7 Etika dengan Sesama Pemilik Kos-kosan, Jaga Persaingan Tetap Sehat

Antarpemilik kos ribut, anak kos tak nyaman

Kos-kosan di kawasan kampus, rumah sakit, perkantoran, dan pabrik biasanya banyak. Bahkan rumah-rumah yang tadinya cuma difungsikan sebagai tempat tinggal keluarga pun diubah menjadi kos-kosan. Seperti lantai 1 untuk tempat tinggal pemilik rumah dan keluarganya. Lantai 2 buat kos-kosan. 

Menyerupai kawasan pertokoan, kos-kosan bisa berhadapan atau bersebelahan serta sungguh-sungguh cuma terpisah tembok. Ini artinya, persaingan antarusaha kos-kosan juga sangat ketat. Tidak jarang kondisi ini memicu permusuhan antarpemilik kos bila baik kamu maupun pemilik kos-kosan lainnya kurang dewasa.

Berusahalah supaya baik usaha kos-kosan maupun hubungan dengan tetangga tetap berjalan lancar. Kalaupun ada beberapa tetangga pemilik kos-kosan yang berkonflik, pastikan dirimu tidak ikut-ikutan. Perselisihan antarpemilik kos dapat membuat anak kos malah gak nyaman. Perhatikan ketujuh etika dengan sesama pemilik kos-kosan berikut agar tetangga yang memiliki usaha serupa juga segan padamu.

1. Menawarkan kamar tanpa menjelek-jelekkan kos sebelah

7 Etika dengan Sesama Pemilik Kos-kosan, Jaga Persaingan Tetap Sehatilustrasi survei kos-kosan (pexels.com/Darya Sannikova)

Sebagai pemilik kos-kosan, tentu kamu harus pandai-pandai dalam mempromosikan kamar-kamar yang ada. Baik dengan cara memasang papan iklan maupun saat dirimu berkomunikasi langsung dengan calon penghuni kos yang survei lokasi. Akan tetapi, berusaha untuk menarik minat mereka bukan berarti kamu perlu menjelek-jelekkan kos-kosan mana pun.

Bahkan walau dirimu tahu kondisi kos-kosan sekitar memang kurang baik, tak usah membicarakannya di depan calon penghuni kosmu. Fokus saja buat menyampaikan berbagai fasilitas dan aturan yang ada di kos-kosanmu. Jika kamu sibuk menjelek-jelekkan kos-kosan lain, calon penghuni kos malah kurang menyukainya.

Mereka curiga sikapmu cuma bagian dari persaingan yang gak sehat. Bukannya mereka jadi indekos di tempatmu, nanti malah lebih memilih kos-kosan yang pemilik atau penjaganya tak terlalu banyak omong. Bersikaplah tenang dan yakin bila sudah rezekimu tentu mereka bakal tetap memilih kos-kosanmu.

Baca Juga: 5 Alasan Move On dari Crush Lebih Menyakitkan daripada Mantan

2. Jangan ribut-ribut saat anak kosmu pindah ke kos-kosan sebelah

7 Etika dengan Sesama Pemilik Kos-kosan, Jaga Persaingan Tetap Sehatilustrasi pindahan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sudah menjadi hal biasa bagi anak kos untuk berpindah-pindah. Penyebabnya dapat karena persoalan betah atau tidak betah, biaya sewa, pindah kerja dan mencari kos-kosan yang jaraknya dengan kantor lebih dekat, atau sesimpel ingin mencoba kos-kosan lain. Apa pun alasan kepindahannya, ingat bahwa ini hak setiap anak kos. Begitu pula tentang kos-kosan yang dipilihnya.

Kamu gak usah baper bila anak kos cuma pindah ke kos-kosan sekitar, bahkan mungkin ke tetangga depan atau sebelahmu. Bersikaplah seramah biasanya baik pada pemilik kos tersebut maupun mantan anak kosmu setiap kalian bertemu. Jangan ada pemikiran bahwa anak kosmu berkhianat atau tetangga merebutnya darimu.

3. Sebaliknya, tetap kalem bila anak kos sebelah pindah ke tempatmu

7 Etika dengan Sesama Pemilik Kos-kosan, Jaga Persaingan Tetap Sehatilustrasi anak kos (pexels.com/Timo A.)

Jika di poin 2 kamu gak boleh baper ketika anak kosmu pindah ke kos-kosan tetangga, sekarang sebaliknya. Anak kos tetangga yang geser ke kos-kosanmu. Tentu kamu senang karena kepindahannya menguntungkanmu. Namun, jangan menunjukkannya di depan tetangga seolah-olah kos-kosanmu berarti lebih baik daripada kos-kosannya. 

Bersikaplah biasa-biasa di depan anak kos baru itu atau tetangga. Seakan-akan dirimu tidak tahu bahwa ia tadinya tinggal di kos-kosan sekitar. Kalaupun dia menceritakan sisi negatif dari kos-kosan tetanggamu, informasi itu cukup sampai di kamu saja.

Hindari menyebarluaskannya ke mana-mana yang bisa menjatuhkan kos-kosan tetangga. Ingat bahwa setiap anak kos memiliki standar masing-masing. Kamu tidak dapat memastikan kebenaran informasinya sehingga lebih baik menutup mata dan telinga saja. Terpenting dirimu berusaha supaya dia nyaman di kos-kosanmu.

4. Bicarakan baik-baik kalau ada hal yang mengganggu

7 Etika dengan Sesama Pemilik Kos-kosan, Jaga Persaingan Tetap Sehatilustrasi berbincang (pexels.com/fauxels)

Jangankan dua kos-kosan berhadapan atau bersebelahan. Kamu dan tetangga sama-sama tak membuka usaha apa pun juga terkadang tanpa sengaja saling mengganggu. Seperti anaknya menyetel televisi terlalu keras dan suaranya sampai ke rumahmu. Apalagi dengan kalian membuka kos-kosan. Ulah beberapa anak kosnya mungkin mengganggumu.

Misalnya, anak kos sebelah memarkir kendaraannya sampai ke depan pagar kos-kosanmu. Kamu tidak mau anak kosmu kesulitan keluar dan masuk atau nanti hal itu menjadi kebiasaan. Alih-alih memarahi anak kos sebelah habis-habisan, tegur secara halus saja. Jika kejadian serupa terulang lagi, sampaikan pada tetangga agar menasihati anak-anak kosnya. 

5. Bersikap toleran ketika kos-kosan sebelah direnovasi

7 Etika dengan Sesama Pemilik Kos-kosan, Jaga Persaingan Tetap Sehatilustrasi kamar kos (pexels.com/Keegan Checks)

Rumah pribadi saja memerlukan renovasi beberapa tahun sekali tergantung kerusakannya. Apalagi rumah yang difungsikan sebagai kos-kosan. Ketertarikan calon penghuni amat ditentukan oleh kondisi bangunannya. Maka baik kamu maupun tetangga pasti cukup sering melakukan perbaikan.

Bersikaplah toleran dengan tidak sedikit-sedikit memprotes pengerjaan renovasi di kos-kosan sebelah. Mustahil tukang bekerja tanpa menimbulkan suara-suara dan debu. Dirimu harus bisa menunjukkan sikap pengertian selama segalanya masih dalam batas wajar.

6. Bila kos-kosanmu penuh, rekomendasikan kos-kosan sekitar

7 Etika dengan Sesama Pemilik Kos-kosan, Jaga Persaingan Tetap Sehatilustrasi anak kos (pexels.com/ArtHouse Studio)

Ini memang bukan keharusan dan tidak menguntungkanmu dari segi finansial. Akan tetapi, jika kamu mampu melakukannya akan sangat membantu orang yang sedang bingung mencari kos-kosan. Juga tentunya melariskan kamar di kos-kosan tetangga.

Meski kelihatannya gampang, bila rasa persainganmu dengan tetangga terlalu kuat pasti sulit melakukannya. Kamu lebih suka seseorang mencari kos-kosan yang lebih jauh biar kos-kosan tetangga gak laku. Pastikan niat seperti ini tidak ada sedikit pun dalam benakmu. 

Beri tahu orang yang mencari kos-kosan tentang rumah-rumah yang mungkin masih ada kamar kosong. Sesuaikan juga dengan jenis kos-kosan putra atau putri yang diperlukannya. Tak usah kamu pusing memikirkan tetangga juga pernah merekomendasikan kos-kosanmu atau tidak. Cukup lakukan hal-hal yang baik dan kebaikan akan kembali padamu dalam berbagai cara serta bentuk.

7. Bikin harga sesuai standarmu, bukan buat menjatuhkan kos lain

7 Etika dengan Sesama Pemilik Kos-kosan, Jaga Persaingan Tetap Sehatilustrasi mendekorasi ruangan (pexels.com/Kampus Production)

Soal harga juga perlu menjadi perhatian. Bila kamu ingin kos-kosanmu banyak peminat, tentu harganya jangan terlalu mahal. Sesuaikan dengan fasilitas yang ada serta harga pasaran kamar di sekitar situ. Namun, jangan sengaja membanting harga hanya untuk mengalahkan kos-kosan tetangga.

Cara seperti ini malah merugikan diri sendiri. Kamu seharusnya bisa memperoleh lebih banyak uang dari setiap kamar jika menerapkan harga normal. Tapi dengan dirimu sengaja menjatuhkan harga, pendapatan dari kos-kosan menjadi lebih kecil sekalipun semua kamar isi. Berapa pun harga yang ditetapkan, jauhi maksud buruk untuk bikin kos-kosan lain sepi penghuni.

Apa pun bentuk usahanya pasti ada persaingan. Terlebih saat jaraknya dekat sekali seperti kos-kosanmu dengan kos-kosan tetangga. Bersikaplah hati-hati dan selalu mengutamakan hubungan baik kalian. Pendapatan dari sewa kos-kosan tetap mengalir. Silaturahmi dengan tetangga pun jangan sampai terputus.

Jika para pemilik kos ribut-ribut, anak kos pasti juga malas tinggal di tempatmu bahkan di lingkungan tersebut. Oleh sebab itu, kamu harus memiliki etika dengan sesama pemilik kos-kosan. Jika terjadi keributan, anak kos bakal pindah karena mereka butuh ketenangan

Baca Juga: 6 Bahaya Punya Kos-kosan Gak Dirawat, Terkesan Angker!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya