal minimal dan gak lagi punya uang tunai di dompet. Sekarang saldomu mulai terisi kembali dan jumlahnya cukup buat bayar utang. Tapi dirimu kemudian berpikir. Apabila tabungan diambil untuk melunasi utang, berarti saldo tinggal sedikit lagi.

Kamu cemas kalau-kalau setelahnya rezekimu kurang lancar dan kembali mengalami kesulitan finansial. Pikirmu, masa baru saja dirimu berhasil melunasi utang sudah cari pinjaman lagi? Nanti kamu cuma dipermalukan orang yang berpandangan dirimu tak mampu hidup tanpa utang. Kemungkinan seperti itu memang ada.

Akan tetapi, keseriusanmu dalam membayar utang hampir selalu berakibat baik melampaui perkiraanmu. Justru dengan kamu mendahulukan pembayaran utang yang menjadi kewajibanmu, biasanya setelah itu rezekimu menjadi lebih lancar. Mungkin memang perubahannya tidak drastis. Tapi cukup buat sekadar mencegahmu kembali berutang.

Pahami bahwa kelebihan rezekimu hari ini adalah jawaban atas doamu dulu yang ingin segera terbebas dari utang. Jika kamu malah memakainya untuk hal-hal lain dan mengabaikan pembayaran pinjaman, bisa-bisa dirimu tidak bakal dapat melunasinya sampai kapan pun. Kalau utang bisa lunas sekarang, kenapa harus menunda-nunda? Oleh sebab itu, segera singkirkan lima hambatan mental yang bikin bayar utang tertunda. 

Baca Juga: Tips Menyusun Anggaran Bulanan selama Masih Ada Utang

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya